BERITA CHINA

Seakan Belum Cukup 100 Rudal Balistik Antar Benua, China Dilaporkan Bikin Senjata 'Pengontrol Otak'

China kembali membuat geger dunia, terkhusus AS sebagai seterunya. Negara komunis pimpinan Xi Jinping itu dilaporkan AS sedang mengembangkan senjata..

weibo
Ilustrasi militer China latihan perang di Tibet - China Dilaporkan Bikin Senjata 'Pengontrol Otak' 

TRIBUNBATAM.id - China kembali membuat geger dunia, terkhusus AS sebagai seterunya.

Negara komunis pimpinan Xi Jinping itu dilaporkan AS, sedang mengembangkan senjata "pengontrol otak".

Negeri Paman Sam tidak merinci tentang senjata terbaru Beijing itu, namun The Washington Times berhasil melihat sejumlah dokumen militer di 2019.

Selama 30 tahun terakhir, China memang dengan cepat memodernisasi militernya.

Pesatnya kemampuan China dikhawatirkan banyak pihak akan melampaui Amerika Serikat (AS).

China dilaporkan sedang mengembangkan senjata "pengontrol otak" yang digunakan untuk melumpuhkan dan mengendalikan musuh atau rakyatnya sendiri.

Melansir New York Post, 31 Desember 2021, AS menjatuhkan sanksi kepada Akademi Ilmu Kedokteran Militer Beijing dan 11 perusahaan riset lainnya karena menggunakan "bioteknologi".

Baca juga: Mata-Mata China Susupi Parlemen Inggris? Badan Intelijen Ungkap Caranya Masuk

Baca juga: Olimpiade Beijing 2022, Tiongkok Buat Kebijakan Ketat, China Gak Mau Kecolongan Covid-19

Dalam sebuah dokumen, China disebut-sebut ingin melumpuhkan dan mengendalikan lawan dengan "menyerang keinginan musuh untuk melawan".

Senjata itu tidak dimaksudkan untuk membunuh atau "menghancurkan tubuh".

Sementara itu, seorang sumber mengatakan kepada Financial Times bahwa Partai Komunis China sedang mencoba mengembangkan teknologi di berbagai bidang.

Teknologi itu meliputi pengeditan gen, peningkatan kinerja manusia dan brain machine interfaces.

Menteri Perdagangan AS Gina Raimondo mengatakan, ada kekhawatiran bahwa Beijing menggunakan persenjataan semacam itu untuk mengendalikan warganya, termasuk etnis Uighur.

"Sayangnya, Republik Rakyat China memilih menggunakan teknologi ini untuk mengejar kendali atas rakyatnya dan penindasannya terhadap anggota kelompok etnis dan agama minoritas," tutur Raimondo.

Oleh karenanya, lanjut Raimondo, AS tidak akan membiarkan ilmu kedokteran dan inovasi bioteknologi dijadikan ancaman keamanan nasional.

Baca juga: China Disebut Lancarkan Jebakan Utang ke Negara Miskin, Tiongkok Bereaksi Keras!

Baca juga: Kekuatan China makin Nyata, Sekelas Negara Amerika dan Jepang Sampai Kerja Sama

Awal tahun ini, negara adidaya Asia itu diduga meluncurkan rudal nuklir hipersonik yang terbang mengorbit bumi.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved