PRESIDEN JOKOWI KE PULAU BINTAN
Presiden Jokowi Ungkap Hasil Pertemuannya dengan PM Singapura Lee Hsien Loong di Bintan
Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) dan Perdana Menteri (PM) Singapura, Lee Hsien Loong, menggelar pertemuan bilateral di Ruang Dahlia. Ini hasilnya.
Penulis: Alfandi Simamora |
BINTAN, TRIBUNBINTAN.com - Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) dan Perdana Menteri (PM) Singapura, Lee Hsien Loong, menggelar pertemuan bilateral di Ruang Dahlia, The Sanchaya Resort Bintan, Kabupaten Bintan, Kepulauan Riau, Selasa (25/1/2022).
Dari keterangan Pers Presiden Jokowi yang dikutip dari Kanal Youtube Sekertariat Presiden Republik Indonesia menyambut baik kedatangan Perdana Menteri (PM) Singapura, Lee Hsien Loong ke Bintan.
Presiden Joko Widodo dan Perdana Menteri (PM) Singapura Lee Hsien Loong membahas upaya penguatan kerja sama bilateral di berbagai bidang, terutama di bidang ekonomi.
"Pertama saya ingin menyampaikan selamat datang kembali di Indonesia kepada PM Lee Hsien Loong dan Delegasi," ucapnya saat pertemuan itu, Selasa (25/1/2022).
Jokowi pada kesempatan itu memaparkan, bahwa pertemuannya dengan PM Lee Hsien Loong membahas upaya penguatan kerja sama bilateral di berbagai bidang.
"Terutama di bidang ekonomi dan saling tukar pandangan mengenai berbagai isu di kawasan," ujarnya.
Pertama terkait penguatan kerjasama pemulihan ekonomi.
Baca juga: TERUNGKAP Saat Lepas Ekspor SGA, Presiden Jokowi Kaget Lihat Perkembangan PT BAI Bintan
Baca juga: Usai Pertemuan Jokowi dan PM Singapura di Bintan, Indonesia Ambil Alih Kendali Udara Dari Singapura
Di mana Singapura merupakan investor terbesar di Indonesia.
Investasi Singapura di Indonesia pada Januari sampai September 2021 senilai 7,3 miliar dolar AS.
"Pertemuan retreat mencatat adanya investasi baru senilai USD9,2 miliar, antara lain di bidang energi terbarukan di sekitar Batam serta Pulau Sumba dan Manggarai Barat, NTT, serta pembangunan hub logistik di Pelabuhan Tanjung Priok," ujar Presiden dalam pernyataan pers bersama PM Singapura di Ruang Salon and Library, The Sanchaya Resort Bintan, Kabupaten Bintan, Provinsi Kepri, Selasa (25/1/ 2022).
Presiden Jokowi menjelaskan, investasi di bidang energi dan energi terbarukan terus menjadi prioritas pemerintah Indonesia dalam rangka memajukan ekonomi hijau dan berkelanjutan.
Untuk mendukung iklim investasi hijau, dalam rangkaian pertemuan retreat ini telah ditandatangani Nota Kesepahaman atau MoU Kerja sama Energi serta MoU Kerja Sama Pengembangan Ekonomi Hijau dan Sirkular.
Selain itu, guna terus menjaga stabilitas finansial dan moneter untuk mendukung pemulihan ekonomi, telah ditandatangani pula beberapa kerja sama, antara lain MoU Kerja Sama Keuangan.
Pada November 2021, kerja sama Local Currency Bilateral Swap Agreement (LCBSA) dan Bilateral Repo Line (BRL) telah diperpanjang satu tahun.
"Saya juga berharap agar MOU antara Bank Sentral terkait inovasi pembayaran, anti pencucian uang, dan pencegahan pendanaan terorisme dapat segera ditandatangani," imbuhnya.
Selain itu, guna mendukung mobilitas manusia yang aman, kedua negara saat ini sedang memfinalisasi kerja sama pengakuan vaksin dan penyelarasan inter-operabilitas platform pelacakan dan perlindungan yang dimiliki kedua negara.
Pada kesempatan itu, Presiden Joko Widodo juga menyambut baik tercapainya sejumlah kesepakatan di bidang politik, hukum, dan keamanan antara Indonesia dengan Singapura.
Kesepakatan tersebut antara lain Pertukaran Dokumen antara Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Republik Indonesia dengan Menteri Senior dan Menteri Koordinator Keamanan Nasional Republik Singapura tentang Perluasan Kerangka Pembahasan Indonesia-Singapura.
Selain itu, kedua negara juga menandatangani kesepakatan terkait Perjanjian Ekstradisi, Persetujuan Flight Information Region (FIR), dan Pernyataan Bersama Menteri Pertahanan kedua negara tentang komitmen untuk memberlakukan Perjanjian Kerja Sama Pertahanan.
"Untuk Perjanjian Ekstradisi, dalam perjanjian yang baru ini, masa retroaktif diperpanjang dari semula 15 tahun menjadi 18 tahun sesuai dengan Pasal 78 KUHP,"ujarnya.
Sementara itu, dengan ditandatanganinya Perjanjian FIR, maka ruang lingkup FIR Jakarta akan melingkupi seluruh wilayah udara teritorial Indonesia, terutama di perairan sekitar Kepulauan Riau dan Kepulauan Natuna.
"Ke depan, diharapkan kerja sama penegakkan hukum, keselamatan penerbangan, dan pertahanan keamanan kedua negara dapat terus diperkuat berdasarkan prinsip saling menguntungkan,"ungkapnya.
Di samping itu, kedua negara juga menyepakati kerja sama di bidang pendidikan dan pengembangan sumber daya manusia (SDM).
Menurut Presiden Jokowi, kerja sama di bidang SDM ini telah menjadi komitmen kedua negara sejak beberapa tahun lalu.
"Untuk tahun 2022, akan dilakukan pelatihan SDM antara Singapura dan Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau untuk penguatan kapasitas di bidang _food industry 4.0 and supply chains_. Kerja sama seperti ini dapat dikembangkan lebih lanjut di berbagai daerah,"imbuhnya.
Presiden Jokowi juga menyambut baik rencana penandatanganan MoU on Human Capital Partnership Arrangement.
MoU ini akan memperkuat kerja sama riset, penguatan kelembagaan, dan pertukaran mahasiwa dalam rangka memperkokoh konsep Kampus Merdeka di Indonesia.
Di samping isu bilateral, Presiden Jokowi dan PM Lee juga bertukar pandangan mengenai beberapa isu kawasan.
Menurut Presiden Jokowi, Indonesia dan Singapura memiliki kesamaan pandangan mengenai pentingnya memperkuat kesatuan, cara kerja, dan kelembagaan ASEAN agar ASEAN siap menghadapi berbagai tantangan di masa depan.
Sementara itu, terkait Myanmar, kedua pemimpin sangat prihatin melihat perkembangan situasi di Myanmar.
Indonesia dan Singapura memiliki pandangan yang sama mengenai pentingnya pelaksanaan _5-Point Consensus_. Konsensus ini merupakan keputusan ASEAN pada tingkat tinggi dan harus dihormati oleh semua.
"Kita juga sepakat bahwa keselamatan dan kesejahteraan rakyat Myanmar terus menjadi perhatian utama. Oleh karena itu, bantuan kemanusiaan perlu terus didorong dan diberikan tanpa diskriminasi,"jelasnya.
"Saya juga sampaikan mengenai pentingnya penguatan kelembagaan ASEAN agar ASEAN lebih tangguh dan mampu merespons berbagai tantangan baru di masa mendatang," katanya. (TRIBUNBATAM.id/Alfandi Simamora)
Baca juga Berita Tribun Batam lainnya di Google
 
												

 
                 
						
					 
						
					 
						
					 
						
					 
						
					 
						
					 
				
			 
											 
											 
											 
											