HUMAN INTEREST

KISAH Nelayan Pulau Labun Batam, Saat Hasil Laut Sepi Pilih Pungut Kelapa Hanyut

Pasangan suami istri yang merupakan warga Pulau Labun, Batam memilih memungut kelapa yang hanyut terbawa ombak untuk dijadikan sumber penghasilan baru

Penulis: Beres Lumbantobing |
TRIBUNBATAM.id/BERES LUMBANTOBING
Lahodo dan Mida menurunkan kelapa dari atas perahu sampan 

Namun berbeda dengan mereka, nelayan Pulau Labun yang berada di jalur ‘Selat Malaka’.

Panjang bercerita, menempati pulau Labun ternyata Lahodo adalah orang pendatang.

Ia merupakan pria asal Buton, awalnya ia seorang pelaut.

Namun jodoh membawanya untuk menetap di Pulau Labun. Ia menikahi gadis Melayu pulau Labun, Mida.

Ia mengaku hidupnya sejak kecil hingga dewasa tidak lepas dari laut, meski awalnya ia merupakan seorang pelaut.

“Saya, dari tahun 1989 sudah berlayar. Mulai dari daerah timur hingga keluar masuk negara Singapura dan Malaysia,” katanya. 

Ia mengaku kondisi Pulau Labun saat ini jauh berbeda dari tahun sebelumnya.

Bukan tanpa alasan, Pulau Labun yang dahulu ramai kini berubah jadi sepi. 

“Malahan pulau ini dulu lebih ramai, itu sekitar tahun-tahun 1998 sampai 2004. Aktivitas kapal masih banyak yang singgah di sini. Apalagi pulau kita ini kan berada pada jalur Selat Malaka. Namun sekarang sudah sepi, orang dah jarang berkunjung ke sini,” katanya bercerita membanding kala itu dengan saat ini.

Banyak hal yang dilalui dan dialaminya tinggal di Pulau Labun ini. Apalagi ia merupakan pelaku sejarah di pulau itu. (TRIBUNBATAM.id/Beres Lumbantobing)

*Baca juga Berita Tribun Batam lainnya di Google

Sumber: Tribun Batam
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved