Kisah Pilu Hasanudin, ODGJ di Karimun yang Dipasung 7 Tahun, Sempat Membaik Tapi Kambuh
Kades Sungai Ungar Utara Karimun, Zain bilang, Hasanudin dipasung atas permintaannya kepada keluarga. Lantaran dia sering mengamuk dan serang warga
Penulis: Yeni Hartati | Editor: Dewi Haryati
KARIMUN, TRIBUNBATAM.id - Kisah pilu dialami Hasanudin (50), warga Desa Sungai Ungar Utara, Kecamatan Kundur Utara, Kabupaten Karimun, Provinsi Kepri.
Sudah 7 tahun belakangan ini, Hasanudin hidup dengan dipasung.
Ruang geraknya dibatasi oleh pihak keluarga lantaran kondisinya yang sering mengamuk dan menyerang warga sekitar.
Laki-laki itu merupakan Orang Dalam Gangguan Jiwa (ODGJ).
Kepala Desa Sungai Ungar Utara, Zaini menjelaskan, pria paruh baya itu mengalami gangguan jiwa sejak bekerja di Malaysia beberapa tahun lalu.
"Gangguan kejiwaan sudah dialami sejak sepulang kerja di Malaysia, tetapi semakin parah ketika dia pulang ke Indonesia," ucap Zaini, pada Rabu (9/2/2022).
Lebih lanjut, tindakan untuk memasung dengan rantai disebutnya bukan dari keinginan keluarga, melainkan keinginan Hasanudin.
"Hasanudin sendiri yang minta dirantai kepada keluarga, karena dia suka emosi dan menyerang siapa saja. Rumah warga di bagian jendela rusak akibat ulahnya," tambahnya.
Baca juga: Kepri segera Punya Rumah Sakit Jiwa, Ke Depan ODGJ Tak Perlu Lagi Dibawa ke Pekanbaru
Baca juga: Polisi Tetapkan Pria Diduga ODGJ Tersangka Pembunuhan Ibu Kandung
Sebelumnya, kondisi kejiwaan Hasanudin sempat membaik, lantaran dibawa ke Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Tampan di Pekanbaru oleh Pemerintah Kabupaten Karimun.
"Selama di RSJ Tampan Pekanbaru, kondisinya sempat membaik selama beberapa bulan, namun kambuh lagi setelah dipulangkan," jelasnya.
Kondisi tersebut akhirnya membuat pihak keluarga pasrah dan memenuhi permintaan Hasanudin untuk dipasung atau dirantai.
Hasanudin dipasung pada sebuah kayu tiang penyangga pondok yang telah disiapkan oleh keluarga di belakang rumahnya.
"Kita sering turun mengecek kondisinya dan memberikan obat dari puskesmas, selama di pondok keluarganya juga tetap memperhatikan dengan memberikan makan dan minum," terangnya.
Diketahui, kondisi gangguan kejiwaan yang dialami oleh Hasanudin juga terjadi dengan tiga saudara kandungnya di tempat yang berbeda.
Namun, hanya Hasanudin yang mengalami gangguan kejiwaan paling berat sehingga harus dirantai oleh keluarganya. (TribunBatam.id/YeniHartati)
Baca juga Berita Tribun Batam lainnya di Google