Mas Tili Makin Ngetop, Walikota Berencana Museumkan Ban yang Membelit Buaya 4 Meter

Walikota mengungkap rencana terkait ban yang sempat membelit leher buaya 4 meter hingga dibebaskan oleh Tili.

TribunBatam.id via TribunPalu.com/Suta
Tili (kanan) penangkap buaya berkalung ban di Kota Palu, Sulteng.(Tribun Palu/Suta) 

TRIBUNBATAM.id - Masih ingat dengan kisah Tili yang viral di medsos?

Pria yang baru empat bulan berada di Kota Palu ini mencuri perhatian setelah berhasil melepas ban yang membelit leher buaya sepanjang 4 meter.

Kisahnya semakin menjadi sorotan setelah sebelumnya banyak pihak yang mencoba melepaskan ban pada buaya tersebut namun tak membuahkan hasil.

Tidak hanya dari Indonesia, warga Australia pun bahkan pernah mencobanya.

Buaya berkalung ban dengan panjang 4 meter tersebut ditangkap di sekitar Jembatan Palu II, jalan I gusti Ngurah Rai, Kelurahan Tatura Selatan, Kecamatan Palu Selatan, Senin (7/2/2022) malam.

Tidak hanya dari masyarakat, apresiasi juga datang dari Wali Kota Palu, Hadianto Rasyid.

Ia bahkan berencana memuseumkan ban milik Tili yang berhasil dilepasnya dari leher buaya.

Ban itu akan dimasukkan kedalam kotak kaca.

Baca juga: Buaya Berkalung Ban Viral di Medsos Akhirnya Diselamatkan, Sosok Pria Ini Langsung Viral

Baca juga: BUAYA Sering Muncul di Permukaan, Nelayan Warga Pulau Temoyong Batam Takut Melaut 

Untuk selanjutnya akan dipajang di Palu Plaza.

Selain ban, rencananya Hadianto Rasyid juga akan membuat patung buaya.

Itu diungkapkannya setelah sesi makan siang bersama Tili di ruang kerjanya Jl Balai Kota Palu, Kelurahan Tanamonindi, Kecamatan Mantikulore, Kota Palu, Kamis (10/2/2022) siang.

"Insya Allah ban ini akan dimuseumkan. Kami akan buat nanti ketika selesai pembangunan revitalisasi Palu Plaza. Nanti kita juga akan buatkan di sana patung buaya berkalung ban, dan ban ini akan dipajang di sana," beber Hadianto Rasyid.

Sebelumnya, Aksi penangkapan buaya berkalung ban tersebut menjadi tontonan warga sekitar hingga membuat macet jalanan.

Motif penangkapan yang dilakukan oleh Tili ialah semata-mata karena ia merasa kasihan dengan buaya itu.

Baca juga: Warga Pulau Jaloh Datangi DPRD Batam Bahas Kemunculan Buaya, Soroti Aktivitas Perusahaan

Baca juga: Warga Pulau Jaloh Batam Tewas Diterkam Buaya, Ini Sikap BKSDA Kepri

"Saya memang mau menangkapnya karena kasihan. Buaya itu terlilit ban selama bertahun-tahun," ucap Tili.

Sumber: Tribun Palu
Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved