CORONA KEPRI
Bintan Belum Bebas Corona Tapi Tetap Jadi Daerah Travel Bubble, Kadinkes Kebut Vaksinasi
Selain Batam, Bintan menjadi daerah travel bubble untuk mendukung kebijakan 2 negara, Indonesia dan Singapura. Berikut kasus aktif corona di sana.
Penulis: Alfandi Simamora | Editor: Septyan Mulia Rohman
BINTAN, TRIBUNBATAM.id - Jumlah kasus aktif covid-19 di Kabupaten Bintan, Provinsi Kepri kembali bertambah.
Ada penambahan 13 pasien selama 2 hari sejak 13 Februari 2022.
Dimana di tanggal 13 Februari 2022 ada penambahan 4 kasus, dan di tanggal 14 Februari 2022 bertambah 10 kasus.
Dengan adanya penambahan ini, kini kasus Covid-19 yang aktif di Bintan sebanyak 39 kasus.
Sementara 3 kasus dinyatakan sembuh baru-baru ini.
Jumlah ini didapatkan dari data perkembangan Covid-19 di Provinsi Kepri, khususnya di Kabupaten Bintan pada tanggal 14 Februari 2022 kemarin.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bintan, dr Gama Isnaeni menuturkan, bahwa saat ini angka kasus Covid-19 Kabupaten Bintan sudah mulai mengalami kenaikan.
Baca juga: Kapal Pertama Travel Bubble Tiba 18 Februari, Dispar Kepri Siapkan Kalender Event Jaring Wisman
Baca juga: 213 Botol Miras Tak Bertuan Disita Dari KMP Bahtera Nusantara 01 di Pelabuhan Bintan
"Maka dari itu pihaknya terus menggesa capaian vaksinasi terhadap masyarakat Bintan," tuturnya.
Gama juga menuturkan, untuk meningkatkan capaian vaksinasi, Dinkes Bintan akan melakukan vaksinasic door to door.
Langkah ini dinilai efektif, dalam menyisir peserta vaksinasi untuk lebih tepat sasaran.
Terlebih,cara ini juga dianggap dapat menjangkau bagi mereka yang kesulitan datang langsung untuk vaksinasi.
"Pastinya melalui sistem door to door ini,Pemkab Bintan ingin memberikan kemudahan bagi masyarakat Bintan untuk mendapat vaksin secara mudah dan cepat,sekaligus meningkatkan capaian angka vaksinasi," terangnya.
Sementara itu saat disinggung apakah virus varian Omicron sudah ada masuk di Bintan dari kasus Covid-19 di Bintan saat ini, Gama menyebutkan belum ada varian Omicron.
Baca juga: SEMUA Wilayah Mainland Batam Zona Merah Covid-19, Omicron Tembus 280 Kasus
Baca juga: 5 Gejala Omicron yang Wajib Diketahui, Demam Tak Termasuk?
"Sampai saat ini belum ada, dan mudah-mudahan tidak ada,"terangnya.
Gama juga tidak lupa mengajak masyarakat untuk tetap waspada dan terus meningkatkan penerapan protokol kesehatan secara ketat.
"Langkah-langkah antisipasi mesti kita lakukan bagi masyarakat untuk selalu waspada dan hati-hati untuk terus menjaga protokol kesehatan.Dan yang paling penting adalah selalu menggunakan masker, ikuti protokol kesehatan serta hindari kerumunan," jelasnya.
JADI Daerah Travel Bubble
Meski kasus aktif corona semakin banyak, Kabupaten Bintan, tepatnya di Lagoi menjadi salah satu daerah yang ditetapkan dalam kebijakan travel bubble.
Kebijakan ini melibatkan dua negara, Singapura dan Indonesia.
Dengan kesepakatan dua negara ini, wisatawan tetap bisa bepergian dengan sejumlah syarat meski kondisi masih pandemi covid-19.
Travel bubble Lagoi, Bintan, arus pelayaran kapal ke Singapura sudah sejak dulu dijalankan.
Namun, kapal ferry Lagoi - Singapura saat ini hanya diperuntukkan bagi para pekerja dan bukan wisatawan.
Pelayaran ferry Lagoi - Singapura dalam rangka travel bubble untuk wisatawan mancanegara hingga kini belum mendapat jadwal pasti.
Sementara pelayaran perdana kapal ferry Batam - Singapura lewat Pelabuhan Nongsapura akan segera dibuka, Jumat (18/2/2022) mendatang.
Baca juga: 19 Pasien Covid-19 di Batam Terkonfirmasi Positif Omicron, Pasien Baru Tambah 62 Orang
Baca juga: 90 PMI Probable Omicron Dirawat di RSKI Galang Batam, Masih Tunggu Hasil Swab Test Akhir
Meski pemerintah negara Singapura telah mengizinkan dibukanya pelayaran dalan rangka travel bubble, namun belum diketahui secara pasti ada berapa wisatawan mancanegara yang akan masuk ke Batam Jumat mendatang.
Kepala Dinas Pariwisata Kepulauan Riau, Buralimar juga mengaku belum memperoleh informasi pasti tentang jumlah kunjungan wisman travel bubble nantinya.
Sejak pertama kali dimulai sampai saat ini, belum ada wisman yang masuk ke Kepri.
Hal ini dikarenakan perlunya penyelarasan aturan-aturan travel bubble antara ke dua negara, Indonesia dan Singapura.
Seperti diketahui, masih ada kebijakan karantina 7 hari bagi wisman yang pulang ke negara Singapura usai berwisata, dan hal itu menjadi salah satu kendala pelaksanaan Travel Bubble.
"Belum tahu jumlah penumpangnya besok. Berapa pun tidak masalah yang penting mereka bisa berwisata di wilayah Nongsa," ujar Buralimar ketika dihubungi, Selasa (15/2/2022).
Pelayaran ferry di Pelabuhan Nongsapura sudah akan dibuka.
Buralimar mengaku, pihaknya masih akan memantau situasi jalannya travel bubble di Nongsa serta perkembangan Covid-19 mendatang.
"Kita cocokkan aturannya, kalau dari Indonesia kan sudah ada. Tergantung dari Singapura," ujar Boeralimar.
Menurutnya, wisatawan yang berkunjung ke Batam selama ini kebanyakan berasal dari golongan menengah ke bawah.
Baca juga: Gejala Covid-19 Omicron Pada Anak, Batuk Parau hingga Sulit Bernapas
Baca juga: Anak Irwansyah dan Zaskia Sungkar Positiv Covid-19 Varian Omicron, Begini Gejalanya Pada Anak
Biasanya tujuan para wisatawan ini adalah berbelanja ke pusat kota.
Untuk itu, pihaknya berharap jika pelaksanaan travel bubble berjalan lancar, maka hubungan dua negara dapat diperluas melalui skema vaccinated travel lane (VTL).
"Kami lihat perkembangan travel bubble ini selama dua minggu. Kalau lancar, kami minta pemerintah pusat menerapkan VTL termasuk negara Singapura, supaya kebijakannya timbal balik," jelas Buralimar.
Dengan skema VTL, wisatawan dapat berkunjung ke seluruh area Batam dan Bintan, sehingga ruang lingkupnya menjadi lebih luas.
Harapannya, kegiatan wisatawan tidak hanya terpusat di Nongsa dan Lagoi saja, melainkan juga Batam dan Bintan serta daerah sekitarnya.
Baca juga: Satgas Covid-19 Kepri Sebut Puncak Omicron Mei 2022, Bukan Hari Besarnya yang Salah
Baca juga: 5 Cara agar Tak Mudah Tertular Omicron Selain Menerapkan Protokol Kesehatan
Guna menjaring wisman datang ke travel bubble di Kepri, Dispar Provinsi Kepri giat mempromosikan paket-paket pariwisata dan event melalui media sosial.
Ada lebih dari 250 lebih event pariwisata yang akan diadakan di Kepri tahun ini.
Selain itu, Kepri juga akan mengikuti berbagai pameran pariwisata di Singapura, contohnya National Association Travel Agents Singapore (NATAS) yang diadakan dua kali dalam setahun.
"Kami akan mengikuti pameran pariwisata untuk mempromosikan kalender event di tahun 2022 ini kepada masyarakat Singapura," tambah Buralimar.(TribunBatam.id/Alfandi Simamora/Hening Sekar Utami)
Baca juga Berita Tribun Batam lainnya di Google
Berita Tentang Corona Kepri