BATAM TERKINI

Kapal Travel Bubble Pertama Singapura - Nongsa Batam Batal Datang 18 Februari 2022

Kapal pertama travel bubble Singapura - Nongsa Batam rencananya tiba Jumat (18/2/2022).

TribunBatam.id/Roma Uly Sianturi
Kepala dinas kebudayaan dan pariwisata (Kadisbudpar) Batam, Ardiwinata membenarkan rencana kedatangan kapal pertama travel bubble Singapura - Nongsa Batam pada 18 Februari 2022 ditunda. 

BATAM, TRIBUNBATAM.id - Rencana pelaksanaan travel bubble kapal pertama dari Singapura pada Jumat 18 Februari 2022 ditunda.

Kepastian ini disampaikan Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Kadisbudpar) Batam, Ardiwinata.

Awalnya, kapal tersebut rencananya akan mengangkut turis asing, maupun warga negara Indonesia (WNI) yang hendak masuk ke dalam kawasan travel bubble Nongsa, Batam.

Kapal feri ini akan berlayar dari Pelabuhan Nongsapura, Nongsa, Batam, menuju ke Tanah Merah, Singapura maupun sebaliknya.

Perjalanan ini disediakan satu trip dalam sehari, dan hanya diperuntukkan bagi turis asing yang hendak berlibur di kawasan travel bubble.

Pada pembukaan perdana Jumat mendatang, feri akan berangkat dari Tanah Merah pada pukul 15.00 waktu Singapura dan sampai ke Pelabuhan Nongsapura pukul 14.40 WIB.

Baca juga: Kadin Batam Dukung Travel Bubble, Bantu Info Kesiapan Batam ke Relasi di Singapura

Baca juga: Wisatawan Singapura Bakal ke Nongsa Batam Gunakan Travel Bubble, Lagoi Bintan Kapan?

Sebelumnya diberitakan Pemerintah Indonesia telah membuka pelaksanaan travel bubble.

Kota Batam dan Kabupaten Bintan termasuk salah satu daerah wisata yang dipilih untuk melaksanakan travel bubble.

Untuk Kota Batam, hanya kawasan Nongsa yang diperbolehkan menerima wisatawan mancanegara (wisman).

Para wisatawan mancanegara yang berwisata di Nongsa hanya diperbolehkan di kawasan Nongsa saja.

Mereka tidak diperbolehkan ke kawasan lain di Batam.

“Ditunda, sampai batas waktu yang belum ditentukan, namun rencananya dalam waktu dekat juga. Saat ini, kami masih menunggu jadwal pasti pelaksanaan travel bubble,” ujar Ardiwinata, Kamis (17/2/2022).

Meski demikian, Pemerintah Singapura telah menghapus ketentuan tes rutin antigen 7 hari untuk pelaku perjalanan vaccinated travel lane (VTL).

Ini mulai berlaku 21 Februari 2022 waktu setempat.

Baca juga: Anggota DPRD Kepri Ini Ungkap Sejumlah Aturan yang Bisa Ganjal Realisasi Travel Bubble 

Baca juga: Bintan Belum Bebas Corona Tapi Tetap Jadi Daerah Travel Bubble, Kadinkes Kebut Vaksinasi

VTL merupakan skema wisatawan dari negara-negara yang telah ditentukan, dapat masuk tanpa karantina dengan syarat sudah menjalani vaksinasi lengkap.

Ardiwinata menyampaikan bahwa selain menghapus ketentuan tersebut, Pemerintah Singapura juga memberlakukan persyaratan riwayat perjalanan kini dikurangi dari 14 hari menjadi 7 hari.

Pelaku perjalanan dengan jalur VTL, termasuk Indonesia tidak lagi diwajibkan untuk melakukan tes PCR pada saat kedatangan.

"Nah saat kedatangan, pelaku perjalanan wajib melaksanan tes swab yang diawasi di salah satu pusat tes di Singapura,” ujar Ardi.

Bagi pemegang long term pass, tidak lagi diwajibkan mendatarkan VTL atau entry approval untuk masuk ke Singapura.

Namun akan tetap diberlakukan syarat masuk yang berlaku.

Serta mengenai perjalanan laut dua arah, antara Singapura dan Indonesia akan dilanjutkan dengan peluncuran VTL-Sea dari Bintan dan Batam, yang akan dimulai pada tanggal 22 Februari 2022.

Baca juga: Kapal Pertama Travel Bubble Tiba 18 Februari, Dispar Kepri Siapkan Kalender Event Jaring Wisman

Baca juga: Kapal Travel Bubble Pertama Tiba di Batam 18 Februari, Rudi Minta 120 Wisman PCR Pakai 3 Gen

Perjalanan pertama kapal feri dijadwalkan pada Jumat, 25 Februari 2022 mendatang.

LAGOI Bintan Tunggu Dampak Travel Bubble

Group General Manager PT Bintan Resorts Cakrawala, Abdul Wahab sebelumnya mengaku belum ada informasi dan jadwal kapal kedatangan wisatawan pertama dari Singapura ke Bintan.

"Belum ada, sebab Singapura belum mengumumkan protokol kepulangan wisatawan pulang ke Singapura," tuturnya, Selasa (15/2/2022).

PT Bintan Resort Cakrawala (BRC) sudah mensosialisasikan kepada travel agent dan lainya di Singapura terait dibukanya travel bubble ini.

Namun, dari kordinasi yang ada,mereka berharap pembukaan dengan cara Vaccinated Travel Lane (VTL).

"Jika jalur Singapura dibuka ke Bintan menggunakan jalur VTL ke Bintan, kami tidak meragukan mereka akan datang ke Bintan," terangnya.

Wahab pun berharap pembukaan jalur Wisatawan antara Singapura dan Indonesia harus Goverment To Goverment.

"Kami meminta kerja sama antara kedua negera harus Goverment to Goverment. Tapi hal ini tetap kita serahkan kepada negara,karena kami bukan negara. Kami sebagai pelaku usaha cuma bisa bilang minta tolong untuk dibuka.Jadi kalau dibukanya G to G dibuka positif turis Singapura akan datang," ucapnya.

Baca juga: Ini Syarat Turis Singapura Bisa Bepergian ke Batam Lewat Skema Travel Bubble dari Imigrasi

Baca juga: DAMPINGI Dewan Tinjau Persiapan Travel Bubble di Batam, Buralimar: Semoga Ada Kabar Baik Bulan Ini

Sementara Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Kepri, Buralimar menyebutkan bahwa terkait kedatangan wisatawan Singapura ke Bintan belum ada kabar tanggal dan waktu pastinya.

"Kami belum ada dapat kabar untuk wisatawan dari Singapura ke Bintan. Dalam hal ini kami menunggu info lebih lanjut,"ungkapnya.

Disinggung apakah sudah ada kepastiannya bakal ada yang datang dan kapan, Buralimar mengaku belum ada.

"Tapi nanti kalau ada datang kita akan sambut trip pertama wisatawan yang datang ke Bintan,”terangnya.

Ia juga menyampaikan, bahwa pihaknya sudah berkordinasi dan sampaikan ke pihak Singapura.

"Mudah-mudahan nanti ada pengumuman resmi Dari Singapura bisa ke sini," ungkapnya.

Baca juga: DAMPINGI Dewan Tinjau Persiapan Travel Bubble di Batam, Buralimar: Semoga Ada Kabar Baik Bulan Ini

Baca juga: Travel Bubble Singapura - Batam - Bintan Terkendala Kebijakan Negeri Singa, Ini Kata Kadisparbud

Buralimar juga mengaku, bahwa secara administrasi Mekanisme aturan termasuk surat edaran terkait dengan pelaksanaan program travel Buble di wilayah Batam, Bintan sudah selesai.

Sekarang ini tinggal menjalankan, dan teknis di lapangan juga sudah diatur.

"Kita saat ini masih menunggu pengumuman dari Singapura. Mudah-Mudahan dalam minggu ini ada yang datang, setelah selesai merayakan Imlek atau cap go meh ada Kabar baik," sebutnya.(TribunBatam.id/Roma Uly Sianturi/Alfandi Simamora)

Baca juga Berita Tribun Batam lainnya di Google

Berita Tentang Batam

Sumber: Tribun Batam
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved