KARIMUN TERKINI

Harga Kacang Kedelai Karimun Sudah Naik 3 Bulan Lalu, Kadisperindag Sebut Bakal Cek Pasar

Harga kacang kedelai yang meroket di Karimun dialami pembuat tahu tempe sejak 3 bulan lalu. Disperindag pun baru akan cek pasar.

Penulis: Yeni Hartati | Editor: Septyan Mulia Rohman
TribunBatam.id/Yeni Hartati
Seorang pekerja sedang menyusun tahu siap jual di Wonosari, Kecamatan Meral, Kabupaten Karimun, Provinsi Kepri. Foto diambil baru-baru ini. 

KARIMUN, TRIBUNBATAM.id - Harga kacang kedelai di Karimun naik hingga Rp 590 ribu per karung.

Kondisi ini membuat pembuat tahu dan tempe menjerit.

Mereka bahkan terpaksa merumahkan pekerja mereka untuk menutupi biaya produksi.

Naiknya harga kacang kedelai sebagai bahan baku membuat tahu dan tempe diketahui sudah terjadi sejak 3 bulan terakhir.

Salah seorang pembuat tahu dan tempe di Wonosari, Kecamatan Meral, Fauzi mengungkap jika naiknya harga kacang kedelai secara bertahap per Rp 20 ribu.

Harga awal, tambahnya dibanderol mulai dari Rp 375 ribu per karung.

"Bahan yang kami peroleh ini impor, tapi kualitas juga tidak sebaik dulu. Untuk pengambilan juga melalui agen," ungkap pria yang menggeluti usahanya sejak 2008.

Baca juga: Harga Kedelai Melonjak, Apakah Harga Tahu dan Tempe di Batam Ikut Naik? 

Baca juga: Dilema Pembuat Tahu Pulau Bintan, Pilih Tak Naikkan Harga saat Harga Kedelai Meroket

Fauzi juga menambahkan, untuk menyiasati mahalnya harga kacang kedelai, ia terpaksamengurangi jumlah produksinya.

Biasanya sekali produksi 4 karung ukuran 50 kilogram, namun kini hanya per 2 karung.

Diketahui, dalam sehari Fauzi mampu menghabiskan sebanyak 200 kilogram bahan baku kacang kedelai.

Begitu juga untuk karyawan. Jika biasa Fauzi bisa mempekerjakan 5 orang, kini hanya 3 orang karena tak cukup bagi hasil dari penjualan tahu dan tempe.

"Intinya tahu dan tempe ini merupakan makanan yang merakyat. Tapi kini harga bahan baku sudah tidak bersahabat. Karena 500 Rupiah Kalau kami naikkan, memang tak jalan di pasar. Kami tidak bisa mengurangi bentuk ukuran tahu atau tempe yang masih kami gunakan sejak awal. Harga besa sedikit saja dari penjual lain, konsumen sudah lari," beber pria 41 tahun ini.

Kondisi ini ditambah dengan kondisi Covid-19 yang membuat tingkat produksi juga harus berkurang, karena tingkat konsumsi rendah.

Baca juga: 7 Manfaat Susu Kedelai Bagi Kesehatan, Bikin Jantung Sehat hingga Redakan Stres

Baca juga: Kisah Suami Istri 11 Tahun Jadi Pengusaha Tahu di Anambas Bertahan saat Harga Kedelai Naik

Sementara Kepala Dinas Koperasi, Perdagangan, UKM dan ESDM Kabupaten Karimun, Basori akan turun langsung untuk memantau harga kacang kedelai tersebut.

"Kami akan turun ke lapangan terlebih dulu untuk mengecek harga kenaikan kacang kedelai itu, baru nanti kami akan kaji lagi," ujar Basori, pada Jumat (18/2/2022).

Halaman
12
Sumber: Tribun Batam
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved