BINTAN TERKINI

Dilema Pembuat Tahu Pulau Bintan, Pilih Tak Naikkan Harga saat Harga Kedelai Meroket

Naiknya harga kacang kedelai begitu dirasakan pembuat tahu Pulau Bintan, Provinsi Kepri. Bagaimana cara mereka bertahan dalam situasi sulit ini?

TribunBatam.id/Alfandi Simamora
Pembuat tahu di Kampung Karang Rejo, Kelurahan Kawal, Kecamatan Gunung Kijang, Pulau Bintan, Misman, menunjukkan tahu yang baru dicetak, Kamis (17/2/2022). 

BINTAN, TRIBUNBATAM.id - Kondisi naiknya harga kedelai membuat produsen tahu dan tempe di tanah air terpukul.

Meski bangga memiliki makanan khas Indonesia ini, nyatanya bahan bakunya berupa kacang kedelai masih bergantung pada Amerika Serikat (AS).

Kementerian Perdagangan sebelumnya mempertegas naiknya harga kedelai yang naik karena mengikuti pasar internasional.

Kenaikan terjadi tidak hanya akibat ketidakpastian cuaca, melainkan juga inflasi bahan makanan di Negeri Paman Sam sebagai salah salah satu eksportir utama kedelai dunia.

Sejumlah produsen tahu dan tempe pun bersikap dengan naiknya harga kacang kedelai ini.

Ada yang mengurangi produksi mereka, memperkecil ukuran tahu dan tempe dari biasanya.

Hingga tak beroperasi untuk sementara waktu.

Baca juga: Harga Kedelai Melonjak, Apakah Harga Tahu dan Tempe di Batam Ikut Naik? 

Baca juga: Cara Menjaga Pola Makan yang Baik untuk Usia 40 Tahun-an agar Tetap Bugar dan Awet Muda

Keluhan akan naiknya harga kacang kedelai juga dialami produsen tahu di Kelurahan Gunung Kijang, Kabupaten Bintan.

Misman salah satunya. Pria yang akrab disapa Pakde ini mengaku, naiknya harga kedelai sudah terjadi secara drastis sejak 2022.

Produsen tahu yang berlokasi di Kampung Karang Rejo,Kelurahan Kawal di Kecamatan Gunung Kijang ini mendapat bahan baku kacang kedelai dari negeri jiran Malaysia.

Ia membeli bahan baku kedelai dari salah satu tauke kacang kedelai di Tanjunguban, Kecamatan Bintan Utara.

Memasuki tahun 2022 harga kedelai naik hingga Rp 575.000 ribu per kampet atau isi 50 Kg.

"Padahal di tahun 2021 lalu,harganya masih di kisaran Rp 530.000 sampai Rp 540.000 ribu perkampet," ungkapnya, Kamis (17/2/2022).

Kondisi ini menurutnya semakin naik jika mendekati puasa atau hari besar lainnya, semisal lebaran.

Kalau sudah begini, harganya kembali melonjak hingga Rp 600 ribu per kampet.

Baca juga: Batam Bukan Penghasil Kedelai, Disperindag Surati Kemendag Soal Kenaikan Harga Kedelai

Baca juga: 7 Manfaat Susu Kedelai Bagi Kesehatan, Bikin Jantung Sehat hingga Redakan Stres

Halaman
123
Sumber: Tribun Batam
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved