Bank Indonesia Dukung UMKM Kepri, Gandeng Dekranasda Sinergikan Gebyar Melayu Pesisir

Gebyar Melayu Pesisir event Bank Indonesia dengan Dekranasda Kepri menjadi bagian dari puncak Gerakan Bangga Buatan Indonesia (GBBI) Maret 2022.

TribunBatam.id/Noven Simanjuntak
Bank Indonesia bersama Dekranasda Kepri bakal menggelar Gebyar Melayu Pesisir sebagai bagian dari puncak Gerakan Bangga Buatan Indonesia (GBBI). Foto Kepala Perwakilan Bank Indonesia Kepri, Musni Hardi K Atmaja saat bertransaksi pembayaran non tunai melalui QRIS yang disaksikan oleh sejumlah tamu undangan pada saat peresmian kawasan non tunai di Melayu Square, Tanjungpinang, Senin, (12/4/2021). 

Sampai dengan tahun 2021, UMKM yang telah berhasil onboarding mencapai 16 juta UMKM.

Untuk mencapai target tersebut tentunya masih diperlukan dukungan dan kerja keras dari seluruh pihak.

"Kick off Gebyar Onboarding UMKM Kepulauan Riau ini merupakan pembukaan atau awal dari serangkaian kegiatan edukasi dan fasilitasi UMKM Kepri go digital. Program ini tidak one shoot event melainkan program yang berkesinambungan yang Insha Allah akan dilaksanakan selama 3 bulan kedepan," ujar Musni Hardi K. Atmadja, Kepala Kantor Perwakilan BI Provinsi Kepri.

Pelaksanaan program ini dilakukan dalam 4 tahapan meliputi tahap persiapan, edukasi, pendampingan serta monitoring.

Pada proses persiapan dilakukan penyusunan konsep, pendataan, kurasi serta akuisisi UMKM yang akan fokus terlibat dalam 3 bulan program onboarding ini.

Sedangkan pada tahap edukasi serta pendampingan akan dilakukan pelatihan berupa pemaparan materi maupun pendampingan yang bersifat praktis sehingga UMKM mampu memahami dengan baik tata cara untuk bisa onboarding (masuk ke platform digital).

Baca juga: Bank Indonesia Catat 871 Lembar Uang Palsu Beredar di Kepri Sepanjang 2021

Baca juga: Bank Indonesia Kepri Beri Edukasi Cinta Rupiah di Webinar Bahari Kepri

Untuk tahap edukasi serta pendampingan ini setidaknya terdapat 4 topik digitalisasi yang relevan yaitu digital presence, digital onboarding, digital marketing, digital operation.

Setelah tahapan edukasi dan pendampingan, tahap akhir adalah monitoring dimana perkembangan para peserta disetiap kegiatan akan dilaporkan untuk kemudian menjadi bahan evaluasi program onboarding secara keseluruhan.

"Tujuan utama dari program ini adalah agar pelaku UMKM peserta onboarding dapat secara aktif melakukan penjualan secara digital. Kata kunci disini adalah aktif karena itu kami berharap masuknya UMKM dalam pemasaran digital ini dapat berlangsung secara konsisten dan menjadi alternatif pemasaran lain selain dari pasar konvensional yang telah dilakukan saat ini. Hal ini sejalan dengan tema GBBI dan GMP kita bersama yaitu perluasan menuju pasar yang baru," ujarnya.

Meski begitu, menurutnya, berbagai tantangan tentunya masih ada antara lain berupa keterbatasan akses jaringan internet, literasi digital yang masih perlu ditingkatkan.

Dan adanya tantangan untuk pemenuhan standar kualitas produk yang perlu dicapai agar bisa bersaing di pasar nasional maupun global.

"Berbagai tantangan tersebut seyogyanya tidak menjadikan kita patah semangat, namun sebaliknya justru dapat memotivasi pelaku UMKM di Provinsi Kepri untuk terus meningkatkan kreatifitas dan inovasi agar dapat melewati berbagai tantangan tersebut, sebagaimana halnya sampan layar dalam simbol Provinsi Kepri yang terus berlayar mengarungi lautan dengan berbagai tantangannya hingga sampai ke tujuan," tuturnya.(TribunBatam.id/Rebekha Ashari Diana Putri)

Baca juga Berita Tribun Batam lainnya di Google

Berita Tentang Bank Indonesia

Sumber: Tribun Batam
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved