Bidan Masuk RS Gegara Gigi Palsu Tertelan saat Makan, Malah Meninggal Dunia Setelah Positif Corona
Keluarga bidan yang meninggal dunia setelah dinyatakan positif covid-19 masih tidak terima dengan pelayanan rumah sakit (RS).
Pertolongan terhadap Siti jadi terlunta-lunta akibat diagnosa pihak RSUP Adam Malik.
Bahkan, karena disebut positif Covid-19, operasi terhadap Siti gagal dilakukan sebanyak dua kali.
Baca juga: 441 Warga Kepri Sembuh dari Terpapar Covid-19, Pasien Meninggal Dunia Ada 5 Orang
Baca juga: Bandara Hang Nadim Batam Tak Terpengaruh Omicron, Ribuan Penumpang Hilir Mudik Setiap Hari
Pihak keluarga pun tidak diberi tahu alasannya kenapa operasi dibatalkan secara sepihak.
"Setelah ibu kami lemah, barulah dilakukan operasi pengambilan gigi palsunya," kata Anugerah dengan nada kesal.
Bukan cuma itu saja, yang bikin keluarga makin marah lantaran perhiasan Siti mendadak hilang saat menjalani perawatan di RSUP Adam Malik Medan.
"Awalnya saya ikhlas, namun setelah saya melihat perhiasan ibu saya hilang saat dilakukan perawatan, saya makin kesal," katanya.
Adapun perhiasan yang hilang berupa kalung dan cincin emas.
Barang berharga itu hilang saat Siti melakukan screening.
Terpisah, Humas RSUP Adam Malik Medan, Rosario Dorothy Simanjuntak meyakini bahwa Siti Zubaidah sempat terpapar Covid-19.
Alasan itulah yang membuat operasi Siti dibatalkan sepihak oleh rumah sakit.
Baca juga: Persyaratan Penerbangan Pesawat Citilink & Lion Air Berdasarkan SE Satgas Covid-19 dan SE Kemenhub
Baca juga: Virus Corona Serang PMI di Batam Lagi, 94 Pahlawan Devisa Dipindah ke RSKI Covid-19 Galang
Disinggung terkait perhiasan, Rosario mengaku tidak ingin mengomentari banyak.
Dia berdalih saat dirawat, Siti tidak menggunakan perhiasan.
"Pada awal pasien masuk, belum ada indikasi emergency. Itu sebabnya pasien tidak langsung dioperasi, melainkan dirawat dulu di ruang isolasi, karena hasil swab PCR pasien hasilnya positif Covid-19," kata Rosa.
Dia justru menuding bahwa pasien menolak untuk diberikan suply gizi.
"Sebagai akibat dari penolakan tindakan tersebut, terjadi gangguan menelan dan infeksi sekunder pada pasien yang menyebabkan operasi harus segera dilakukan dengan tujuan utama untuk memenuhi kebutuhan nutrisi pasien sekaligus mengangkat benda asing ( gigi palsu) yang tertelan," katanya.(TribunBatam.id) (Tribun-Medan.com/Alif Al Qadri Harahap)
Baca juga Berita Tribun Batam lainnya di Google
Berita Tentang Covid-19
Sumber: TribunMedan.com