BATAM TERKINI

Gubernur Kepri Anggarkan Rp 10 Miliar Perbaiki Jalan Laksamana Bintan di Batam Tahun Ini

Jalan Laksamana Bintan di Kota Batam sebelumnya dikeluhkan pengendara bermotor yang melintasi jalan itu.

TribunBatam.id/Hening Sekar Utami
Potret Jalan Laksamana Bintan, Batam Center, Kota Batam, Provinsi Kepri, Sabtu (12/3/2022). Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau (Pemprov Kepri) menganggarkan Rp 10 miliar untuk memperbaiki jalan ini. 

BATAM, TRIBUNBATAM.id - Nasib Jalan Laksamana Bintan, Kota Batam akhirnya mendapat kepastian.

Gubernur Kepulauan Riau (Kepri) Ansar Ahmad memastikan akan memperbaiki jalan yang menghubungkan Simpang Franky dengan Simpang Gelael, Batam Center pada tahun ini.

Kondisi jalan yang bergelombang serta banyak lubang sebelumnya menjadi sorotan.

Pengendara motor dilaporkan sudah ada yang menjadi korban ketika melintasi jalan ini.

Kondisi ini sudah berlangsung sejak lama, dan terkadang memakan korban luka.

Sorotan akan jalan Laksamana Bintan ini semakin menjadi karena tak jauh dari lokasi kediaman Walikota Batam Muhammad Rudi dan Wakil Gubernur Kepri Marlin Agustina.

Gubernur Kepri, Ansar Ahmad bahkan dikabarkan telah turun langsung untuk melihat kondisi jalan di Simpang Gelael tersebut.

Baca juga: Jalan Laksamana Bintan Batam Masih Rusak Saja, Warga Jadi Korbannya

Baca juga: Akhirnya, Jalan Laksamana Bintan Batam Dipasang Lampu Jalan

"Sebelumnya kami sering mendengar keluhan masyarakat terkait kondisi jalan di sini, makanya akan kami perbaiki tahun ini juga," ujar Ansar ketika diwawancarai di sela-sela peninjauan, Sabtu (12/3/2022).

Ia mengungkapkan, pengerjaan pertama akan dilaksanakan di sepanjang Jalan Laksamana Bintan dari Simpang Franky hingga Terowongan Underpass Sei Panas. Saat ini, proyek pengerjaan jalan ini masih dalam tahap lelang.

Saat ini, proyek pengerjaan jalan ini masih dalam tahap lelang.

Lamanya waktu lelang sendiri diperkirakan mencapai dua bulan.

Setelah dipilih pemenang lelang, maka proyek tersebut dapat langsung dimulai.

Ansar Ahmad mengungkapkan, anggaran untuk perbaikan jalan ini mencapai Rp 10 miliar.

Adapun ruang lingkup proyek meliputi kegiatan pengaspalan.

"Anggarannya Rp 10 miliar. Rencananya kami akan bangun overlay," tambah Ansar Ahmad.

Ia menyebutkan, ada beberapa titik jalan lainnya yang akan diprioritaskan dalam rencana perbaikan.

Salah satunya adalah jalan menuju kawasan Tanjungpiayu, Sei Beduk, Batam.

Rencananya, Pemprov Kepri juga akan mengupayakan agar beberapa jalan provinsi di Batam bisa dialihkan menjadi jalan nasional.

Baca juga: Jalan Laksamana Bintan Rusak, Wajah Pusat Kota Batam Butuh Perhatian Pemerintah

Baca juga: AWAS! Ada Lubang Menganga di Jalan Laksamana Bintan, Sei Panas Batam

Sehingga pembangunannya bisa lebih maksimal menggunakan dana APBN.

"Kami juga bisa alihkan ke BP Batam, karena anggaran di sana lebih besar untuk jalan," ujar Gubernur Kepri.

BAHAYAKAN Pengendara

Kondisi Jalan Laksamana Bintan, tepatnya 20 meter sebelum Simpang Kuda, Sei Panas, Bengkong sebelumnya semakin memprihatinkan.

Keberadaan gundukan aspal di ruas jalan tersebut berpotensi membahayakan pengendara yang melintas.

Gundukan aspal itu kurang lebih panjangnya 50 meter dari pintu masuk SDN 01 sampai Simpang Kuda.

Ini tentu cukup memprihatinkan dan membahayakan keselamatan pengendara yang melintas.

Khususnya pengendara sepeda motor.

Apalagi, gundukan aspal yang ada di jalan tersebut kondisinya semakin hari semakin tinggi, akibat tingginya aktifitas dan lalu lalang kendaraan bermuatan berat.

Sebenarnya, gundukan aspal tersebut diketahui sudah lama ada dan sudah banyak pengendara yang menjadi korban.

Khususnya pengendara yang jarang melintas dari jalan tersebut sehingga tidak memahami medan jalan dan pengendara yang melintas malam hari.

Baca juga: Kecelakaan di Batam, Lori Angkut Tepung Sagu 6,5 Ton Nyaris Terbalik di Jalan Laksamana Bintan

Baca juga: Warga Sungai Lumpur Lingga Terpaksa Iuran Perbaiki Jalan Rusak, Ini Penyebabnya

Berdasarkan informasi yang dikembangkan Tribunbatam di lapangan, Senin (21/2/2022) selama ini yang menjadi korban di lokasi tersebut adalah pengendara motor.

"Kalau mobil sih jarang, kalau pengendara motor sudah sering," kata Anita, orangtua murid SDN01, yang sedang menjemput anaknya pulang sekolah.

Anita mengatakan, gundukan aspal di dekat simpang kuda tersebut semakin hari semakin parah.

"Kalau aspal ini kan, saat kena panas meleleh, sementara kendaraan muatan berat melintas. Makanya gundukannya semakin tinggi," kata Anita.

Dia juga mengatakan kendaraan yang melintas di lokasi tersebut wajib melakukan pengereman, karena adanya persimpangan.

"Ya kendaraan yang mau ke Bengkong pasti mengerem. Otomatis kendaraan lainnya juga pasti mengerem, sementara kondisi jalan turunan. Makanya aspalnya semakin menggunung dan keriting," katanya.

Di tempat terpisah Aryanto, pengendara yang melintas mengatakan jika pengendara tidak pernah melintas dari simpang kuda pasti, lompat.

"Kondisi aspalnya semakin hari semakin ngeri. Pokoknya kalau lewat simpang kuda, perut sakitlah," kata Aryanto.

Dia mengatakan kondisi jalan tersebut sudah lama terjadi. Namun belum ada perhatian pemerintah.

"Tidak tahulah ya, mungkin karena pandemi. Ya semoga saja cepat diperbaiki," kata Aryanto.(TRIBUNBATAM.id/Hening Sekar Utami/Pertanian Sitanggang)

Baca juga Berita Tribun Batam lainnya di Google

Berita Tentang Batam

Sumber: Tribun Batam
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved