CORONA KEPRI
Kadinkes Batam : Gedung Asrama Haji Tak Lagi Jadi Isolasi Terpadu Pasien Covid-19
Kadinkes Batam mengungkap alasan gedung Asrama Haji tak lagi digunakan sebagai fasilitas isolasi terpadu (isoter) pasien covid-19.
BATAM, TRIBUNBATAM.id - Gedung Asrama Haji Batam Center tak lagi digunakan sebagai lokasi isolasi terpadu (isoter) pasien covid-19.
Gedung tersebut dikembalikan kepada fungsi awalnya untuk kegiatan yang menyangkut urusan ibadah haji.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Batam, Didi Kusmarjadi mengatakan, gedung Asrama Haji itu tak lagi digunakan sebagai fasilitas isoter sejak Rabu (9/3/2022).
Seluruh pasien yang menjalani isolasi di lokasi tersebut sudah menyelesaikan masa karantina.
“Sepertinya sudah selesai masa karantina,” kata dia, Sabtu (12/3/2022).
Berdasarkan data Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 pada Rabu (8/3/2022), Gedung Asrama Haji masih menjadi lokasi istoter, dengan jumlah pasien Covid-19 mencapai 120 orang.
Baca juga: Wakil Walikota Batam Klaim Fasilitas Isoter Covid-19 Masih Aman, Mampu Tampung 3.599 Pasien
Baca juga: 6 Kapal Pelni Jadi Tempat Isoter, Tersisa KM Kelud yang Berlayar, Cek Jadwalnya
Sementara ini, gedung asrama haji tidak lagi menjadi lokasi untuk isoter.
Namun jika kasus Covid-19 kembali melonjak, maka pihaknya akan mencari gedung lain untuk sebagai lokasi isoter.
“Nanti kami pikirkan gedung lain atau lokasi lain yang bisa dipakai sebagai isoter,” kata dia.
Ia menambahkan, perkembangan kasus sejak Maret 2022, Covid-19 mulai perlahan menurun dibandingkan pada bulan Februari lalu.
Secara kumulatif hingga 10 Maret 2022, jumlah pasien Covid-19 mencapai 1.062.
Sedangkan secara kumulatif bulan Februari, jumlah pasien Covid-19 mencapai 3.731.
Kasus Covid-19 yang mengalami lonjakan secara signifikan, karena ditemukan kasus varian Omicron saat awal Februari lalu.
Seperti diketahui berdasarkan data Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 pada Sabtu (12/3/2022) ada sebanyak 517 kasus aktif.
Ratusan pasien tersebut dirawat di berbagai rumah sakit di Kota Batam.
"Tapi ada juga yang menjalani isolasi mandiri," katanya.
Baca juga: Kadinkes Karimun Minta Warga Tak Panik, 2 Lokasi Isolasi Pasien Covid-19 Masih Kosong
Baca juga: Penumpang Pesawat Tak Lagi Wajib Tes Covid, Ini Cara Lindungi Diri dari Corona saat Perjalanan Udara
WAKIL Walikota Batam: Masih Aman!
Pemerintah Kota (Pemko) Batam sebelumnya menyebut belum ada rencana menambah tempat karantina atau isolasi terpadu (isoter) untuk pasien positif Covid-19.
Hal ini dikarenakan fasilitas tempat isoter yang ada masih mencukupi.
Wakil Walikota Batam Amsakar Achmad mengungkapkan, seluruh fasilitas isolasi terpadu di Batam mampu menampung 3.599 pasien.
Adapun tempat isolasi terpadu (isoter) seperti Gedung Asrama Haji, RSKI Covid-19 Galang dan seluruh rumah sakit.
Sedangkan dari data kasus aktif yang sampai kepadanya berjumlah 1.983 pasien.
"Fasilitas sarana dan prasarana untuk Covid-19 masih cukup untuk menampung pasien Covid-19," ujar Wakil Wali Kota Batam, Amsakar Achmad, Sabtu (5/3/2022).
Lebih lanjut, khusus pasien yang sedang menjalani isoter di Gedung Asrama Haji saat ini ada sebanyak 318 orang.
Baca juga: Warga Batam Berbagi Kisah Pergi ke Singapura saat Covid-19, Siapkan Ini Kalau Gak Mau Susah
Baca juga: Prokes Perjalanan Darat, Laut & Udara tanpa Tes Antigen-PCR Sesuai SE Satgas Covid No 11 Tahun 2022
Sementara kapasitas di Gedung Asrama Haji mampu menampung sebanyak 576 orang.
"Harapan kami bukan semakin tumbuh perkembangannya tetapi kita berharap semakin menurun sesuai dengan tren 4 hari terakhir. Kapasitas sarana dan prasarana pendukung masih cukup menampung. Jadi tak ada persoalan," katanya.
Sebelumnya diberitakan jumlah warga Kota Batam yang terkonfirmasi positif Covid-19 di karantina di Rumah Sakit Khusus Infeksi (RSKI) Galang semakin berkurang.
"RSKI Galang akan menjadi tempat isolasi PMI (Pekerja Migran Indonesia)," ujar Ketua Bidang Kesehatan Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Batam, Didi Kusmarjadi, Jumat (4/3/2022) lalu.
Ia melanjutkan untuk saat ini Pemerintah Kota (Pemko) Batam belum ada rencana menambah tempat isolasi terpadu (isoter), selain Gedung Asrama Haji.
Sementara Rumah Sakit Rujukan hanya boleh merawat pasien terkonfirmasi Covid-19 yang memiliki gejala berat.
"Sementara yang bergejala ringan atau tanpa gejala tidak boleh di rawat di rumah sakit karena tak dapat di klaim ke kementerian," katanya.(TribunBatam.id/Roma Uly Sianturi)
Baca juga Berita Tribun Batam lainnya di Google
Berita Tentang Corona Kepri