SEJARAH DUNIA
Begitu Bencikah Adolf Hitler ke Yahudi hingga Terjadinya Holocaust?
Bericara Adolf Hitler tak bisa lepas dari Nazi Jerman dan peristiwa Holocaust. Di banyak literasi disebutkan bagaimana kebencian Hitler ke Yahudi
TRIBUNBATAM.id - Berbicara Adolf Hitler tentu tak bisa lepas dari Nazi Jerman dan peristiwa Holocaust.
Di banyak literasi disebutkan bagaimana kebencian Adolf Hitler kepada Yahudi di Jerman-Eropa.
Saking mengerikannya, pada September 1941 setiap orang yang ditetapkan sebagai Yahudi ditandai dengan bintang kuning dan dapat dijadikan sasaran terbuka.
Holocaust atau Shoah adalah peristiwa pembunuhan massal orang-orang Yahudi di Eropa selama Perang Dunia II oleh Nazi Jerman pimpinan Adolf Hitler.
Antara 1941-1945, Nazi Jerman secara sistematis disebut-sebut telah membunuh sekitar enam juta orang Yahudi di seluruh wilayah Eropa yang didudukinya.
Selain orang Yahudi, sekitar lima juta orang lainnya menjadi target karena alasan rasial, politik, ideologi dan orientasi seksual.
Pemusnahan ini dilakukan dengan cara pogrom (serangan dengan kekerasan), penembakan dan pembunuhan massal di kamp-kamp menggunakan gas beracun.
Baca juga: Rahasia Turun-temurun yang Membuat Ras Yahudi Pintar, Memiliki Keturunan dengan IQ Tinggi
Baca juga: Inilah Sejarah Yahudi Identik dengan Israel hingga 12 Suku Keturunan Abraham
Yang menjadi pertanyaan adalah mengapa Adolf Hitler begitu membenci Yahudi?
Dilansir dari laman annefrank.org, Hitler tidak menciptakan kebencian terhadap orang Yahudi, tetapi memanfaatkan ide-ide antisemit yang telah ada sejak lama.
Hitler lahir di Austria pada tahun 1889.
Ia mengembangkan ide politiknya di Wina, sebuah kota dengan komunitas Yahudi yang besar, tempat ia tinggal dari tahun 1907 hingga 1913.
Pada masa itu, Wina memiliki wali kota yang sangat anti-Yahudi.
Membenci orang Yahudi jadi hal yang sangat umum di kota itu.
Kebencian Hitler semakin memuncak.
Selama Perang Dunia Pertama (1914-1918), Hitler adalah seorang prajurit di tentara Jerman.
Pada akhir perang, dia dan banyak tentara Jerman lainnya, tidak bisa melupakan kekalahan Kekaisaran Jerman.
Komando tentara Jerman menyebarkan mitos bahwa tentara tidak kalah perang di medan perang, tetapi karena mereka telah dikhianati.
Tentara Jerman kalah karena "tikaman dari belakang", demikian sebutannya saat itu.
Baca juga: 2 Alasan AS Kerap Bela Yahudi, Bukan Rahasia Umum Amerika dan Israel Punya Kedekatan Lebih!
Baca juga: Gegara Kritik LGBT & Yahudi, Mahathir Mohamad Dicap Lembaga Ini Ekstremis Paling Berbahaya !
Hitler percaya pada mitos itu, bahwa Yahudi dan komunis telah mengkhianati negara.
Dengan menyalahkan orang-orang Yahudi atas kekalahan tersebut, Hitler menciptakan musuh stereotipe.
Pada 1920-an dan awal 1930-an, negara yang kalah masih dalam krisis ekonomi besar.
Menurut Nazi, mengusir orang-orang Yahudi adalah solusi dari masalah di Jerman.
Pesan politik ini dan janji untuk membuat Jerman kuat secara ekonomi kembali memenangkan pemilihan umum Hitler pada tahun 1932.
Setelah dia berkuasa, hukum dan tindakan keji terhadap orang Yahudi terus meningkat.
Dan itu berakhir holocaust: pembunuhan yang diklaim merenggut enam juta nyawa orang Yahudi Eropa.
Dampak Holocaust
Holocaust baru dapat dihentikan pada 1945, ketika Jerman kalah dalam Perang Dunia II dan Hitler melakukan bunuh diri.
Baca juga: Mengenal Sejarah dan Konflik Israel, Satu-satunya Negara Yahudi di Dunia
Kejahatan kemanusiaan ini menimbulkan dampak yang sangat hebat, terutama pada orang-orang Yahudi.
Antara 1941-1945, Nazi Jerman secara sistematis telah membunuh sekitar enam juta orang Yahudi di seluruh Eropa.
Jumlah korban tersebut adalah setara dua pertiga populasi Yahudi di Eropa saat itu, di mana lebih dari satu juta dari mereka yang tewas adalah anak-anak.
Selain orang Yahudi, sekitar lima juta orang lainnya menjadi target karena alasan rasial, politik, ideologi, dan orientasi seksual.
Sehingga, total korban Holocaust diperkirakan mencapai 11 juta jiwa.
Sementara itu, orang-orang yang selamat dari kamp pemusnahan merasa dapat kembali ke rumah karena telah kehilangan keluarga ataupun dikecam oleh tetangga non-Yahudi mereka.
Akibatnya, pada akhir 1940-an, Eropa kebanjiran pengungsi dan tawanan perang.
Hal itu memaksa pihak Sekutu untuk menciptakan tanah air bagi orang-orang Yahudi yang selamat dari Holocaust, yang kemudian mengarah pada pembentukan Israel pada tahun 1948.
Baca juga: Israel Coba Mediasi Konflik Rusia - Ukraina, Sebelumnya Ikut Mengutuk Invasi Vladimir Putin
Baca juga: TAK TERPUJI Kelakuan 8 Atlet Israel Ini Bikin Warga Jepang Geram
.
.
.
(*/ TRIBUNBATAM.id)
Artikel ini dikompilasi dari artikel yang sudah tayang di kompas.com dengan judul Mengapa Adolf Hitler Membenci Orang Yahudi? dan Holocaust, Pembantaian Jutaan Yahudi oleh Hitler