PENEMUAN MAYAT DI TANJUNGPINANG
'Tolong Jaga Mamak, ya' Pesan Terakhir Hilda Rahmi Sebelum Ditemukan Tewas di Kamar Kos
Mahasiswi tingkat akhir UMRAH yang ditemukan meninggal dunia dalam kamar kos sempat mengirim permohonan maaf via WhatsApp.
Penulis: Endra Kaputra | Editor: Septyan Mulia Rohman
TANJUNGPINANG, TRIBUNBATAM.id - Isak tangis terus terdengar dari seorang wanita mengenakan jilbab merah marun.
Ia terus saja merangkul kantong jenzah yang sudah dipindahkan ke mobil.
Air matanya tampak membasahi kedua pipinya.
Ia ternyata merupakan ibu kandung dari Hilda Rahmi (22), mahasiswi tingkat akhir Universitas Maritim Raja Ali Haji (UMRAH) Tanjungpinang.
Perempuan yang akrab disapa Ami itu ditemukan sudah tidak bernyawa dalam kamar indekos nomor 4 yang berada tepat di sudut kiri bangunan indekos.
Lokasinya di jalan Pramuka, Kelurahan Tanjung Ayun Sakti, Kecamatan Bukit Bestari, Tanjungpinang, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri).
Baca juga: Polres Tanjungpinang Ungkap Identitas Mayat Wanita Dalam Indekos
Baca juga: 2 Kasus Penemuan Mayat Tanpa Identitas Gegerkan Warga Brebes
Ibu Hilda Rahmi juga yang diketahui orang pertama yang menemukan anaknya sudah tak bernyawa dalam kondisi telungkup.
Ini dipertegas dari keterangan pemilik indekos, Eva.
Eva sebelumnya mendengar jerit tangis tak jauh dari kamar tempat Hilda Rahmi ditemukan meninggal dunia.
Ia terlihat warga sekitar memeluk sebuah bantal sambil duduk tersender pagar depan kamar tersebut.
Ibu Hilda Rahmi datang ke Batam setelah curiga dengan pesan yang disampaikan anaknya melalui pesan WhatsApp sekira pukul 03.23 WIB.
Selain kepada sang ibu, pesan permohonan maaf tersebut juga dikirim ke saudara Hilda Rahmi.
Rasa cemas sang ibu membuat ia menyebarang ke ibu kota Provinsi Kepulauan Riau (Kepri), Tanjungpinang.
Firasatnya ternyata tak meleset.
Anak yang begitu dicintainya pergi meninggalkannya untuk selama-lamanya.