NATUNA TERKINI
BMKG Ranai Ingatkan Warga Waspadai Gelombang Setinggi 6 Meter di Laut Natuna Utara
BMKG Ranai memperkirakan, kondisi gelombang laut di Laut Natuna Utara untuk satu pekan ke depan diprakirakan mencapai hingga 6 meter.
NATUNA, TRIBUNBATAM.id - Kondisi gelombang laut di Laut Natuna Utara untuk satu pekan ke depan diprakirakan mencapai hingga 6 meter.
Hal tersebut disampaikan oleh Prakirawan Stasiun Meteorologi Ranai, Asrul Saparuddin.
Ia mengatakan bahwa Badan Meteorologi, Klimatologi, Geofisika (BMKG) Ranai, Kabupaten Natuna memperkirakan gelombang sangat tinggi mencapai 6 meter di Laut Natuna Utara hingga seminggu ke depan.
Untuk itu, BMKG meperingatkan agar warga tetap waspada saat beraktivitas di laut.
"Kondisi umum gelombang untuk seminggu kedepan di Laut Natuna Utara, diprakirakan dalam kategori tinggi (2,5 sampai 4 meter) hingga sangat tinggi (4 sampai 6 m)," kata Asrul dalam keterangan BMKG Ranai yang diterima TRIBUNBATAM.id, Minggu (3/4/2022)
Ia menambahkan, untuk gelombang di perairan utara Kepulauan Anambas, Perairan Kepulauan Natuna, Perairan Subi – Serasan, Perairan Singkawang-Sambas diprakirakan dalam kategori sedang (1,25 sampai 2,5 meter) hingga tinggi (2,5 sampai 4 meter).
"Sementara itu, gelombang di Laut Natuna dan Perairan selatan Kepulauan Anambas diprakirakan dalam kategori sedang (1,25 sampai 2,5 meter)," ujarnya.
Ia menjelaskan, secara umum tinggi rendahnya gelombang dapat dipengaruhi oleh banyak faktor, salah satunya kondisi angin dan adanya pembentukan daerah siklon di laut China Selatan
Baca juga: KISAH Jalaludin, 30 Tahun Jadi Pembaca Doa Bagi Warga saat Ziarah Kubur di Lingga
Baca juga: Disinggung Gubernur, Dinkes Ungkap Pemicu Capaian Vaksinasi Booster di Lingga Rendah
Berdasarkan data model INAWAVES BMKG, lanjut Asrul, kondisi angin di sekitar wilayah Laut China Selatan cukup kencang yaitu mencapai 20-30 knot, dan sekitar tanggal 8 dapat mencapai diatas 20 knot di sekitar Laut Natuna Utara.
Kondisi ini dapat menyebabkan adanya perpindahan energi, dari wilayah Laut China Selatan menuju wilayah Perairan Anambas dan Natuna.
Sehingga mempengaruhi tinggi gelombang di sekitar wilayah tersebut, khususnya gelombang yang disebabkan oleh angin dari wilayah lainnya (swell).
"Untuk beberapa hari ke depan, adanya daerah konvergen di sekitar Laut Natuna Utara, juga memberikan dampak terhadap tingginya kecepatan angin dan peningkatan tinggi gelombang,” ucap Asrul.
Ia menghimbau, kepada masyarakat terutama nelayan untuk selalu waspada dampak dari gelombang tinggi yang bisa membahayakan keselamatan.
Dengan keadaan tersebut masyarakat pun diminta untuk menunda kegiatan melaut hingga kondisi gelombang kondusif.
Apabila memang harus melaut, harus punya rencana menghadapi kondisi darurat serta diharapkan dapat memperhatikan risiko tinggi terhadap keselamatan pelayaran dari BMKG yaitu Perahu Nelayan (Kecepatan angin lebih dari 15 knot, dan tinggi gelombang di atas 1.25 m).