Ini yang Terjadi jika Pertalite, Solar, Elpiji 3 Kg dan Listrik Naik

Kenaikan tarif listrik, harga elpiji 3 kg, Pertalite dan Solar yang direncanakan pemerintah diprediksi akan mengakibatkan inflasi.

TRIBUNBATAM.id/AMINUDDIN
Ilustrasi - Mobil dan sejumlah jeriken solar yang diamankan dari para pelangsir oleh Satreskirm Polres Bintan 

Selain itu, dalam kesempatan tersebut Arifin mengungkapkan bahwa pemerintah akan menjaga ketersediaan pasokan dan distribusi BBM khususnya pada periode Ramadhan dan Idul Fitri.

Lantas, apa dampaknya jika pemerintah menaikkan tarif listrik, harga elpiji 3 kg, Pertalite dan Solar?

Baca juga: Langkah TPID Kepri Tekan Angka Inflasi, Pastikan Ketersediaan Bahan Pokok

Dampak inflasi naik

Selain harga barang-barang naik, jika inflasi mengalami kenaikan maka akan merembet ke bidang lain, seperti pelemahan mata uang rupiah dan pertumbuhan ekonomi akan terkendala.

"Inflasi naik biasanya disertai dengan pelemahan mata uang rupiah kemudian pertumbuhan ekonomi akan sedikit stuck atau lebih lambat," ujarnya.

Kenaikan ini dikhawatirkan akan memicu gejolak sosial yang terjadi di masyarakat.

Pemerintah juga harus memperhatikan gejolak sosial tersebut, karena komoditas yang mengalami kenaikan tersebut menyangkut kebutuhan sehari-hari masyarakat.

Jika tidak diperhatikan oleh pemerintah, maka masyarakat akan melakukan protes dengan adanya demonstrasi.

Ditakutkan demonstrasi yang dilakukan akan bersifat merusak sehingga tidak baik untuk produktifitas Indonesia.

"Yang dikhawatirkan destruktif, kalo cuma protes-protes enggak papa kalo ribut-ribut gitu itu yang tidak produktif buat negara," terangnya.

Baca juga: Bank Indonesia Sebut Inflasi Berada di Level Rendah dan Terkendali

Dilema pemerintah

Di satu sisi kenaikan harga beberapa komoditas akan membuat harga barang-barang naik, di sisi lain pemerintah juga dilema, karena jika tidak menaikkan harga maka anggaran APBN yang digunakan untuk subsidi juga akan membengkak.

Kenaikan harga minyak dunia sangat berefek kepada Indonesia, karena impor minyak yang dilakukan Indonesia termasuk tinggi.

"Jadi kita tahu kita impor BBM tuh dahsyat sekali. Tiap hari mungkin tuh 700 ribu barel loh impornya," ungkap Eddy, dilansir dari kompas.com.

Pemerintah diharapkan bisa mengurangi ketergantungan terhadap minyak dengan memanfaatkan teknologi listrik berkelanjutan.

Halaman
123
Sumber: Kontan
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved