PENIMBUN BBM DITANGKAP
Lansir Solar di SPBU Batam, Pelaku Modifikasi Tanki Bimbar Bisa Tampung 351 Liter BBM
Polisi ungkap cara pelaku lansir solar di Batam dengan memodifikasi tanki minyak. Dari kapasitas 30an liter bisa tampung sampai 351 liter BBM
Penulis: Beres Lumbantobing | Editor: Dewi Haryati
BATAM, TRIBUNBATAM.id – Seorang pemilik angkutan umum bus Bimbar Dapur 12 di Batam nekat memodifikasi tanki kendaraannya untuk menimbun solar.
Tak tanggung-tanggung, tanki Bahan Bakar Minyak (BBM) yang dimodifikasi mampu menampung 351 liter solar atau setara 12 jerigen besar. Jika melihat kapasitas tanki, semula hanya berkapasitas 30-an liter.
Aksi itu terungkap setelah tim Subdit IV Ditkrimsus Polda Kepri melakukan pemeriksaan terhadap kendaraan angkutan umum bus Bimbar yang sudah diamankan.
Selain itu ketiga sopir bus Bimbar yang ditangkap polisi juga sudah diperiksa mendalam.
"Tersangka menyelundupkan BBM subsidi menggunakan mobil minibus Bimbar yang tanki minyaknya sudah dimodifikasi bisa menampung 351 liter solar," ujar Kasubdit IV Ditreskrimsus AKBP Dhani Catra Nugraha, sembari memeriksa tanki mobil bus Bimbar yang terparkir di depan halaman Subdit Cyber Mapolda Kepri Nongsa, Senin (18/4/2022).
Dhani mengatakan ketiga pelaku mengaku beraksi di sejumlah SPBU di kawasan Tembesi.
Transaksi solar dilakukan dengan menggunakan sejumlah kartu Brizzi yang telah dimodifikasi menggunakan tempelan stiker.
Dari tiga pelaku yang diamankan, tersangka TK melakukan pembelian BBM subsidi secara berulang-ulang dengan membawa mobil Bimbar. TK merupakan pemilik tiga bus Bimbar yang ditangkap polisi.
Baca juga: BREAKING NEWS - Polda Kepri Tangkap 3 Supir Minibus Bimbar Dapur12 Batam, Terkait BBM
Baca juga: TERUNGKAP! Begini Cara Sopir Bimbar Melansir Solar hingga 1,1 Ton dari SPBU di Batam
Sedangkan dua tersangka lainnya yang ikut ditangkap polisi, hanya bekerja sebagai sopir yang membawa bus Bimbar.
Polisi curiga melihat kendaraan yang sama berulang kali mengisi BBM solar di SBPU Tembesi.
Lantas polisi mengamankan sopir saat kendaraan keluar dari SPBU. Setelah dicek, memang tangki mobil sudah dimodifikasi jadi lebih besar.
“Itu seperti yang kita lihat langsung. Di bawah kursi belakang jok mobil sudah tersedia penampung minyak,” ucap Dhani membuka pintu belakang bus Bimbar.
Hasil pemeriksaan dari pengakuan tersangka, aksi melansir BBM subsidi ini sudah dua minggu dilakukan. Minyak solar subsidi dibeli dengan harga Rp 5.150 per liter, selanjutnya dijual seharga Rp 7.000 per liter ke pihak lain.
"Dari tersangka akan dijual lagi ke industri. Ini modus yang dilakukan dengan membeli harga subsidi dijual kembali dengan harga industri," ujar Dhani menerangkan.
Dari hasil permainan penimbunan BBM solar, Dhani membeberkan tersangka berhasil meraup keuntungan sebesar Rp 5 juta setiap harinya.