Ketika Ajal Menjelang, Inilah 11 Tanda Seseorang Mendekati Kematian

Kematian datang saat pernapasan dan jantung manusia berhenti total atau tidak bekerja. Dan berikut tanda-tanda jelang kematian alami yang umum terjadi

Wikimedia Commons
Ilustrasi - Ketika Ajal Menjelang, Inilah 11 Tanda Seseorang Mendekati Kematian 

TRIBUNBATAM.id - Kematian datang saat pernapasan dan jantung manusia berhenti total atau tidak bekerja.

Banyak dipercaya bahwa pendengaran adalah indera terakhir yang berfungsi menjelang kematian manusia.

Maka disarankan keluarga atau orang terdekat duduk bersama dan berbicara dengan orang yang tengah sekarat.

Mereka yang sedang menghadapi kematian, mungkin memiliki mata terbuka tetapi tidak melihat sekeliling mereka.

Mengutip Verywell Health, beberapa hari terakhir jelang kematian seseorang dapat dengan tiba-tiba menunjukkan energi yang kuat.

Ia ingin bangun dari tempat tidur, berbicara dengan orang yang dicintai atau makan lahap setelah berhari-hari tidak nafsu makan.

Beberapa orang terdekatnya menganggap itu pertanda baik karena kondisi yang sakit akan berangsur sehat.

Baca juga: Benda Pembawa Sial! Segera Singkirkan dari Rumah, Penghalang Rezeki dan Simbol Kematian

Baca juga: Ungkap Kematian Mahasiswa Kedokteran di Malang, Polisi Geledah Rumah Orang Dekat

Namun, ketahuilah bahwa itu adalah tahap umum seseorang yang sakit semakin dekat menuju kematian.

Itu adalah tindakan fisik terakhir orang yang sekarat sebelum menjadi lebih parah.

Gelombang energi biasanya singkat, setelah itu tanda-tanda kematian kembali dalam bentuk lebih kuat.

Dilansir dari berbagai sumber, berikut adalah tanda-tanda jelang kematian alami yang umum terjadi:

1. Lebih banyak tidur

Mengutip Healthline, beberapa bulan sebelum kematian alami orang sekarat cenderung mulai tidur lebih banyak dari biasanya.

Saat mendekati kematian, metabolisme tubuh akan turun.

Tanpa pasokan energi alami yang stabil, kelelahan mudah terjadi.

Dalam menghadapinya, disarankan untuk membiarkan mereka tidur dan bantu menemukan tempat yang nyaman untuk beristirahat.

2. Mengurangi makan dan minum

Mengutip Healthline, kebutuhan energi semakin berkurang seiring bertambahnya usia.

Kecenderungan karena merasa tidak membutuhkan banyak energi untuk melakukan banyak tugas sehari-hari, sehingga semangat makan dan minum berkurang.

Baca juga: Angka Kematian Covid-19 di Karimun Capai 176, Didominasi Pasien Belum Divaksin

Baca juga: Penyebab Kematian Nomor 10 di Indonesia, Kenali Ciri dan Pencegahan Penyakit Ginjal

Orang sekarat sangat mungkin tidak memiliki selera makan sama sekali, bahkan terhadap menu favorit mereka.

Seseorang mungkin berhenti makan atau minum sama sekali beberapa hari menjelang kematian.

Dalam menghadapinya, disarankan membiarkan mereka makan saat lapar di waktu mereka menginginkannya.

Menghidrasi tubuh itu penting, sehingga baiknya selalu tawarkan mereka minuman segar.

Ketika mereka cukup lama tidak minat minum sama sekali, Anda dapat menepuk-nepuk ringan bibir mereka dengan sapu tangan basah atau dingin.

Agar kulit halus di sekitar bibir mereka tetap lembab.

3. Menarik diri dari orang-orang

Tidak jarang orang yang sakit keras perlahan-lahan menarik diri dari aktivitas sosial dan orang-orang di lingkungannya.

Itu adalah cerminan alami dari perubahan energi serta keinginan untuk menjaga hari-hari terakhir mereka.

Dalam menghadapinya, Anda tidak perlu tersinggung dengan sikap yang demikian.

Sebab, belum tentu itu cerminan bagaimana perasaan mereka tentang Anda.

Beberapa orang tidak ingin membiarkan orang lain melihat mereka sekarat, jadi mereka mungkin mengisolasi diri di hari-hari terakhir mereka.

Berkunjunglah saat mereka merasa nyaman.

4. Perubahan di organ vital

Menjelang kematian orang yang sekarat umumnya mengalami penurunan tekanan darah.

Saat tekanan darah rendah, ginjal juga akan berhenti bekerja.

Baca juga: Cara dan Syarat Mengurus Akta Kematian di Disdukcapil, Siapkan Dokumen Ini

Baca juga: Bukti Baru Kasus Kematian Tangmo Nida, 2 Benda Ini Ditemukan Polisi di Sungai Chao Phraya

Anda mungkin melihat urine yang berwarna sawo matang, cokelat atau merah kecokelatan.

Selain itu, perubahan pernapasan menjadi lebih jelas, detak jantung juga menjadi tidak teratur dan sulit dideteksi.

5. Perubahan pada kotoran

Kuantitas kencing dan buang air besar orang sekarat lebih sedikit dan tidak teratur dikarenakan orang yang menjelang kematian sedikit makan dan minum.

Semakin mereka sedikit makan dan minum, mungkin mereka lebih jarang buang air kecil dan besar.

Kondisi tersebut adalah proses alami, jadi jangan khawatir jika menjelang kematian orang berhenti buang air besar dan kecil.

Perubahan warna urine juga normal. Kencing mencerminkan fungsi ginjal dan ketika ginjal mati, produksi urine mungkin melambat atau berhenti.

Di beberapa pengaturan perawatan kesehatan, seperti fasilitas rumah sakit, penyedia layanan kesehatan akan menggunakan kateter untuk mengalirkan urine dari kandung kemih.

6. Suhu tubuh turun

Sirkulasi darah orang sekarat menjadi tertarik menuju organ vital di hari-hari terakhir menjelang kematian.

Itu berarti sirkulasi darah di bagian tubuh seperti tangan, kaki, menjadi sangat berkurang.

Kondisi itu bisa menyebabkan kulit dan anggota badan terasa dingin saat disentuh.

Kulit mungkin tampak pucat juga. Akhirnya, sirkulasi yang berkurang dapat menyebabkan kulit tampak berbintik-bintik warna biru-ungu.

Baca juga: Terungkap Sebab Kematian Wanita di Hotel, Mulutnya Berbusa Ditingal Teman Kencan

Baca juga: INFO Lengkap Syarat dan Cara Mengurus Akta Kematian via Online di Disdukcapil

Bagi orang normal mungkin kulit atau anggota badan itu terasa sejuk, tetapi tidak bagi orang tengah mengahadapi kematian. Selimut tipis saja bisa membuat mereka lebih hangat.

7. Otot melemah

Menjelang kematian, otot seseorang bisa menjadi sangat lemah.

Sehingga, tugas sederhana mungkin menjadi sulit, seperti mengangkat secangkir air atau membalik badan di tempat tidur.

Untuk orang terdekat yang merawat mereka, disarankan untuk meletakkan barang-barang yang dibutuhkan lebih dekat untuk dijangkau.

Misalnya, letakkan botol air minum dengan sedotan di dekat mereka agar lebih mudah untuk mereka meminumnya.

Orang terdekat yang merawatnya juga perlu sabar membantu saat mereka ingin berbalik badan saat tidur.

8. Muncul masalah pernapasan

Ini adalah tanda yang mengkhawatirkan bagi banyak orang saat duduk bersama orang yang menghadapi kematian.

Dilansir dari kompas.com, menjelang kematian seseorang akan memiliki napas yang naik turun.

Tiba-tiba terengah-engah atau mengalami jeda waktu yang lama di antara helaan napas.

Beberapa obat pereda nyeri dapat membuat pernapasan lebih mudah, jadi disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter untuk meredakan gangguan pernapasan.

9. Kebingungan

Menjelang kematian seseorang menjadi lebih bingung atau inkoherensi.

Mungkin mereka menjadi sering gelisah dan agresif, jika tidak tahu di mana mereka berada atau apa yang terjadi.

Baca juga: Cara Deteksi Dini Penyakit Jantung, Hindari Kematian akibat Sakit Jantung

Baca juga: INI Identitas Mayat Pria di Kamar Kos Bengkong Sadai dan Dugaan Penyebab Kematiannya

Untuk kerabat yang merawat mereka, perlu tetap tenang dengan perlahan menjelaskan kepada mereka.

Orang yang menghadapi kematian masih memiliki otak yang bekerja, bahkan jika mereka terlihat sedang tidur.

10. Penyakit

Intensitas rasa sakit kemungkinan akan meningkat ketika seseorang semakin dekat dengan kematian.

Tidak jarang seseorang menunjukkan tanda-tanda yang terlihat bahwa mereka kesakitan.

Tanda-tanda ini termasuk:

- Meringis

- Mengerang

- Mengerutkan dahi

Sebagian besar rasa sakit dapat diobati, tetapi kondisi itu mungkin mengharuskan berada di rumah sakit atau fasilitas perawatan.

Orang yang sekarat mungkin kehilangan kemampuan menelan, jadi jalur intravena (IV) mungkin diperlukan untuk memberikan obat pereda nyeri.

Obat ini harus diberikan di rumah sakit.

11. Halusinasi

Menjelang kematian sering kali terjadi seperti berhalusinasi melihat kerabat yang telah lama meninggal.

Kondisi ini sering kali diceritakan oleh orang-orang yang memiliki pengalaman merawat kerabat yang tengah menghadapi kematian.

Baca juga: Fungsi Akta Kematian, Disdukcapil Batam Terbitkan 393 Lembar Hingga Juni 2021

Baca juga: Hanya Kematian Bisa Memisahkan! 7 Weton Paling Setia Menurut Primbon, Beruntung Berjodoh Dengannya

Halusinasi dan penglihatan tentang suatu tempat atau orang lain yang masih hidup juga tidak jarang terjadi.

Meskipun mungkin menjengkelkan, untuk menanggapi halusinasi itu jangan mencoba mengoreksi perkataan orang tersebut.

Berdebat tentang apa yang nyata dan apa yang tidak hanya akan menyebabkan kebingungan dan frustrasi.

Sebaliknya, ajukan pertanyaan dan bantu mereka memahami apa yang mereka lihat.

.

.

.

(TRIBUNBATAM.id)

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved