Benarkah Multiverse Itu Ada? Ini Jawaban Ahli Kosmologi
Benarkah multiverse atau multisemesta ada? Sebab sudah banyak ilmuwan telah mencoba menemukan bukti fisik dan kuat untuk keberadaan multiverse.
TRIBUNBATAM.id - Benarkah multiverse atau multisemesta ada?
Banyak ilmuwan telah mencoba menemukan bukti fisik dan kuat untuk keberadaan multiverse.
Misalnya bila memiliki tetangga alam semesta terdekat sejak lama, maka mungkin alam semesta itu akan bertabrakan dengan alam semesta kita.
Hal itu menciptakakan jejak yang dapat dideteksi dan jejak itu bisa dalam bentuk distorsi pada latar belakang gelombang mikro kosmik.
Tetapi pencarian ini tak membuahkan hasil, sehingga multiverse tetap hipotesis.
Konsep multiverse muncul di beberapa bidang fisika dan filsafat.
Tetapi, konsep yang paling menonjol adalah bahwa multiverse tercipta dari sesuatu yang disebut dengan teori inflasi.
Teori inflasi menggambarkan peristiwa hipotesis yang terjadi ketika alam semesta kita masih sangat muda.
Dalam waktu yang sangat singkat, alam semesta mengalami periode ekspansi yang cepat, 'mengembang' menjadi banyak dan lebih besar dari ukuran sebelumnya.
Baca juga: China Unjuk Gigi Bikin Amerika Serikat Cemas, Warga Tiongkok Rayakan Imlek di Luar Angkasa
Baca juga: Detik-detik Pesawat Luar Angkasa China Masuki Orbit Planet Mars, Terjadi Hal Tak Terduga
Inflasi alam semesta diperkirakan berakhir sekitar 14 miliar tahun yang lalu.
Namun menurut Heling Deng, ahli kosmologi di Arizona State Univerity dan ahli dalam teori multiverse, inflasi tak berakhir pada waktu yang sama.
"Ada kemungkinan bahwa ketika inflasi berakhir di beberapa wilayah, inflasi berlanjut di wilayah lain," katanya.
Dikutip dari Live Science, Ahad (8/5/2022) teori mengenai multiverse sendiri menyebutkan bahwa alam semesta kita mungkin bukan satu-satunya alam semesta.
Sebaliknya, mungkin ada alam semesta yang sama sekali berbeda, terpisah jauh dari kita, yang jumlahnya lebih banyak dari yang kita perkirakan sebelumnya.
Itu berarti mungkin akan ada alam semesta yang tak terhingga, semuanya dengan hukum fisikanya sendiri, kumpulan bintang dan galaksinya sendiri, dan bahkan mungkin memiliki peradaban cerdasnya sendiri.
Bisa jadi pula jika alam semesta tempat kita tinggal saat ini hanyalah salah satu bagian dari alam semesta lain yang jauh lebih besar dan lebih banyak.
Alam semesta tersendiri dapat 'menjepit' alam semesta yang mengembang dan meluas, menciptakan lautan inflasi abadi yang tak terbatas dan berisi dengan banyak alam semesta tersendiri lainnya.
Dalam skenario inflasi abadi ini, setiap alam semesta akan muncul dengan hukum fisikanya sendiri, kumpulan partikel, pengaturan gaya, dan nilai konstanta fundamentalnya sendiri.
Baca juga: Rabu Malam, Planet Mars Kedatangan Tamu dari Bumi, Pesawat Luar Angkasa China
Baca juga: Kisah Ngeri di Balik Potret Sungai Emas Amazon, Terekam Kamera NASA dari Luar Angkasa, Indah tapi
"Ini mungkin menjelaskan mengapa alam semesta memiliki sifat-sifat itu dan sifat-sifat yang sulit dijelaskan dengan fisika dasar, seperti materi gelap atau konstanta kosmologis," papar Deng.
Deng sendiri tengah mencari bukti multiverse dengan mencari jenis lubang hitam khusus yang bisa menjadi artefak potongan alam semesta kita dengan alam semesta lain melalui proses yang disebut terowongan kuantum.
Jika beberapa wilayah alam semesta kita berpisah, maka akan meninggalkan 'gelembung' di alam semesta kita yang akan berubah menjadi lubang hitam unik dan mungkin masih ada sampai sekarang.
"Pendeteksian potensial lubang hitam ini kemudian dapat menunjukkan keberadaan multiverse," ungkap Deng, sebagaimana dikutip dari kompas.com.
Lebih lanjut implikasi yang mungkin akan paling membingungkan dari multisemesta adalah keberadaan doppelgängers alias keberadaan kembaran kita.
Jika memang ada tak terhingga alam semesta, tetapi sejumlah cara terbatas untuk mengatur partikel di alam semesta tersendiri mana pun, maka pola yang sama pasti akan berulang pada akhirnya. Itu artinya akan ada salinan persis Anda.
Dan menurut Institute of Physics karena akan ada jumlah alam semesta yang tak terbatas, maka akan ada jumlah tak terbatas pula secara bersamaan.
Baca juga: Tiongkok Berhasil Meluncurkan Pesawat Ruang Angkasa yang Dapat Digunakan Kembali
Baca juga: Begini Penampakan Foto Pertama Bumi dari Luar Angkasa, Dijepret dengan Roket
.
.
.
(TRIBUNBATAM.id)