BINTAN TERKINI

Waspada PMK, Peternak Sapi di Bintan Berharap Subsidi Vitamin dan Obat dari Pemerintah

Ahmad, peternak sapi di Bintan bilang, dengan dihentikannya pengiriman sapi ke Kepri, khususnya Bintan, otomatis stok sapinya tidak memadai lagi

Penulis: Alfandi Simamora | Editor: Dewi Haryati
tribunbatam.id/Alfandi Simamora
Peternak sapi saat memberi makan sapi di kandang sapi yang berada di Kampung Karang Anome, Desa Toapaya Asri, Kecamatan Toapaya, Kabupaten Bintan, Jumat (20/5/2022) 

BINTAN, TRIBUNBINTAN.com - Peternak sapi yang berada Kampung Karang Anome, Desa Toapaya Asri, Kecamatan Toapaya, Kabupaten Bintan berharap pemerintah memberikan subsidi vitamin atau obat buat hewan ternak, di tengah wabah Penyakit Mulut dan Kaki (PMK) yang sudah merebak di beberapa daerah.

Hal itu disampaikan oleh Ahmad, saat di jumpai di kandang sapi miliknya.

"Di tengah adanya wabah PMK yang saat ini menyerang ternak sapi seperti di Jawa Timur dan Aceh, kita berharap ada subsidi vitamin dan obat bagi hewan ternak kita," ucapnya, Jumat (20/5/2022).

Ahmad yang sudah 7 tahun menjadi peternak sapi menyampaikan, sejak wabah PMK muncul, setidaknya sudah empat kali pihak dari dokter hewan Kabupaten Bintan mengecek kondisi kesehatan sapinya.

"Alhamdulillah hewan ternak saya tidak terpapar penyakit PMK. Mudah-mudahan jangan sampai terjangkit," terangnya.

Pria berusia 48 tahun ini menyebutkan, sebelumnya ia memiliki 31 ekor sapi.

Namun sebanyak empat ekor sapi sudah laku terjual jelang Idul Adha. Kini tinggal 27 ekor sapi lagi, baik itu yang masih bibit dan sapi yang bisa dijual serta indukan sapi.

Ia pun memberikan tanggapannya soal penghentian sementara pengiriman sapi.

Baca juga: Sapi tak Bisa Masuk Batam, 2 Lapak Daging Sapi Segar di Pasar Mega Legenda Tutup

Baca juga: Jelang Idul Adha, Tanjungpinang dan Bintan Terancam Krisis Stok Sapi dan Kambing

"Jadi kalau pengiriman bibit baru sapi ke Provinsi Kepri, khususnya di Bintan ditutup, otomatis stok sapi kita tidak memadai lagi," ucapnya.

Di sisi lain, ia mengatakan jelang Idul Adha 2022, ada 6 sapi miliknya yang dipesan warga. Namun yang sudah deal ada 4 ekor.

"Yang nanya sudah banyak, tapi masih menunggu apakah jadi dibeli untuk Hari Raya Idul Adha nanti," ucapnya.

Ada pun harga sapi yang dijual di tempatnya tergantung bobot sapinya.

Seperti sapi jenis limosin dijual dari harga Rp 26-28 juta per ekor. Sementara jenis sapi Bali dari harga Rp 22-24 juta per ekor.

"Jadi harganya beda-beda tergantung postur dan bobot sapinya," ucapnya.

Bibit sapi yang diternak di tempat Ahmad didatangkan dari Lampung, Jambi, Bali dan Madura.

Halaman
12
Sumber: Tribun Batam
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved