BATAM TERKINI
Batam Andalkan Stok Sapi 3 Kabupaten Kepulauan Riau Penuhi Kebutuhan Hari Raya Idul Adha
Selain Batam, Tanjungpinang, Karimun & Lingga juga mengandalkan stok sapi dari 3 kabupaten di Provinsi Kepulauan Riau untuk memenuhi hari raya kurban.
BATAM, TRIBUNBATAM.id - Stok sapi untuk kurban Hari Raya Idul Adha 1443 Hijriah di Kota Batam masih kurang.
Data Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan dan Kesehatan Hewan Provinsi Kepulauan Riau (Kepri), Batam masih kekurangan stok sampai 1.921 sapi.
Hal ini juga dirasakan di beberapa kabupaten/kota lainnya di Kepri.
Seperti Kota Tanjungpinang yang stoknya kurang 154 ekor, Karimun kurang 283 ekor serta Kabupaten Lingga kurang 19 ekor.
Namun diketahui, stok sapi di Natuna, Anambas dan Bintan justru lebih banyak dari kebutuhan.
Dengan demikian, kekurangan stok sapi di Batam, Tanjungpinang, Karimun dan Lingga rencananya akan dipasok dari tiga daerah yang kelebihan stok sapi tersebut.
"Arahan Ketua Satgas, daerah Natuna, Bintan dan Anambas diharapkan dapat mendukung kebutuhan daerah yang masih minus," ujar Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan dan Kesehatan Hewan Provinsi Kepulauan Riau (Kepri), Rika Azmi, Jumat (27/5/2022).
Baca juga: Warga Dilarang Sembelih Sapi Betina Produktif, Kecamatan Singkep Gelar Sosialisasi
Baca juga: Reaksi Pedagang, Sapi di Kepri Akan Didatangkan Dari Lampung Via Jalur Laut Jelang Idul Adha 2022
Tercatat, Natuna memiliki 1.636 ekor sapi, meski kebutuhannya hanya sebatas 786 ekor.
Kemudian, Kepulauan Anambas memiliki stok 435 ekor sapi dari kebutuhan hanya 308 ekor, dan Bintan memiliki 425 ekor sapi dari kebutuhan hanya 271 ekor.
"Daerah-daerah yang mengalami surplus ini nantinya akan mensuport daerah lain yang kekurangan stok sapi, misalnya dari Bintan ke Tanjungpinang," tambahnya.
ARAHAN Gubernur Kepri
Gubernur Kepulauan Riau (Kepri), Ansar Ahmad menyampaikan selain Lampung, peternak juga bisa mendatangkan hewan kurban dari Bali untuk memenuhi kebutuhan yang dirasa masih kurang.
Ansar menyampaikan, impor daerah hewan kurban tetap dilakukan dengan menggunakan mode transportasi laut.
"Tetap jalur laut yang digunakan. Jadi langsung ke Kepri. Sebab kalau melalui jalur darat dan melintasi daerah-daerah yang sudah ditemukan kasus PMK dapat membahayakan," ucapnya, Rabu (25/5/2022).
Baca juga: Sapi dan Kambing Dilarang Masuk Batam Sementara Waktu, Ketua DPRD : Harusnya Tak Boleh Kaku
Baca juga: Jelang Idul Adha, Tanjungpinang dan Bintan Terancam Krisis Stok Sapi dan Kambing
Mengenai jenis alat transportasi laut yang digunakan, apakah Pemprov Kepri menyediakan?