TANJUNGPINANG TERKINI

Pulau Bintan Saksi Bisu Peristiwa Bersejarah Pesawat Nomad N22 P-817 Jatuh, Ketemu Setelah 20 Tahun

Pesawat Nomad N22 P-817 yang dibawa Mayor Suwelo Wibisono jatuh karena rusak mesin pada 4 Mei 1987. Baru ditemukan 20 tahun kemudian di Pulau Bintan.

Penulis: Endra Kaputra | Editor: Septyan Mulia Rohman
TribunBatam.id/Endra Kaputra
Komandan Lanudal Tanjungpinang, Kolonel Laut (P) Rivai bersama rombongan saat memimpin prosesi tabur bunga di perairan Mapur, Pulau Bintan, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) saat proses tabur bunga, Rabu (8/6/2022). 

TANJUNGPINANG, TRIBUNBATAM.id - Perairan Mapur, Kabupaten Bintan, Provinsi Kepualuan Riau (Kepri) ternyata menjadi saksi bisu peristiwa bersejarah.

Di sana pesawat Nomad N22 P-817 yang dibawa oleh Mayor Suwelo Wibisono ditemukan pada Juni 2007.

Pesawat tersebut dilaporkan jatuh akibat kerusakan mesin saat melaksanakan patroli maritim dari Natuna menuju Tanjungpinang pada 4 Mei 1987.

Ini artinya sudah 20 tahun setelah kejadian itu sisa pesawat itu baru ditemukan.

Meski begitu, keberadaan Mayor Suwelo Wibisono sampai sekarang belum ditemukan.

Hanya pesawatnya saja yang berhasil ditemukan di dasar laut perairan Pulau Bintan itu.

Baca juga: Bikin Jantungan! Arti Mimpi Melihat Pesawat Jatuh Ada Kaitannya dengan Hidupmu

Baca juga: Pernah Jadi Relawan Evakusi Pesawat Jatuh di Batam, Begini Kisah Budi saat Menyelam di Bawah Laut

Komandan Lanudal Tanjungpinang, Kolonel Laut (P) Rivai yang memimpin prosesi tabur bunga merupakan salah satu saksi yang ikut serta melakukan proses pencarian.

Ia masih ingat betul bagaimana bangkai pesawat itu akhirnya ditemukan.

Tepatnya saat seorang nelayan menemukan benda mirip pesawat saat melaut di sekitar perairan itu.

Pemeriksaan pun langsung dilakukan.

Benar saja, penemuan benda tersebut ternyata merupakan serpihan pesawat Nomad yang jatuh pada 1987.

"Dermaga milik Pak Eli inilah kita membangun tenda pencarian. Dalam proses pencarian, melibatkan mulai dari TNI AL, Basarnas hingga kapal milik Beliau bernama Princess Mandiri turut digunakan untjuk membantu proses pencarian," ucapnya mengingat proses pencarian saat proses tabur bunga dalam rangka HUT Penerbang Angkatan Laut ke-66, Rabu (8/6/2022).

Rivai menyebutkan selama 11 hari tim berusaha keras mengevakuasi bangkai pesawat sampai akhirnya terangkat ke permukaan menggunakan 3 balon berukuran raksasa.

"Saat proses pencarian, saya saat itu sebagai Kasiintelud Satudarma," ujarnya.

KEJADIAN Aneh

Sisi lain saat proses pencarian pun turut diceritakan Kolonel Laut (P) Rivai.

Baca juga: Pilot Tak Punya Pilihan, Pengamat Ungkap Penyebab Pesawat Jatuh: Copot Langsung Terjun

Baca juga: Warga Saksikan Asap Hitam Pekat saat Pesawat Jatuh di Pemukiman di Siak Hulu, Begini Nasib Pilotnya

Dimana posisi kursi pilot masih terpasang sabuk keselamatan (safety belt) lengkap seragam flying suit milik pilot.

"Jadi posisinya kami lihat memang masih dalam keadaan di kursi pilot. Kagetnya kita, bisa seragam flying suit itu masih berbentuk. Hanya ada bekas robek pada bagian belakang saja. Selama 20 tahun di dalam air, baju itu tidak rusak parah," ucapnya.

Meski menemukan fakta mencengangkan itu, mereka tidak menemukan tanda-tanda keberadaan jenazah pilot tersebut.

"Tidak kami temukan jenazahnya," jawabnya.

Tidak hanya itu saja, saat pesawat naik ke permukaan air, tiba-tiba kondisi cuaca mendadak gelap dan angin mulai menghembus kencang.

Cuaca yang semula cerah, seketika berubah gelap disertai angin kencang.

Baca juga: Pesawat Jatuh di Pemukiman Penduduk di Kampar, Warga Berhamburan Dengar Dentuman Keras

Baca juga: Pesawat Jatuh di Danau Sentani Papua, Pilot Warga Amerika Tewas Ditemukan di Kedalaman 13 Meter

"Bahkan tenda-tenda yang kami bangun sempat ada yang copot," sebutnya.

Atas abdi prajurit tersebut, mess Bintara Lanudal Tanjungpinang disematkan nama pilot Suwelo.

Rivai juga memberikan penghargaan kepada Endi yang telah ikut membantu proses pencarian dengan kapal perintis miliknya.

Hadir dalam kegiatan tabur bunga tersebut, Komandan Wing Udara 1 Puspenerbal, Letkol Dani Achsunadani dan Kepala Basarnas Tanjungpinang, Slamet Riyadi.(TribunBatam.id/Endra Kaputra)

Baca juga Berita TribunBatam.id lainnya di Google

Berita Tentang Tanjungpinang

Sumber: Tribun Batam
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved