PILPRES 2024
Soal Pilpres 2024, Sekjen PDIP Ungkap Perintah Megawati Soekarnoputri Buat Ganjar Pranowo
PDIP mengungkap perintah Megawati Soekarnoputri untuk Ganjar Pranowo terkait urusan Pilpres 2024.
TRIBUNBATAM.id - Sosok Ganjar Pranowo kian diperhitungkan dalam bursa Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
Kader PDIP yang kini menjabat sebagai Gubernur Jawa Tengah (Jateng) makin melesat.
Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) sebelumnya menyebut jika Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto diprediksi berebut suara pemilih Jokowi di Pemilu Presiden 2014 dan 2019 jika keduanya maju di Pilpres 2024.
Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) pun bereaksi dengan elektabilitas Ganjar Pranowo menurut hasil survei ini.
Sekretaris Jenderal DPP PDI-P Hasto Kristiyanto sebelumnya menyatakan bahwa Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri menginstruksikan kepada jajaran partai agar tidak tergoda dengan hasil survei elektabilitas tokoh-tokoh calon presiden (capres).
Yang terbaru, Megawati Soekarnoputri memberi arahan untuk Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo terkait Pilpres 2024.
Hal itu diungkapkan Hasto setelah acara peresmian Masjid At Taufiq di kantor DPP PDIP, Jagakarsa, Jakarta Selatan, Rabu (8/6/2022).
Baca juga: Momen Presiden Jokowi Bertemu Megawati Soekarnoputri, PDIP Bantah Keretakan Jelang Pilpres 2024
Baca juga: Ganjar Pranowo Berhasil Bujuk Luhut Binsar Pandjaitan Tunda Tarif Candi Borobudur Naik
Menurut Hasto, arahan dari Ketua Umum PDIP tersebut adalah meminta Ganjar agar disiplin.
"Arahannya kita ini satu keluarga besar yang menyatukan diri dalam organisasi PDI Perjuangan dengan sejarah yang begitu panjang dengan cita-cita besar untuk Indonesia raya. Nah sehingga semuanya berdisiplin," kata Hasto.
Terkait Pilpres 2024, Hasto menuturkan PDIP memiliki mekanisme tersendiri yang sudah berjalan hingga lahirlah pemimpin seperti Presiden Joko Widodo (Jokowi).
"Terkait dengan Pilpres 2024 mekanisme yang sudah berjalan sudah diterapkan dengan baik dan lahirlah pak Jokowi pada 2014 dan lahirlah banyak pemimpin bangsa dan daerah," ujarnya.
Seperti diketahui, elektabiltas Ganjar dalam beberapa hasl survei selalu berada di posisi tiga besar.
Ganjar adalah kader PDIP dan sudah dua periode jadi Gubernur Jateng yang diusung PDIP.
Selain Ganjar, nama Puan Maharani disebut-sebut capres dari PDIP.
MOMEN Presiden Jokowi Temui Megawati
Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) membantah renggangnya antara Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo dengan Megawati Soekarnoputri.
Pertemuan keduanya saat meresmikan Masjid At-Taufiq di Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Rabu (8/6/2022), seakan menjawab tudingan itu.
Baca juga: Airlangga Hartarto Berpeluang Paling Besar Didukung Jokowi di Pilpres 2024, Bagaimana Ganjar?
Baca juga: Prabowo Mulai Buka Suara Untuk Pilpres 2024, Beberkan Kriteria dan Bikin Semua Orang Paham
Dalam kesempatan itu, baik Jokowi maupun Megawati meladeni pertanyaan wartawan seputar kabar renggangnya hubungan mereka jelang Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
Adapun kabar mengenai renggangnya hubungan Megawati dan Jokowi mengemuka setelah Jokowi menghadiri acara relawannya Pro Jokowi (Projo).
Dalam acara itu, Jokowi disinyalir memberikan kode dukungan untuk Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo yang hadir dalam acara tersebut sebagai calon presiden.
Sementara PDIP sendiri disebut-sebut menjagokan Puan Maharani untuk maju pada bursa Pilpres 2024.
Megawati juga mengaku senang karena Jokowi hadir dalam peresmian Masjid At-Taufiq di Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Rabu (8/6/2022).
Hal itu ditegaskannya seiring adanya kabar hubungan dengan Presiden Jokowi yang renggang.
"(Jokowi hadir) Ya, senang banget," ucap Megawati singkat ketika ditanya para awak media yang menunggunya di depan halaman masjid.
Presiden ke-5 RI itu kemudian menegaskan bahwa antara dirinya dan Jokowi sudah menjadi keluarga sejak lama.
Ia menilai, isu retaknya hubungan itu hanya terjadi di media.
"Saya merasa media sekarang tidak mempergunakan hal seperti itu. Ini koreksi, kalau mau ditulis silakan. Ini ada Pak Jokowi, ada Ibu juga, kami dari dulu kekeluargaan. Jadi, kalau mau istilahnya digoreng-goreng, itu kan begitulah," sebut Mega.
Jokowi pada kesempatan yang sama juga sudah menampik isu kerenggangan itu.
Menurut Jokowi, dia dan Megawati seperti keluarga besar.
Baca juga: Survei Pilpres 2024: Pemilih PDIP Cenderung Pilih Ganjar ketimbang Puan, Duet Anies-AHY Unggul
Baca juga: Kader HIPMI Nyatakan Diri Dukung Erick Thohir di Pilpres 2024, Disebut Cerminan Muslim Berakhlak
"Bahwa dalam perjalanan, anak kadang ada yang bandel, ada yang nakal, biasa. Itu wajar. Jangan ditarik ke mana-mana," kata dia.
Menurutnya, dirinya dengan Megawati seperti keluarga besar layaknya anak dengan ibunya.
"Siapa bilang renggang? Saya dengan Ibu Megawati sudah seperti keluarga besar. Jelas, kan? Bahwa dalam perjalanan, anak kadang ada yang bandel, ada yang nakal, biasa. Itu wajar. Jangan ditarik kemana-mana," tegasnya.
Dalam kesempatan itu, Jokowi juga memberi tanggapan atas pertanyaan wartawan soal kemungkinan jika dirinya berbeda pilihan dengan Megawati Soekarnoputri selaku seniornya di PDI-Perjuangan.
Namun, bukan memberi jawaban secara lisan, Jokowi hanya menanggapi dengan senyum.
Setelah tersenyum, presiden pun menyebut pertanyaan wartawan aneh-aneh.
"Ini tanyanya aneh-aneh saja," kata Jokowi sambil terus tersenyum.
Saat Jokowi menyapa wartawan, Megawati pun ikut berada di sampingnya.
Megawati terlihat melirik kepada Jokowi saat kepala negara menyampaikan tanggapan soal perbedaan pilihan itu.
Baca juga: Duet Anies Baswedan-AHY Diprediksi Paling Tangguh dan Bisa Kalahkan Erick Thohir-Ganjar Pranowo
Baca juga: Partai Gerindra Panaskan Mesin Politik Jelang Pilpres 2024, Lantik Pengurus PAC di Karimun
Adapun sebelum Jokowi menjawab pertanyaan, Megawati terlebih dulu menyapa dan menjawab pertanyaan wartawan.
Sementara itu, Sekretaris Jenderal DPP PDI-P Hasto Kristiyanto menegaskan bahwa tidak ada masalah apapun dalam hubungan antara Megawati dengan Presiden Jokowi.
Menurutnya, pertemuan Jokowi dengan Megawati sebelum pelantikan BPIP pada Selasa menegaskan hal itu.
Ia menyebutkan, kedua tokoh tersebut bahkan secara periodik mengadakan pertemuan.
Hasto menyampaikan bahwa hubungan Megawati dan Jokowi layaknya hubungan ibu dan anaknya.
Hubungan tersebut, kata Hasto, sudah pada tahap yang cukup dalam dan penuh suasana kebatinan.
"Saya dan Mas Pramono Anung menyaksikan sebelum dan sesudah pelantikan Dewan Kehormatan dan Pengurus BPIP yang berbicara akrab penuh kegembiraan. Bahkan setelah acara pelantikan, Pak Jokowi dan Bu Mega berbicara empat mata, dan pada saat menuju mobil Pak Jokowi menggandeng tangan Bu Mega," kata Hasto dalam keterangannya, Selasa.
Baca juga: Emak-emak Lampung Dukung Ganjar Pranowo Maju Pilpres 2024, Cerdas, Humoris, Romantis
Baca juga: Pilpres 2024, Presiden Jokowi Diprediksi Jadi King Maker, Capres yang Didukungnya Berpeluang Menang
Menurut Hasto, berbagai isu tentang hubungan Jokowi dan Mega memang sering dikeluarkan oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab.
Padahal, lanjut dia, Jokowi dan Megawati bahkan secara periodik bertemu membahas persoalan bangsa dan negara.
Namun, diakuinya banyak pihak yang tidak mengetahui.
"Semua dilakukan tertutup dalam suasana khusus agar mengalir gagasan jernih, mendalam, karena terkait masa depan bangsa dan negara," jelas Hasto.
Lebih lanjut, Hasto menjelaskan bahwa hubungan Megawati dan Jokowi itu mendalam.
Keduanya juga disebut memiliki kesesuaian pandang tentang arah masa depan bangsa.
Hal tersebut, kata Hasto, tentunya terjadi karena hubungan batin yang kuat di antara keduanya.
“Bagi yang biasa menabuh genderang politik, biasanya yang ada hanya akal politik, karena itulah tidak mampu melihat kedekatan dalam suasana batin," imbuh dia.(TribunBatam.id) (Tribunnews.com)
Baca juga Berita TribunBatam.id lainnya di Google
Sumber: Tribunnews.com