BATAM TERKINI
KONDISI Jalan Trans Barelang dan Tanjung Gundap Batam Ancam Nyawa Pengendara Bermotor
Ujung jalan baru Trans Barelang termasuk jalan akses Kampung Tua Tanjung Gundap Batam mengancam nyawa pengendara bermotor yang melintas.
BATAM, TRIBUNBATAM.id - Jalan Trans Barelang, Kota Batam, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) kini memiliki dua jalur.
Meski jalan sudah terbilang mulus, masalah baru muncul hingga mengancam nyawa pengendara bermotor.
Penyebabnya kondisi ujung jalan jalur dua Trans Barelang yang kondisinya menurun dan minim rambu peringatan.
Jalan jalur dua trans Barelang, dibangun tahun 2021 lalu, dimana pembangunannya dilaksanakan setiap tahun.
Saat ini jalan trans Barelang untuk jalur dua sudah sampai di depan Mako Batalyon Infanteri Raider Khusus 136/Tuah Sakti.
Kondisi jalan jalur dua sangat mulus, yang membuat para pengendara yang melintas terpancing untuk mempercepat laju kendaraannya.
Namun di ujung jalur dua pengendara sering terkecoh karena kondisi jalan langsung terputus.
Kondisi jalan pada jalur yang baru siap pengerjannya itu berada di jalan dengan kontur menurun dan langsung belok kanan membuat pengendara hampir keluar jalur.
Baca juga: Sehari Raup Rp 3 Juta, Selama Libur, Penjual Topi Pantai di Jalan Trans Barelang Panen
Baca juga: BEGINI Kondisi Terbaru Arus Lalu Lintas Simpang Trans Barelang Batam Setelah Ratusan Kios Digusur
Husor, salah satu pengendara yang sempat menjadi korban di jalan tersebut mengatakan sangat rawan di ujung jalan jalur dua tersebut.
"Saya yakin kalau pengendara yang tidak pernah melintas dari jalan itu apalagi melintas malam hari pasti terkecoh. Karena mulai dari bundaran Barelang jalanan bagus, pengendara pasti melaju kencang, nah tiba di ujung jalur dua pasti mengerem mendadak," ucapnya, Sabtu (11/6/2022).
Dia sendiri menceritakan pernah hampir jadi korban.
Saat itu ia bahkan membawa keluarganya.
Kondisi mobil yang penuh muatan ketika itu membantu menurutnya membantu proses pengereman.
Dia menjelaskan jika saat posisi kencang, dan mobil kosong, bisa saja tidak terselamatkan.
"Kalau tidak pasti masuk jalur tanah," sebutnya lagi.
Di samping itu rambu-rambu peringatan sebelum ujung jalan tidak ada.
Menurutnya terdapat rambu peringatan yang terpasang di sana.
Hanya saja kondisinya sangat kecil. Itu pun berada pada ujung jalan.
Baca juga: Jasa Raharja Kepri Santuni 2 Korban Kecelakaan Maut di Jalan Trans Barelang Batam
Baca juga: Berita Populer Batam: Dari Tilang Elektronik hingga Penertiban Bangunan di Jalan Trans Barelang
Sementara kontur jalan menurun.
"Ngeri-ngeri sedap juga," katanya.
Mengenai kelanjutan pengerjaan jalan jalur dua trans Barelang, Kota Batam Provinsi Kepri, Kepala Bina Marga dan Sumber Daya Air, Kota Batam Yumasnur yang dikonfirmasi TribunBatam.id belum memberikan jawaban.
Pesan melalui saluran WhatsApp yang dikirimkan sampai berita ini di turunkan belum mendapat jawaban.
KONDISI Jalan Tanjung Gundap
Kondisi tak jauh berbeda diketahui juga dirasakan warga yang hendak menuju Tanjung Gundap.
Lucin dan berlumpur, bahkan di tengah jalan sudah ada alur air.
Seperti inilah kondisi jalan menuju Kampung Tua, Tanjung Gundap, Kelurahan Tembesi, Kecamatan Sagulung, Kota Batam, Provinsi Kepri.
Pantauan Tribunbatam.id, di lapangan, Sabtu (11/6/2022) jalan menuju Kampung Tua Tanjung Gundap, kondisinya sangat memprihatinkan, apalagi saat hujan turun.
Jalan yang baru dilakukan pematangan lahan tersebut, yang dulunya menggunakan bouksit, saat ini bouksitnya sudah banyak yang tergerus air hujan.

Bahkan untuk jalan yang kondisinya sedikit tinggi, tanah bouksitnya sudah banyak yang terbawa air. Parahnya lagi di badan jalan sudah ada alur air, yang kondisinya cukup dalam kurang lebih lima sampai tuju centimeter.
Kampung Tua Tanjung Gundap, merupakan salah satu Kampung yang sudah di setujui di Kota Batam, dimana Kampung Tua tersebut menjadi pengingat sejarah, di tengah kemajuan Kota Batam.
Kota Batam yang saat ini dikenal dengan kota industri, ternyata memiliki kampung tua yang kini masih tetap lestari keberadaannya.
Untuk mempertahankan perkampungan pemduduk asli pulau Batam, beberapa daerah di Kota Batam, di catat sebagai Kampung Tua.
Dimana kampung tersebut tidak bisa diganggu dan harus mempertahankan budaya dan ornamen budaya asli nenek moyang yang dulunya penduduk asli pulau Batam.
Salah satu kampung tua tersebut namanya Tanjung Gundap.
Tanjung Gundap sendiri jaraknya dari jalan raya trans Barelang, kurang lebih tiga kilometer, masuk ke dalam dan berada di bibir pantai.
Kampung ini sudah berdiri puluhan tahun tahun, dan setelah Kota Batam, menjadi kota administrasi, dan Sagulung menjadi Kecamatan.
Masyarakat sekitar sudah mengajukan pembangunan jalan.
Namun sampai saat ini jalan ke Kampung Tua tersebut belum juga terealisasi.
Warga setempat berharap jalan tersebut bisa dibangun agar ekonomi masyarakat bisa bertumbuh.
Selama 23 tahun warga kerap mengusulkan pembangunan jalan ini setiap ada Musyawarah Pembangunan (Musrembang) tingkat Kelurahan dan Kecamatan.
Namun jelan masuk ke Kampungtua Tanjung Gundap belum juga terealisasi.
Baca juga: Warga Kampung Tua Batam Susah Air, Berjaga Sejak Dini Hari Penuhi Kebutuhan Dasar
Baca juga: Penantian 23 Tahun Tertunda Lagi, Jalan ke Tanjung Gundap Belum Bisa Dibangun Tahun Ini
Jalan menuju kampung Tua dari jalan Trans Barelang panjangnya kurang lebih tiga kilometer, dimana jalan tersebut masih tanah liat, dan jalan itu juga diketahui dibuka oleh perusahaan yang ada di Tanjung Gundap.
Setiap hujan turun, warga selalu was-was saat keluar masuk dari kampung ke kota.
Pasalnya saat hujan turun kondisi jalan cukup licin, yang dikhawatirkan bisa membuat pengendara jatuh.
Tidak sedikit pengendara yang jadi korban jatuh saat melintas di jalan tersebut.
"Mirisnya lagi anak-anak Sekolah Dasar Negeri (SDN) 15 Tanjung Gundap, mereka yang dari Barelang, sekolah di Tanjung Gundap, harus melewati hutan dan jalan licin saat hujan, dan berdebu saat panas. Saat berangkat dan pulang sekolah," ucap Rahman, Ketua RW 01 Kampung Tua Tanjung Gundap.
Rahman, mengatakan banyak juga murid SDN 15 Tanjung Gundap dari luar, seperti perumahan yang ada di pinggir jalan trans Barelang.
Bukan hanya murid, tetapi guru di SDN 15 Tanjung Gundap juga banyak yang tinggal di luar Kampung Tua.
Setiap hari mereka harus melewati jalan berlumpur saat hujan dan berdebu saat panas.
Selama ini pengajuan pembangunan jalan tersebut setiap tahu diajukan, namun belum terealisasi sampai saat ini ini.
Pembangunan jalan tersebut bukan hanya diajukan lewat Musrenbang, tetapi setiap kesempatan saat bertemu dengan Walikota Batam.
Baca juga: SUDAH 23 Tahun Diajukan, Jalan Sepanjang 3 Km Menuju Tanjung Gundap tak Kunjung Dibangun
Baca juga: Rumah Kampung Tua Tanjung Gundap Batam Rusak Gegara Cuaca Ekstrem, Warga Berharap Bantuan
"Kalau kita jalan-jalan ke Batam Centre dan Nagoya, kadang kita sedih. Karena jalan di daerah tersebut sangat bagus dan sangat lebar. Sementara jalan menuju kampung kita hanya tiga kilometer, sudah 23 tahun kita ajukan tapi belum terealisasi," kata Rahman.
Dia mengatakan pendahulunya sebagai ketua RW, sudah mengajukan pembangunan jalan tersebut, sampai pendahulunya selesai menjabat sebagai RW.
"Saya sendiri pun, dalam setiap kesempatan selalu menyuarakan pembangunan jalan masuk ke Kampung Tua Tanjung Gundap, tetapi belum ada juga realisasi," ucapnya.
Di tempat terpisah Kamar, Ketua RT01 Tanjung Gundap, mengatakan jalan di kampung mereka sudah bagus, hanya jalan masuk Kampung saja yang belum mendapat perhatian dari pemerintah.
Sebagai Kampung Tua di Kota Batam, Tanjung Gundap, merupakan aset sejarah dan budaya melayu di Kota Batam.
"Harapan kami mendapat perhatian dari pemimpin di kota ini," katanya.
Dia menjelaskan belum bagusnya akses jalan menuju Kampung mereka, membuat anak-anak mereka khususnya yang memgenyam pendidikan di bangku SMP dan juga SMA sebagian harus indekos.
"Khawatir juga kita kalau mereka pulang pergi," kata Kamar.
Sementara jika diantar jemput, reisikonya cukup banyak."Kalau hujan otomatis jalan licin, kalau sempat jatuh, dinas mereka kotor," ujar Kamar.
Baca juga: Jalan Kampungnya Kini Mulus, Warga Tanjung Gundap Batam Senang: Terima Kasih Satgas TMMD
Baca juga: Bapemperda DPRD Batam Minta Extra Time Selesaikan Ranperda Kampung Tua
Kepala Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air, Kota Batam Yumasnur, mengatakan pembangunan jalan sepanjang tiga kilometer ke Kampung Tua Tanjung Gundap, Kelurahan Tembesi, Kecamatan Sagulung, belum bisa dilaksanakan tahun ini.
"Tahun ini belum bisa dibangun, pos anggarannya belum ada," ungkap Yumasnur.
Yumasnur, juga mengatakan pengajuan pembangunan jalan tersebut sudah beberapa kali disampaikan. Namun karena keterbatasan anggaran belum bisa dilaksanakan.
Yumasnur, belum bisa memberikan komentar mengenai kapan jalan menuju Tanjung Gundap bisa direalisasikan.
"Mudah mudahan tahun depan bisa kami alokasikan dananya," kata Yumasnur.(TribunBatam.id/Ian Sitanggang)
Baca juga Berita TribunBatam.id lainnya di Google
Berita Tentang Batam