Penting Diketahui, Inilah Gejala, Penyebab dan Penanganan Gagal Ginjal Stadium Akhir
Orang yang terkena gagal ginjal stadium akhir akan mengalami kondisi kesehatan buruk karena ginjal yang tidak normal akan bekerja di bawah 10 persen
TRIBUNBATAM.id - Orang yang terkena gagal ginjal stadium akhir akan mengalami kondisi kesehatan buruk.
Itu dikarenakan ginjal yang tidak normal akan bekerja di bawah 10 persen dari kemampuan normalnya.
Banyak gagal ginjal menyerang nefron, unit penyaringan kecil di ginjal.
Hal ini menyebabkan penyaringan darah yang buruk, yang akhirnya mengarah ke gagal ginjal stadium akhir.
Kondisi ini paling sering disebabkan oleh diabetes dan hipertensi (tekanan darah tinggi).
Jika seseorang menderita diabetes, tubuhnya tidak dapat memecah glukosa (gula) dengan benar, sehingga kadar glukosa dalam darah tetap tinggi.
Memiliki kadar glukosa yang tinggi dalam darah dapat merusak nefron.
Bagi penderita hipertensi, peningkatan tekanan pada pembuluh kecil di ginjal dapat menyebabkan kerusakan.
Baca juga: Jangan Anggap Sepele, Begini Cara Membedakan Sakit Ginjal dan Sakit Punggung
Baca juga: Sering Diabaikan, Inilah Ciri-ciri Penyakit Ginjal Stadium Awal yang Membuat Penderitanya Menyesal
Kerusakan tersebut mencegah pembuluh darah melakukan tugas penyaringan darahnya.
Selain itu, ada beberapa penyebab lainnya, meliputi:
- penyumbatan saluran kemih jangka panjang oleh batu ginjal, pembesaran prostat , atau jenis kanker tertentu
- glomerulonefritis, radang filter di ginjal (dikenal sebagai glomeruli)
- refluks vesicoureteral
- kelainan bawaan
Gejala gagal ginjal stadium akhir
Beberapa gejala yang muncul adalah sebagai berikut.
- frekuensi buang air kecil menurun
- ketidakmampuan untuk buang air kecil
- kelelahan
- malaise, atau perasaan sakit umum
- sakit kepala
Baca juga: 5 Tanda Awal Penyakit Ginjal yang Harus Diwaspadai, Cepat Lelah dan Urine Berbusa
Baca juga: INI Tanda dan Gejala Ginjal Sudah Mulai Rusak dan Tak Berfungsi Baik, Ketahui Sebelum Terlambat
- penurunan berat badan yang tidak dapat dijelaskan
- kehilangan selera makan
- mual dan muntah
- kulit kering dan gatal
- perubahan warna kulit
- sakit tulang
- kebingungan dan kesulitan berkonsentrasi
Dalam beberapa kasus, gejala lain yang muncul adalah sebagai berikut.
- mudah mengalami memar
- sering mimisan
- mati rasa di tangan dan kaki
- bau mulut
- haus yang berlebihan
- sering cegukan
- tidak adanya siklus menstruasi
- masalah tidur, seperti apnea tidur obstruktif dan sindrom kaki gelisah (RLS)
- libido rendah atau impotensi
- edema, atau bengkak, terutama di kaki dan tangan
Baca juga: Bikin Tersiksa dan Kuras Harta, Segera Kenali 5 Kebiasaan Harian yang Bisa Merusak Ginjal
Baca juga: Sebelum Menyesal, Kenali Gejala Penyakit Ginjal yang Perlu Diwaspadai
Penanganan gagal ginjal stadium akhir
1. Dialisis
Ada dua jenis dialisis. Pertama, hemodialisis, yakni proses cuci darah atau dialisis yang menggunakan mesin untukmemproses darah.
Mesin ini menggunakan larutan tertentu untuk menyaring darah, kemudian mengembalikan lagi darah bersih ke tubuh.
Metode ini biasanya dilakukan satu hingga tiga kali dalam waktu sepeken.
Sekali hemodialisis, biasanya kan memakan waktu tiga sampai enam jam.
Kedua, dialisis peritoneal, yakni dialysis yang melibatkan penempatan larutan ke dalam perut yang kemudian dikeluarkan menggunakan kateter.
Jenis dialisis ini dapat dilakukan di rumah dengan pelatihan yang tepat.
2. Transplantasi ginjal
Operasi transplantasi ginjal melibatkan pengangkatan ginjal dan menempatkan organ donor yang berfungsi.
Dalam proses ini hanya membutuhkan satu ginjal yang sehat, jadi donor sering kali masih hidup.
Mereka dapat mendonasikan satu ginjal dan terus bisa hidup secara normal dengan ginjal lainnya.
Baca juga: 6 Bahaya Terlalu Banyak Konsumsi Vitamin C, Sebabkan Batu Ginjal
Baca juga: 9 Khasiat Air Rendaman Mentimun bagi Kesehatan dan Kecantikan: Rambut Indah, Ginjal pun Sehat
3. Obat-obatan
Orang dengan diabetes atau hipertensi harus mengontrol kondisinya untuk membantu mencegah gagal ginjal stadium akhir.
Kedua kondisi mendapat manfaat dari terapi obat menggunakan penghambat enzim pengubah angiotensin (ACE inhibitor) atau penghambat reseptor angiotensin (ARB).
Beberapa vaksin dapat membantu mencegah komplikasi serius dari gagal ginjal stadium akhir.
Menurut Center for Disease Control and Prevention, vaksin hepatitis B dan pneumokokus polisakarida (PPSV23) dapat memberikan hasil yang positif, terutama sebelum dan selama perawatan dialisis.
4. Perubahan gaya hidup
Retensi cairan dapat menyebabkan perubahan berat badan yang cepat, jadi penting untuk memantau berat badan.
Seseorang mungkin juga perlu menambah asupan kalori dan mengurangi konsumsi protein.
Diet rendah natrium, kalium dan elektrolit lainnya mungkin diperlukan, bersamaan dengan pembatasan cairan.
Batasi makanan ini untuk menghindari konsumsi terlalu banyak natrium atau kalium seperti:
- pisang
- tomat
- jeruk
- cokelat
- kacang-kacangan dan selai kacang
- bayam
- alpukat.
Baca juga: KISAH Penyintas Covid-19 Asal Singapura, Wanita Hamil 2 Kali Kena Corona Punya Sakit Ginjal
Baca juga: Dari Mana Munculnya Batu Ginjal? Ternyata 7 Kebiasaan Ini jadi Biang Keroknya!
.
.
.
(TRIBUNBATAM.id)