BATAM TERKINI
Kondisi Lingkungan Sungai Pelunggut Batam, Sampah Plastik Hingga Kursi Hanyut Sampai Laut
Kondisi Sungai Pelunggut, Kecamatan Sagulung, Batam jauh dari lingkungan yang bersih dan asri, banyak sampah rumah tangga hingga kursi.
"Tapi sampai saat ini hal itu belum ada. Ya begitulah kondisinya," kata Alpian.
Dia mengatakan dari Kaveling Kamboja atau ujung sungai yang sudah terbangun dinding beton ke laut kurang lebih dua kilometer.
"Jadi jelas sampah yang hanyut sampai ke laut. Kondisinya dikhawatirkan semakin menumpuk jika terus dibiarkan," kata Alpian.
TENTANG Kopling Supel
Semenjak dikukuhkan dan dilantik oleh Pemerintah Kota Batam, 30 November 2019 lalu, Komunitas Peduli Lingkungan Sungai Pelenggut (Kopling Supel) Sagulung langsung beraksi.
Yakni mengumpulkan belasan ton sampah yang hanyut terbawa air di sungai Pelenggut dengan peralatan seadainya.
Setiap kali hujan turun, sampah yang hanyut terbawa air kurang lebih jika dikumpulkan dibawa 10 ton.
Baca juga: Istri Walikota Batam Marlin Agustina Berhasil Nabung Rp 10 Juta dari Hasil Jualan Sampah
Baca juga: Ganjar Pranowo Dukung Penuh Borobudur Ditetapkan Jadi Destinasi Wisata Ramah Lingkungan
Namun karena peralatan yang digunakan untuk mengangkut dan menjaring sampah dari sungai belum ada, Komunitas pecinta Sungai hanya bisa mengumpulkan sebagian sampah.
Alpian, Ketua Komunitas Peduli Lingkungan Sungai Pelenggut (Kopling Supel), mengatakan saat ini sampah di sungai Pelenggut yang merupakan muara semua air dari Batuaji dan juga Sagulung, menjadi titik berkumpulnya sampah.
"Komunitas kita ini baru dibentuk dan di lantik. Kita belum memiliki alat. Jadi yang bisa kita lakukan hanya himbauan kepada masyarakat agar tidak membuang sampah ke sungai," katanya.
Meski belum memiliki alat, kata Alvian, saat ini komunitas sudah berusaha untuk mengangkat sampah dari badan sungai, ke darat.
"Sampah yang sudah kita kumpulkan sudah lebih dari 15 ton. Itu pun belum seberapa dibanding sampah yang hanyut," sebutnya.
Dia mengatakan semakin sering hujan turun, semakin banyak sampah yang hanyut terbawa air.
Baca juga: Pemuda Hanyut di Sungai Deli saat Buang Sampah
Baca juga: Walikota Tanjungpinang Apresiasi Kegiatan TMMD Sebagai Bentuk Kepedulian Lingkungan
"Kami belum bisa bekerja maksimal untuk mengumpulkan sampah, alat kita belum ada," ucap Alpian.
Dia mengatakan, ke depan mereka akan mengajukan pengadaan alat kepada pemerintah Kota Batam, untuk membangun jaring sampah.
"Jadi sampah yang terjaring bisa kita angkut ke luar," ungkapnya.
Dia juga menghimbau kepada masyarakat agar tidak membuang sampah ke sungai.
"Untuk untuk anak cucu kita ke depan, kalau sampah hanyut ke laut, banyak hal bisa terjadi," ujarnya.(TribunBatam.id/Ian Sitanggang)
Baca juga Berita TribunBatam.id lainnya di Google
Berita Tentang Batam