Motif Pembunuhan Reli Tiga Bulan Lalu Terungkap, Peran Sembilan Pembunuh Bayaran dan Upah Rp 5 Juta
Reli Sepriadi ternyata dibunuh 9 pembunuh bayaran yang disewa seorang pria berinisial T. Para pembunuh bayaran pun dijanjikan upah Rp 5 juta per orang
TRIBUNBATAM.id- Motif pembunuhan terhadap Reli Sepriadi (38), warga Sekayu, Musi Banyuasin (Muba) Sumatera Selatan (Sumsel) yang terjadi 3 bulan lalu akhirnya terungkap.
Mulai dari peran sembilan orang pembunuh bayaran hingga upah Rp 5 juta yang dijanjikan.
Reli Sepriadi ternyata dibunuh oleh 9 pembunuh bayaran yang disewa seorang pria berinisial T.
Hingga kini T masih menjadi buronan polisi.
Kasus pembunuhan ini terjadi 3 bulan lalu tepatnya pada Sabtu (26/3/2022).
Saat itu jenazah Reli Sepriadi ditemukan di areal perkebunan sawit milik warga pada Sabtu (26/3/2022) sekitar pukul 20.00 WIB di Dusun I RT 001 Desa Pandang, Kecamatan Lawang Wetan, Kabupaten Muba, Sumsel.
Sebelum penemuan jenazah korban oleh penjaga kebun, ada warga yang mengaku mendengar suara teriakan minta tolong sekitar pukul 20.00 WIB.
Baca juga: Sebuah Kasus Pembunuhan di Tulungagung Terungkap Berkat Robekan Kulit Pelaku di Kuku Korban
Baca juga: DPO Pembunuhan Dibekuk Polisi Usai Buron Selama 11 Tahun, Ditangkap Saat Naik Motor
Korban ditemukan di Dusun 1 Desa Pandang Dulang tepatnya di pinggir jalan areal perkebunan sejauh 1,5 kilometer dari jalan aspal kabupaten dengan kondisi tubuhnya penuh luka.
Karena bukan warga desa setempat, tidak ada yang mengenali jasad tersebut.
Belakangan diketahui korban adalah Reli Sepriadi warga LK 5 Kelurahan Soak Baru, Kecamatan Sekayu Musi Banyuasin (Muba)
Orang tua korban, Maimunah mengatakan bahwa korban keluar rumah di samping Masjid Jami Annur Lk 5 Kelurahan Soak Baru, Kecamatan Sekayu, Kabupaten Muba sekira pukul 19.00 WIB setelah ditelepon oleh temannya.
Namun orang tua korban tidak mengetahui siapa teman korban tersebut.
Ke sembilan pembunuh bayaran akhirnya ditangkap jajaran Polres Musi Banyuasin (Muba) dalam waktu yang berbeda.
Sembilan pembunuh bayaran itu mengaku mendapat upah masing-masing Rp 5 juta untuk mengeksekusi korban Reli.
Mereka memiliki peran masing-masing untuk mengeksekusi korbannya.