FEATURE
Warga Nongsa Batam Mendulang Rupiah dari Eceng Gondok, Omzet Rp 5 Juta Sebulan
Usaha kerajinan eceng gondok ini dirintis Anik Dewi Maharani, warga Nongsa Batam mulai 2021. Lewat eceng gondok, omzetnya capai Rp 5 juta/bulan
"Kalau lagi musim nggak tentu kayak gini, kadang panas kadang hujan, proses menjemurnya bisa sampai seminggu," jelas Anik.
Anik juga berpesan, menjemur eceng gondok tidak boleh dilakukan menggunakan oven atau kompor, karena hasilnya akan rapuh seperti daun kering.
Lebih baik, jemur di luar ruangan dan dengan sinar matahari langsung.
Eceng gondok yang dianyam juga harus benar-benar kering, tidak boleh setengah basah, sebab mudah berjamur.
Proses menganyamnya juga menggunakan teknik tertentu sesuai dengan bentuk produk yang hendak dihasilkan. Kemudian setelah jadi, produk akan dilapisi cairan obat anti hama agar terhindar dari rayap.
Bagi para pecinta kerajinan tangan berbahan alami, produk-produk yang terbuat dari eceng gondok dapat menjadi pilihan.
Anik mengakui, semua produknya terbuat dari bahan alami dan ramah lingkungan, serta dapat tahan hingga lebih dari lima tahun.
Cara menyimpannya juga tidak sulit. Produk eceng gondok yang terkena tumpahan air atau kopi dapat langsung disiram dengan air bersih lalu dijemur, tanpa harus dicuci menggunakan sabun atau deterjen.
"Sebisa mungkin jangan digosok-gosok saat dilap, karena bisa merusak materialnya," tambah Anik.
Selain menjual barang-barang bikinannya sendiri, Anik juga bergabung dalam kelompok pengrajin eceng gondok dari Isna Puring, sebuah UMKM di bidang kerajinan tangan berbahan alami, yang sudah lebih dahulu berdiri sejak lima tahun lalu.
Produk-produk Isna Puring saat ini sudah lebih banyak dikenal, dan diekspor sampai ke luar negeri.
Varian produknya juga beragam, mulai dari barang berbahan eceng gondok, rotan, kulit jagung, hingga bambu.
"Kalau saya ini masih pemula, masih belajar," ujar Anik sembari tertawa.
Anik berharap, ia dapat menimba lebih banyak pengalaman sebagai pengrajin eceng gondok, serta dapat merambah produksi jenis kerajinan tangan lainnya.
Ia juga berharap, ada lebih banyak ibu-ibu rumah tangga lainnya yang mampu mendukung ekonomi keluarga dengan mendirikan usahanya sendiri.
(TRIBUNBATAM.id/Hening Sekar Utami)
Baca juga Berita Tribun Batam lainnya di Google