BERITA KRIMINAL

Polemik Bantuan Kementan, Oknum Ormas Rampas Sapi Peternak Bawa Nama Kadis

Kelompok peternak menyebut jika oknum ormas merampas sapi yang mereka terima dari Kementerian Pertanian (Kementan) hingga menyeret nama Kepala Dinas.

TRIBUNBATAM.id/Roma Uly Sianturi
Sapi dari Lampung yang baru tiba di Pelabuhan Beton Sekupang Batam disemprot disinfektan sebelum masuk ke area karantina, Senin (20/6/2022). Viral oknum ormas di Sumedang, Provinsi Jawa Barat (Jabar) disebut merampas sapi dari kelompok peternak bantuan Kementan hingga menyeret nama Kepala Dinas. Foto ilustrasi. 

Selain itu, tim dari Kementan telah dua kali datang ke Desa Cilopang untuk memastikan kesesuaian daerah itu sebagai area ternak sapi.

Baca juga: Wabup Lingga Siap Jadi Ketua MPW Ormas PP, Neko : Semangat Pancasila tak Hanya Bisa Diucapkan

"Kami yang legal, kami yang berhak menerimanya, kami yang ditunjuk kementerian sebagai peternak yang cocok, malah sapi kami dirampas," ujarnya.

Para peternak mendapat tekanan dari oknum ormas yang datang. Bahkan mereka menunggui para peternak hingga larut malam.

"Kami ditekan, di-press, ditungggui hingga tengah malam. Akhirnya sapi mereka angkut," ujar Jojo.

SERET Nama Kepala Dinas

Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Sumedang Nandang Suparman, yang namanya terseret dalam kasus tersebut, membantah dirinya terlibat dan memberikan rekomendasi.

"Tidak ada, saya tegaskan tidak ada rekomendasi. Nama saya dicatut agar mereka mulus aksinya. Soal tudingan saya menekan peternak, silakan ngobrol langsung dengan saya, di mana tekanan saya?" tegasnya.

Menurut Nandang, namanya telah dicatut oleh para oknum ormas tersebut agar aksi perampasan sapi itu berlangsung lancar.

Nandang menjelaskan, polemik ini bermula ketika ormas itu memiliki perjanjian secara lisan dengan Kementan terkait pengelolaan sapi, namun ormas itu belum memiliki kandang sapi di wilayah Sumedang.

Baca juga: GRATIS! Ormas Gamawa Karimun Gelar Sunatan Massal bagi Warga tak Mampu

Ormas itu pun menghubungi kelompok ternak Maju Jaya 2 yang telah memiliki kandang dan sumber pakan sapi.

"Dengan perjanjian tertentu antara kedua belah pihak, tapi di tengah jalan perjanjian, mereka ribut," jelasnya.

Saat sapi bantuan dari Kementan datang, ormas menagih perjanjian.

Sebab ormas merasa memiliki jatah, sedangkan para peternak memiliki legalitas.

"Tapi peternak tidak mau karena mereka menganggap peternaklah yang berhak (atas sapi bantuan Kementan). Selanjutnya, terjadilah perampasan sapi yang dilakukan oknum ormas kepada kelompok ternak Maju Jaya 2. Komitmen mereka dengan mereka itu di luar dinas," tegasnya.(TribunBatam.id) (Kompas.com/Muhamad Syahrial)

Baca juga Berita TribunBatam.id lainnya di Google

Sumber: Kompas.com

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved