FEATURE

Tiga Tahun Jualan Otak-otak di Tanjungpinang, Sehari Tutik Bisa Jual 300 Bungkus

Tutik, penjual otak-otak di pinggir jalan Tugu Proklamasi Tanjungpinang bisa menjual 300 bungkus otak-otak per hari. Jika ramai bisa dua kali lipat.

TRIBUNBATAM.id/RAHMA TIKA
Tutik pedagang otak - otak di depan Tugu Proklamasi, pintu masuk Pelabuhan SBP Tanjungpinang saat sedang membakar otak - otak untuk pembeli yang memesan. 

Dulunya ia hanya berjualan minuman seduh, karena dirasa tidak cukup membiayai kehidupannya sehari - hari Tutik pun berinisitif berdagang otak - otak.

Memiliki tiga orang anak tentu harus pintar - pintar mencari uang tambahan. Itulah yang dirasakan Tutik saat harus menghidupi ketiga orang anaknya.

“Subuh - subuh saya sudah harus siap bikin adonan otak - otak ini, karena setelah bahan semuanya diaduk harus seger dibungkus dengan daun kelapa, jam 10 pagi saya sudah harus siapkan gerobak untuk jualan,” kata Tutik.

Menjelang sore hari Tutik baru bisa pulang ke rumah, kadang jualanya habis dan adakala jualannya bersisa.

Yang membuat beda otak - otak Tutik ini ia mengolah adonan seorang diri, sementara itu pedagang lainnya kebanyakan menjual otak - otak yang sudah siap dibakar.

“Saya bikin adonan di rumah, bahan - bahan semuanya saya bikin sendiri, kalau di sini kebanyakan mereka ada yang punya bos gitu, jadi mereka tinggal bakar saja, yang nyiapin otak - otaknya itu satu orang, terus nanti mereka tinggal bakar yang sudah jadi,” sebutnya.

Harga satu keping otak - otak ini pun tidak lah mahal, hanya Rp 1.000 saja kita sudah bisa mencicipi makanan khas Melayu ini.

Jika ingin dapat bonus, cukup mengeluarkan uang Rp 50 ribu kita sudah bisa membawa 55 keping otak - otak sebagai oleh - oleh.

Selain harganya yang terjangkau, makanan berbahan dasar laut ini pun sangat nikmat dimakan ketika baru matang. Cocok juga sebagai teman makan nasi.

Ada dua rasa yang bisa dipilih, ada ikan dan cumi. Tekstur ikan sedikit lebih lembut saat dimakan, sedangkan yang cumi agak kenyal dan padat.

Di momen lebaran ini, kebanyakan pembeli banyak yang ambil perkotak. Selain isinya yang sangat banyak, pembeli juga bisa mencampur dua rasa otak - otak yakni ikan dan cumi.

“Kebanyakan yang beli perkotak, kalau mau beli sedikit juga bisa, Rp 5.000 juga bisa, tergantung mau berapa akan kita bungkus,” kata Tutik.

Tidak hanya harganya yang murah, bahan membuat otak - otak pun dari ikan pilihan yang masih segar.

Untuk mengolah otak - otak ikan, Tutik sudah sejak subuh mulai membeli ikan di pasar.

Setelah membeli ikan, nanti setiba di rumah ikan akan diolah dengan cara digiling. Jenis ikan yang dipilih Tutik ialah ikan tenggiri, kemudian untuk bumbu campuran Tutik sudah menyiapkan bawanh merah, bawang putih, kunyit, cabai, serai, lengkuas, jahe, telur, tepung tapioka, ketumbar, daun jeruk, bumbu penyedap, dan tak lupa daun kelapa yang sudah dipotong.

Halaman
123
Sumber: Tribun Batam
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved