BATAM TERKINI
Walikota Batam Pastikan 1.226 Sapi Kurban Bebas Penyakit Mulut dan Kuku
Walikota Batam memastikan ribuan sapi kurban Idul Adha 1443 H tahun ini bebas penyakit mulut dan kuku meski Batam berstatus zona merah PMK.
BATAM, TRIBUNBATAM.id - Walikota Batam, Muhammad Rudi memastikan 1.226 sapi kurban yang disembelih di Kota Batam untuk keperluan Idul Adha 1443 H terbebas dari penyakit mulut dan kuku (PMK).
Menurutnya, ribuan sapi kurban untuk Idul Adha di Batam itu sudah bersertifikat dan layak konsumsi.
Meski Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Batam, Mardanis mengungkap jika Batam berstatus zona merah PMK.
Status yang merujuk pada Keputusan Menteri Pertanian itu, dipertegas dengan hasil laboratorium Balai Veteriner Bukit Tinggi berupa 15 sampel dari total 19 sampel sapi asal Lampung Tengah yang masuk ke Batam positif PMK.
Kota Batam tahun ini menyembelih 3.234 hewan kurban.
Rinciannya, 1.226 sapi dan 2.008 kambing.
Baca juga: Batam Zona Merah PMK, Panitia Maklum Perolehan Hewan Kurban Tahun Ini Turun
Menurut Rudi, seluruh hewan kurban ini telah menjalani proses pemeriksaan dari Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Batam.
Jumlah hewan kurban tahun ini lebih banyak dibanding tahun 2021 lalu, yang mana tahun lalu ada 3.042 ekor hewan kurban.
Walikota Batam Muhammad Rudi telah menyampaikan kepada panitia kurban agar kondisi kesehatan sapi-sapi tersebut terus dipantau menjelang penyembelihan.
"Saya titip hewan yang dikurban sudah ada sertifikat dari Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian," ujar Rudi, Minggu (10/7/2022).
Namun, Rudi mengimbau, masyarakat yang memperoleh daging kurban agar tetap memperhatikan kebersihan serta pengolahan yang benar-benar matang sebelum dikonsumsi.
Meski, PMK tidak berdampak pada kondisi kesehatan manusia, Kepala BP Batam ini juga menilai tetap perlu dilakukan upaya pencegahan.
"Kami imbau hasil kurban ini dimasak dengan sempurna dan dikontrol kebersihannya. Mencegah lebih baik daripada mengobati," imbaunya.
KURBAN Sapi Limosin 600 Kg
Satu sapi limosin seberat 600 kilogram sebelumnya berada di Masjid Agung Batam saat Idul Adha 1443 H, Minggu (10/7/2022).
Sapi berukuran jumbo itu, ternyata merupakan hewan kurban Walikota Batam, Muhammad Rudi pada Idul Adha tahun ini.
Sapi limosin Walikota Batam itu merupakan bagian dari total 12 hewan kurban di Masjid Agung.
Sebelum disembelih, sapi tersebut, bersama dengan hewan-hewan kurban lainnya telah diperiksa oleh dokter hewan dari Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Batam.
Baca juga: BATAM Zona Merah PMK, 15 Sapi Positif Terpapar Penyakit Mulut dan Kuku
Sesudah mendapat pengecekan kesehatan, sejumlah sapi tersebut dinyatakan dalam kondisi layak untuk dikurbankan.
Pihak panitia juga menjelaskan, sapi-sapi itu sudah lama ditempatkan dan digemukkan di Batam.
"Alhamdulillah, semua dalam kondisi layak, sapinya juga sudah digemukkan di Batam," ujar Ketua Pengurus Masjid Agung Batam, Raja Azmansyah.
Bersama istrinya yang juga Wakil Gubernur Kepulauan Riau (Kepri) Marlin Agustina, Muhammad Rudi menyaksikan langsung penyembelihan sapi kurbannya di area jagal Masjid Agung Batam.
Melalui Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Batam, Jefridin, Rudi menyampaikan terima kasih kepada para panitia penyembelihan hewan kurban di Masjid Agung Batam.
Ia berharap, pelaksanaan kurban tahun ini dilaksanakan dengan lancar dan sesuai protokol kesehatan.
Adapun Masjid Agung Batam tahun ini menyembelih enam ekor sapi dan enam ekor kambing.
Baca juga: BATAM Zona Merah PMK, DPRD Minta Warga Olah Daging Sapi dengan Benar
Sapi-sapi tersebut merupakan hewan kurban dari Wali Kota Batam, Panbil Grup, Bank Riau Kepri, Kandang Barokah, dan Telkomsel.
Serta ada pula beberapa kambing dari jamaah asal Singapura.
Dari hasil pemotongan, diperkirakan nantinya akan ada 800 paket daging sapi yang bisa dibagikan.
Pembagian daging sapi ini nantinya akan disalurkan oleh panitia langsung ke rumah-rumah.
Sama seperti tahun kemarin, Masjid Agung Batam tidak membagikan kupon untuk pengambilan daging kambing.
"Jadi kami akan antarkan satu-satu, sasarannya ke warga sekitar, imam masjid, guru ngaji, tumah tahfidz, dan masyarakat pulau," ujar Raja Azmansyah.(TRIBUNBATAM.id/Hening Sekar Utami)
Baca juga Berita TribunBatam.id lainnya di Google
Berita Tentang Batam