HUMAN INTEREST
KISAH Iyan, Buruh Pemecah Batu di Anambas, Terbelit Hutang hingga Ditipu Teman Sendiri
Iyan terpaksa meninggalkan kampung halaman di Cianjur dan merantau ke Anambas setelah terbelit hutang hingga memaksanya menjadi pemecah batu.
Penulis: Novenri Halomoan Simanjuntak |
ANAMBAS, TRIBUNBATAM.id - Iyan, seorang pria berusia 56 tahun rela meninggalkan keluarganya di kampung halaman dan pergi merantau ke Anambas demi mendapatkan rupiah demi rupiah untuk kebutuhan keluarganya.
Mengadu nasib ke kampung orang dengan tekad memenuhi kebutuhan hidup bukanlah hal mudah.
Iyan, mengadu nasib menjadi pemecah batu di daerah terdepan Indonesia, Kabupaten Kepulauan Anambas tahun 2019 silam.
Selama 3 tahun sudah Iyan melakoni pekerjaannya menjadi pemecah batu di pinggir jalan Pasir Peti, Desa Pesisir Timur, Kabupaten Kepulauan Anambas.
Siang itu, Iyan terlihat tak mengenakan baju.
Tubuhnya yang kurus berkulit hitam legam sudah bermandikan butiran keringat yang mengucur deras.
Tak ada keraguan saat kedua tangannya menggenggam erat palu berbobot 6 kilo itu, seraya mengayunkan dan menghantamkannya tepat di pecahan batu besar yang ada di hadapannya.
Baca juga: KRONOLOGI Keluarga Warga Binaan Sakit saat Besuk Suaminya Versi Kalapas Batam
Nafasnya yang semula teratur mulai terengah-engah, gerakannya juga perlahan mulai melambat.
Per sekian menit saja Iyan sudah terlihat menghentikan ayunan palunya.
Namun di saat-saat seperti itu, Iyan justru tak berhenti beraktivitas.
Malahan masih saja ia mengamati kobaran api kecil yang menyala sejak tadi, bila-bila mati untuk membakar batu besar yang ada di sebelahnya.
Bila telah muncul retakan dari batu besar itu, ia pun dengan sigap mengambil perlengkapan pahat dan linggis untuk membuka pecahannya.
Memang tak mudah pekerjaan yang ditekuninya, sebelum menetapkan pilihan menjadi pemecah batu, Iyan sempat bekerja sebagai petani kebun di kampung halamannya, Cianjur, Jawa Barat.
Nasib malang menimpanya, kala itu hasil kebun yang dikelolanya gagal panen, hingga menyisakan hutang pupuk senilai jutaan rupiah yang tak mampu dibayarkannya.
Melihat kondisinya semakin sulit, Iyan pun akhirnya diajak oleh temannya bertolak ke Anambas untuk mencoba peruntungan baru menjadi pemecah batu.