DRIVER TAKSI ONLINE BATAM DEMO
Jika Tuntutan tak Dipenuhi, Driver Online Batam Ancam Demo Bawa 12 Ribu Orang
Aliansi Driver Online Batam mengancam akan menurunkan 12 ribu anggota Aliansi jika Gubernur Kepri yak memenuhi tuntutan mereka hingga Agustus 2022.
BATAM, TRIBUNBATAM.id - Peserta demo dari Aliansi Driver Online Batam Tiba di Graha Kepri, Batam, Selasa (19/7/2022) sekira pukul 10.30 WIB.
Mereka mengibarkan banner dan bendera merah putih yang bertuliskan menuntut pengesahan tarif minimum 24K.
"Kita sudah gelar aksi di kantor Gubernur tapi ditemui oleh Kepala Dinas Perhubungan," ujar seorang orator menggunakan pengeras suara.
Diakuinya driver online roda empat yang terdaftar lebih dari 12 ribu orang.
Namun yang datang perwakilannya sekitar 500 orang.
"Kalau sampai belum dibuat SKnya sampai Agustus, kami akan turun lagi 12 ribu orang," katanya.
Diakuinya tarif minimum driver online Rp 8.800 sudah diterima sejak 2017 lalu.
Namun Gubernur Kepri tak juga mengesahkan aturan tarif minimum.
Baca juga: Driver Online Batam Demo, Ini Isi Tuntutan Mereka ke Gubernur Kepri
Aksi damai ini disertai dengan lagu yang berjudul 'bongkar' dari mobil komando.
Orator juga tampak melarang massa membuang sampah sembarangan.
Asosiasi Driver Online Kota Batam menggelar demo dan meminta Gubernur Kepri untuk menetapkan tarif minimum sebesar Rp 24 ribu.
Hanya ada satu tuntutan yang diperjuangkan para buruh dalam aksi damai yang digelar Selasa (19/7/2022) tersebut.
"Padahal itu saja yang kami minta. Sudah empat tahun nggak dikabulkan, kami sudah letih itulah aspirasi kami," ujar Penasehat Aliansi Driver Online Batam, Wijaya kepada TRIBUNBATAM.id.
Diakuinya tarif minumum selama ini hanya Rp 14 ribu. Tapi driver online hanya mendapat Rp 8.800 saja, sisanya Rp 5.200 untuk aplikator.
Tarif Rp 8.800 ini dinilai terlalu rendah mengingat tidak ada lagi Bahan Bakar Minyak (BBM) berjenis premium.
Jadi harus beralih ke pertalite dengan harga yang lebih tinggi dari premium.
Baca juga: KISRUH Tiket Ferry Batam ke Singapura, KPPU Sebut Ada Indikasi Kartel
"Belum lagi biaya perawatan mobil kita seperti ban, oli, dan lainnya," katanya.
Itupun bisa mengalami kenaikan harga, setelah perhitungan rumus sudah ditentukan oleh Dinas Perhubungan Provinsi Kepri.
Sementara itu, Ketua Umum Solidaritas Online Batam, Feri Andri mengatakan pihaknya sudah mengurus izin aksi damai ini sejak sebulan yang lalu.
Ditargetkan akan ada ribuan driver online membawa mobilnya.
"Kami minta Gubernur meng-SK-kan berita acara terkait tarif dasar umum driver online," kata Feri.
Sebelumnya pihaknya sudah sepakat menetapkan Rp 24 ribu tarif minumum. Kemudian 20 persen dipotong untuk aplikator.
Parkir di Engku Puteri
Sebelumnya, ratusan anggota Asosiasi Driver Online menggelar aksi unjuk rasa di depan Kantor Graha Kepri, Selasa (18/7/2022).
Sekitar pukul 09.00 WIB ratusan peserta berkumpul di Dataran Welcome To Batam (WTB).
Sekitar pukul 09.50 WIB massa memindahkan mobilnya ke Dataran Engku Puteri.
Selanjutnya berjalan ke Gedung Graha Kepri.
"Kita ini aksi damai. Jadi mari kita pindahkan mobil kita ke Engku Puteri. Jangan ugal-ugalan dan jangan mengganggu pengendara lain," ujar seorang orator menggunakan pengeras suara.
Didahului oleh mobil komando, satu persatu taksi online mengikuti dari belakang secara tertib.
Bahkan pengemudi online juga menghidupkan musik di dalam mobilnya dengan suara yang kuat.
Sejumlah kepolisian tampak mengawasi jalannya aksi damai ini.
Bahkan beberapa petugas kepolisian juga melakukan rekayasa jalan.
Akses jalan dari Gedung DPRD Kota Batam menuju WTB tampak ditutup.
Lalu, akses jalan dari kantor Graha Kepri menuju WTB juga ditutup. Sehingga pengendara harus mencari jalan alternatif lainnya. (TRIBUNBATAM.id/Roma Uly Sianturi)