BERITA KRIMINAL

Kejari Bintan Telusuri Dugaan Mafia Lapak Pasar Barek Motor Kijang

Penyidik Kejari Bintan bakal memanggil sejumlah pihak, termasuk direksi PT Bintan Inti Sukses (BIS) terkait dugaan mafia lapak Pasar Barek Motor.

TribunBatam.id/Alfandi Simamora
Kasi Intel Kejari Bintan, Rein Lesmana saat bersama Kajari Bintan, I Wayan Riana di Kantor Kejaksaan Negeri Bintan, Senin (25/7/2022). Penyidik Korps Adhyaksa itu sedang menelusuri dugaan mafia lapak Pasar Barek Motor Kijang, Kecamatan Bintan Timur yang dikelola PT Bintan Inti Sukses (BIS). 

BINTAN, TRIBUNBATAM.id - Penyidik Kejaksaan Negeri (Kejari) Bintan sedang menelusuri dugaan mafia lapak di Pasar Barek Motor Kijang.

Penyidik Kejari Bintan rencananya bakal memanggil sejumlah pihak untuk membongkar dugaan mafia lapak di Pasar Barek Motor Kijang itu.

Termasuk pemanggilan penyidik Kejari Bintan ke direksi PT Bintan Inti Sukses (BIS).

Dugaan mafia lapak Pasar Barek Motor Kijang itu muncul setelah pernyataan Komisaris PT Bintan Inti Sukses, Hafizar.

Ia menyebut kenaikan tarif sewa lapak bagi pedagang yang belakangan mendapat keluhan itu didasari oleh beberapa faktor.

Baca juga: Kejari Bintan Panggil Direktur PT BIS Buru Mafia Lapak Pasar Barek Motor

Salah satunya upaya PT BIS memperbaiki sarana prasarana infrastruktur pasar yang dikelola agar nyaman bagi pedagang dan pembeli.

Selanjutnya, upaya menaikkan sewa lapak mulai tahun ini juga untuk memunculkan oknum-oknum yang terlibat dalam 'mafia' lapak pasar.

Hafizar mengaku, mengetahui hal tersebut langsung dari Direktur PT BIS, Susilawati.

"Saat ini maih kami tindaklanjuti. Untuk progresnya mungkin pekan depan akan kami sampaikan," ucap Kasi Intel Kejari Bintan, Rein Lesmana, Senin (25/7/2022).

Langkah hukum untuk membongkar dugaan mafia lapak ini sebelumnya disampaikan Kepala Kejaksaan Negeri Bintan, I Wayan Riana.

Ia telah menginstruksikan kepada anggota Kejari Bintan untuk memanggil direksi serta Direktur PT BIS untuk mengetahui siapa mafia lapak ini.

Baca juga: Kejari Bintan Tunggu Hasil Audit BPKP Kepri terkait Kasus TPA Tanjunguban

I Wayan Riana berjanji akan mengusut tuntas dugaan mafia lapak yang merugikan masyarakat ini.

BLAK-Blakan Direksi PT BIS

Komisaris PT Bintan Inti Sukses (BIS), Hafizar sebelumnya menuturkan kenaikan tarif sewa lapak bagi pedagang yang berjualan di Pasar Barek Motor Kijang, Inpres, dan Kawal yang dikelola PT BIS didasari oleh beberapa faktor.

Salah satunya upaya PT BIS memperbaiki sarana prasarana infrastruktur pasar yang dikelola agar nyaman bagi pedagang dan pembeli.

Menurutnya, kenaikan tarif sewa lapak pasar yang dikelola PT BIS, masih jauh lebih murah dibandingkan dengan tarif di Pasar Bintan Center Tanjungpinang.

"Kalau kami setahun itu sekitar Rp 7,2 juta, di Pasar Bintan Center itu paling murah Rp 18 juta setahun," ucapnya.

Selanjutnya, upaya menaikkan sewa lapak mulai tahun ini juga untuk memunculkan oknum-oknum yang terlibat dalam 'mafia' lapak pasar.

Baca juga: Babak Baru Korupsi Pengadaan Lahan TPA Rp 2,4 Miliar, Kejari Bintan Naikkan Status Hukum

"Jadi kita mau lihat siapa yang muncul dengan naiknya tarif sewa lapak di tiga pasar yang kita kelola ini," terangnya.

Hafizar mengaku, mengetahui hal tersebut langsung dari Direktur PT BIS, Susilawati.

Dimana mafia lapak ini mencoba bermain mencari keuntungan.

"Kami harapkan dengan ini kiya dapat menghentikan itu," jelasnya.

Adapun modus yang dilakukan para mafia lapak itu dengan mengewakan kembali lapak yang disewanya dari PT BIS kepada calon pedagang yang ingin berjualan dengan tarif yang lebih mahal.

"Jadi hal ini juga yang kita mau ketahui apakah informasi mafia lapak ini benar adanya di pasar yang kita kelola," sebutnya.(TribunBatam.id/Alfandi Simamora)

Baca juga Berita TribunBatam.id lainnya di Google

Sumber: Tribun Batam
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved