PPDB KEPRI 2022
Kadisdik Kepri Blak Blakan Soal PPDB Kepri 2022 di Batam
Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Kepulauan Riau atau Kadisdik Kepri, Andi Agung mengungkap kondisi PPDB tingkat SMA di Batam pada tahun ini.
Penulis: Endra Kaputra | Editor: Septyan Mulia Rohman
BATAM, TRIBUNBATAM.id - Penerimaan Peserta Didik Baru Sekolah Menengah Atas atau PPDB Kepri tingkat SMA selalu menyisakan masalah bagi orangtua wali murid akibat anaknya tidak diterima di sekolah negeri.
Sistem zonasi PPDB Kepri 2022 yang diterapkan selama ini seakan tidak menjawab persoalan proses PPDB SMA Negeri.
Pasalnya peserta PPDB Kepri 2022 yang dekat dengan wilayah sekolah misalnya tidak diterima di sekolah tersebut.
Kemudian ada tawaran kepada orangtua untuk memasukan anaknya ke sekolah swasta.
Tetapi kendala biaya menjadi alasan utama, ada gedung dan ruang kelas baru coba menambah pemerintah.
Baca juga: PPDB Batam, Kadisdik Kepri Sayangkan Orangtua Ngotot Anak Masuk Sekolah Favorit
Namun, tetap saja semua itu belum memenuhi jumlah peserta didik yang ada. Lantas apa solusi dari pemerintah?
Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Kepulauan Riau atau Kadisdik Kepri, Andi Agung menjelaskan jika orang tua mengeluhkan anaknya yang tak masuk sekolah mengacu pada Permen Kemendikbud nomor 1 Tahun 2021 yang ia klaim sudah berjalan baik secara aplikasi atau online.
Sesuai UU No 23 tahun 2014, Disdik Kepri membawahi SLB, SMA dan SMK atau sebanyak lima Kabupaten dan dua kota.
Terkait PPDB setelah 9 Juli 2022 kemarin, terutama di Batam dengan jumlah siswa yang tamat SMP sebanyak 19.400 orang.
Sedangkan daya tampung di negeri itu hanya 11 ribu, artinya ada 8 ribu yang harus terbuang.
"Pada prinsipnya secara prestasi kita menggunakan zonasi itu tidak ada masalah. Hanya permasalahan saat ini jumlah siswa yang banyak, artinya belum berimbang dengan sarana yang ada," ujarnya dalam program Tribun Podcast (Tripod).
Ia menjelaskan, masih ada orangtua yang berharap anaknya masuk ke SMA negeri di Batam yang banyak disebut sebagai sekolah favorit.
Baca juga: Edaran Disdik Kepri Stop Belajar Tatap Muka SMA/SMK Mainland Batam Berakhir Hari Ini
Sehingga terjadi penumpukan di sekolah-sekolah tertentu.
Kadisdik Kepri Andi Agung kembali menyampaikan, jika DPRD Kepri sudah pernah menganggarkan untuk mengatasi masalah kekurangan ruang belajar.
Namun bersamaan adanya covid-19, pos anggaran itu terpaksa dialihkan sehingga pembelajaran dilakukan secara daring.