Singapura Tetangga Kepri Temukan Kasus Cacar Monyet, Dinkes Sebar SE Khusus
Dinas Kesehatan Kepulauan Riau (Dinkes Kepri) mengeluarkan surat edaran khusus setelah Singapura menemukan kasus cacar monyet atau monkeypox.
Untuk diketahui, gejala cacar monyet antara lain demam, sakit kepala, nyeri otot, dan kelelahan.
Berbeda dengan cacar air, penyakit ini menyebabkan pembengkakan pada kelenjar getah bening atau limfadenopati.
Gejala Cacar Monyet
Dilansir dari Healthline, Dokter Rajiv Bahl menjelaskan, bahwa gejala cacar monyet yang muncul umumnya cenderung ringan dan secara keseluruhan tidak mengancam nyawa sebagian besar orang.
Namun, rasa sakit dan kondisi tubuh pasca terjangkit penyakit ini bisa menjadi parah.
Baca juga: Virus Monkeypox Bermutasi Sangat Cepat, Ada 50 Mutasi Strain Baru Cacar Monyet Ditemukan
Gejala ruam dan flu dapat muncul dalam beberapa minggu setelah terinfeksi.
Selain itu, limfadenopati, atau pembesaran kelenjar getah bening, juga muncul setelah gejala pernapasan bagian atas mulai meradang.
Sedangkan gejala klasik cacar monyet pada dasarnya tak jauh berbeda dengan cacar lain pada umumnya, seperti muncul lenting yang membesar di beberapa bagian tubuh.
Lesi kulit bisa muncul di berbagai area tubuh diantaranya wajah, tangan, kaki, dada, alat kelamin, bokong, dan kadang-kadang di dalam mulut karena virus ini sebagian besar ditularkan melalui kontak dekat termasuk kontak seksual atau intim.
Bagaimana cara mengobatinya dan pilihan pengobatan apa yang tersedia?
Hingga saat ini, belum ada pengobatan spesifik yang diklaim mampu menyembuhkan infeksi monkeypox. Namun, para tenaga kesehatan menggunakan beberapa obat-obatan yang dinilai berpotensi mampu memberikan dampak positif pada kasus yang parah.
Sebagian besar kasus cacar monyet sembuh hanya dengan penggunaan obat yang diperuntukkan bagi perawatan simtomatik.
Baca juga: Sudah Terdeteksi di Singapura, Ini Gejala dan Penularan Virus Cacar Monyet
Namun, kasus yang lebih parah dapat diobati dengan obat antivirus yang disebut Tecovirimat atau TPOXX.
Meskipun obat ini diklaim mampu memberikan efek positif pada pasien cacar monyet, penggunaan obat ini haruslah berada dibawah pengawasan dokter.
Penggunaan Tecovirimat disetujui pada tahun 2018 untuk pengobatan cacar pada orang dewasa dan anak-anak. Tetapi, penggunaan Tecovirimat belum diteliti secara lebih lanjut pada pasien penderita cacar monyet.