BERITA MALAYSIA

Beda Subsidi BBM Malaysia dengan Indonesia, Ketua MTI Jatim Ungkap Kondisinya

Ketua Harian MTI Jawa Timur meragukan pernyataan Dirut Pertamina yang membandingkan subsidi BBM negeri jiran Malaysia dengan yang ada di Indonesia.

TribunBatam.id/Petronas.com
Logo Perusahaan minyak dan gas asal Malaysia, Petronas. Ketua Harian Masyarakat Transportasi Indonsia (MTI) Jawa Timur, Bambang Haryo Soekartono (BHS) meragukan pernyataan Dirut Pertamina soal perbandingan subsidi BBM antara negeri jiran dengan yang ada di tanah air, setelah mendatangi langsung Malaysia. 

MALAYSIA, TRIBUNBATAM.id - Pernyataan Direktur Pertamina yang menyebut subsidi harga BBM negeri jiran Malaysia jauh lebih besar dibanding BBM Pertalite di Indonesia menjadi sorotan.

Dirut Pertamina sebelumnya menyebut jika subsidi BBM Petro 95 atau Oktan 95 yang ada di Malaysia jauh lebih besar dari subsidi BBM Pertalite oktan 90 yang banyak beredar di Indonesia.

Pengamat kebijakan publik, Bambang Haryo Soekartono atau yang akrab disapa BHS bahkn mendatangi langsung Malaysia untuk membuktikan penjelasan Dirut Pertamina terkait harga BBM Pertalite di Indonesia itu.

Ketua Harian Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Jawa Timur ini meragukan kebenaran pernyataan Dirut Pertamina itu.

Saat mengecek langsung ke Malaysia, ia menemukan harga BBM jenis Petrol 95 yang oktannya setara dengan Pertamax plus sebesar 2,05 ringgit dengan kurs ringgit 3.339 atau setara dengan Rp 6.844.

Baca juga: BBM Langka di Singkep Lingga, Warga Bingung saat Semua Pertamini Tutup

Ketua Harian MTI Jawa Timur, Bambang Haryo Soekartono di Malaysia
Ketua Harian Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI ) Jawa Timur, Bambang Haryo Soekartono (BHS) mengecek langsung subsidi dan harga BBM di Malaysia untuk membuktikan pernyataan Direktur Utama Pertamina.

Subsidi dari petrol 95 di Malaysia sebesar 0,45 ringgit atau setara dengan Rp 1.502.

Sehingga harga tanpa subsidi di Malaysia sebesar 2,5 ringgit atau setara dengan Rp 8.347

Bambang Haryo Soekartono yang juga anggota DPR RI Periode 2014-2019 ini mengatakan harga Pertalite yang dikatakan Pertamina per Juli 2022 bila tanpa subsidi adalah sebesar Rp 17.200/liter.

Menurut dia, Pertamina mendapatkan subsidi dari pemerintah untuk Pertalite sebesar Rp 9.550 per liter agar masyarakat bisa membeli dengan harga sebesar Rp 7.650 per liter.

Atau masih jauh lebih mahal dari harga Petrol 95 di Malaysia.

Sehingga, lanjut Bambang Haryo, jelas subsidi di Malaysia jauh lebih kecil dari pada subsidi BBM yang ada di Indonesia.

Oleh karena itu, Mantan Wakil Sekjen MTI Pusat ini mengatakan bila pernyataan di media itu benar maka Dirut Pertamina memberikan pernyataan tanpa melakukan kajian dengan teliti.

Demikian pula Pertalite hanya memiliki oktan 90 sedangkan Petrol 95 memiliki oktan 95.

Sehingga perbedaan Petrol 95 dengan Pertalite ada 5 oktan.

Baca juga: Beda Cuan Perusahaan Minyak Malaysia dan Indonesia, Petronas vs Pertamina

Padahal penurunan per 1 oktan Rupiahnya sangat besar.

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved