Awas Bahaya Flu Singapura, Kenali Penyebaran, Gejala dan Cara Mengobatinya
Flu Singapura menjadi perhatian di Indonesia. Para ahli mengungkap gejala, cara penularan hingga cara mengobatinya.
Satu atau dua hari setelah demam, luka yang menyakitkan akan mulai berkembang di mulut (herpangina).
Luka tersebut biasanya sepert bintik-bintik merah kecil, seringnya ada di bagian belakang mulut yang melepuh dan sakit.
Ruam kulit dengan bintik-bintik merah dan terkadang disertai lepuh terdapat di telapak tangan dan telapak kaki, juga berkembang dalam kurun waktu satu hingga dua hari.
Tanda-tanda tersebut bisa juga muncul di lutut, siku, pantat, atau area genital.
Di beberapa orang terutama anak-anak, akan mengalami dehidrasi jika tidak mampu menelan cairan yang cukup akibat rasa sakit yang muncul di sekitar mulut.
Sementara itu, di beberapa orang terutama orang dewasa, Flu Singapura bisa tidak menimbulkan gejala sama sekali.
Meski demikian, mereka masih bisa menularkan virus kepada orang lain.
Pengobatan Flu Singapura
Jika terkena HFMD, ada beberapa pengobatan yang bisa dilakukan, yakni beristirahat, serta makan dan minum dengan cukup.
Bila terasa nyeri, bisa juga mengonsumsi obat seperti paracetamol atau ibuprofen.
Baca juga: Putra Baim dan Paula, Kiano Tiger Wong Terinfeksi Flu Singapura, Ini Gejala dan Penyebab
Untuk meredakan nyeri di mulut, bisa dengan mengonsumsi es krim atau minum air es.
Infeksi virus ini umumnya sembuh sendiri asalkan beristirahat serta makan dan minum dengan cukup.
Komplikasi Meski bisa umumnya bisa sembuh dengan sendirinya, penyakit tangan, kaki, dan mulut ini bisa juga menimbulkan beberapa komplikasi.
Melansir dari Healthline, potensi komplikasi penyakit ini meliputi:
- Dehidrasi
- Kuku jari tangan atau kuku kaki rontok
- Meningitis
- Radang otak
- Kelumpuhan.(TribunBatam.id) (Tribunnews.com/Aisyah Nursyamsi) (Kompas.com/Diva Lufiana Putri)
Baca juga Berita TribunBatam.id lainnya di Google
Sumber: Tribunnews.com, Kompas.com