WAWANCARA EKSKLUSIF

Calo PMI Ilegal Mulai Bermain di Pelabuhan Resmi Batam

Kini para penyelundup TKI Ilegal mulai menggunakan pelabuhan resmi sebagai jalur untuk memasukkan calon PMI secara ilegal. Bagaimana antisipasinya?

TRIBUNBATAM.id/ISTIMEWA
Kepala Bidang Tempat Pemeriksaan Kantor Imigrasi Batam Wira Zulfika saat menjadi narasumber Tribun Podcast 

BATAM, TRIBUNBATAM.id - Calo atau tekong masih saja kerap ditemui, bahkan andilnya cukup tinggi dalam menyelundupkan Pekerja Migran Indonesia (PMI) ilegal ke negara jiran, terutama Malaysia.

Jika sebelumnya penyelundupan PMI hanya lewat pelabuhan tikus di tengah malam, kini mereka berani mengirim lewat pelabuhan resmi, seperti yang terjadi di Pelabuhan Internasional Batam Centre, beberapa waktu lalu.

Padahal, penjagaan di pelabuhan resmi dikenal sangat ketat.

Bagaimana para tekong ini bisa menemukan kelengahan di pelabuhan?

TRIPOD atau Tribun Podcast mengundang Kepala Bidang Tempat Pemeriksaan Kantor Imigrasi Batam Wira Zulfika.

Anda bisa menyaksikan Tripod yang dipandu oleh Thom Limahekin ini melalui Facebook Tribun Batam.

Berikut petikannya:

TB : Kami ingin tahu cara kerja Kantor Imigrasi dalam mengawasi keluar masuk orang?

WZ : Tugas Imigrasi yang memeriksa orang masuk atau keluar wilayah Indonesia atau serta menjaga kedaulatan negara.

Dalam hal orang melakukan lalu lintas itu, di situlah Imigrasi di tempatkan, baik itu bandara dan pelabuhan.

Kita ada area Imigrasi, yang merupakan area terbatas yang berisi penumpang, ABK, dan petugas yang berwenang.

TB : Untuk warga kita yang ingin ke luar negeri, apa yang harus kita cari tahu sampai akhirnya meloloskan mereka?

WZ : Memang banyak dugaan-dugaan kita terhadap WNI maupun WNA yang melintas. Yang pertama kita periksa itu paspor dan orangnya, karena banyak juga paspor yang dipalsukan.

Sistem perlintasan kita yang baru, cukup kita scan paspornya. Ada beberapa security picture yang sudah bisa mendeteksi semuanya. Selain itu kita juga melakukan wawancara singkat. Kita tanya tujuan nya mau ke mana, berapa lama di sana, apa yang mau dilakukan di sana.

TB : Kejadian penangkapan calon PMI di Pelabuhan Batam Center, beberapa waktu lalu, apakah Imigrasi tidak tahu?

WZ : Kita juga mau memberi pemahaman dan informasi kepada masyarakat terkait penangkapan calon PMI non-prosedural yang diberangkatkan dari pelabuhan resmi.

Setelah dilakukan penyelidikan oleh pihak berwajib dan dilakukan pendalaman, kemudian dicari tahu siapa yang memberangkatkan orang-orang ini.

Sebelum mereka memasuki area khusus Imigrasi, mereka melalui tahapan pemeriksaan dari BP2MI, setelah itu baru pemeriksaan boarding pass, lalu pemeriksaan barang, barulah antrean Imigrasi.

Untuk saat ini, masuk Malaysia dan Singapura cukup paspor saja.

Kita punya trik menanyai tujuan mereka sebenarnya.

Kalau mereka menjawabnya ragu-ragu atau tidak bisa menjawab sama sekali, inilah yang kita curigai.

TB : Bagaimana calo PMI ilegal bisa bermain di pelabuhan resmi?

WZ : Dengan berakhirnya pandemi kemudian dibukanya border (pintu perbatasan) dan tanpa visa. Sehingga kelonggaran itulah yang mereka manfaatkan.

TB : Lalu, bagaimana agar tak terulang lagi?

WZ : Memang, dengan adanya kejadian kemarin, sekarang kita memperketat dan agak sedikit lama untuk mewawancarai calon penumpang.

Kita lakukan secara selektif, bahkan kita tunda keberangkatan orang ini dan akan kita serahkan ke BP2MI dulu. Setelah tidak ada masalah, ya, baru kita beri izin.

TB : Pernah Imigrasi menunda keberangkatan orang?

WZ : Sering, makanya kita koordinasi terus dengan BP2MI. Saat tanya jawab, karena dia tidak bisa menjawab dan kita ragu juga, makanya kita serahkan ke BP2MI.

TB : Apakah saat pengurusan paspor belum terlacak?

WZ : Kantor Imigrasi Batam sudah mengantisipasi orang-orang yang hendak mengurus paspor.

Jika tidak memiliki KTP Batam, akan dimintakan surat domisili. Dalam pembuatan paspor juga ada sesi wawancara.

TB : Apakah Imigrasi pernah berkoordinasi dengan operator atau pengelola kapal?

WZ : Jadi begini, selain penumpang juga ada pelaku usaha dan itu tidak satu orang. Jadi petugas kita yang ada di konter itu, kalau pagi, penumpang Malaysia dan Singapura bercampur. Di situlah kejelian para petugas untuk mencegah orang-orang yang nonprosedural tadi. (TRIBUNBATAM.id/Rahma Tika)

Sumber: Tribun Batam
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved