Menko Polhukam Mahfud MD Kumpulkan Puluhan Rektor di Malang, Sebut Hanya Silaturahmi

Menko Polhukam Mahfud MD menggelar pertemuan tertutup dengan sedikitnya 30 rektor di Hotel Ijen Suite Kota Malang, Jawa Timur, Kamis (22/9) malam

Editor: Dewi Haryati
Tribunnews
Foto Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD, beberapa waktu lalu. Menko Polhukam Mahfud MD kumpulkan puluhan rektor di Malang, Kamis (22/9/2022) malam 

MALANG, TRIBUNBATAM.id - Puluhan rektor Perguruan Tinggi Negeri (PTN) dan Perguruan Tinggi Swasta (PTS) dikumpulkan Menko Polhukam RI Mahfud MD, Kamis (22/9/2022) malam.

Mahfud MD menggelar pertemuan tertutup dengan sedikitnya 30 rektor di Hotel Ijen Suite Kota Malang, Jawa Timur.

Saat ditanya wartawan terkait pertemuan itu, Mahfud MD menyebut pertemuan itu hanya untuk silaturahmi.

Pertemuan Menko Polhukam RI dengan para rektor itu sendiri berakhir sekitar pukul 21.45 WIB, Kamis.

"Ini silaturahmi saja. Yang dibahas ada 21 butir. Saya juga lupa apa saja," ujar Mahfud MD dilansir dari TribunJatim.com.

Di sisi lain, peserta yang hadir di pertemuan itu, Rektor Universitas Wisnuwardhana Malang yang juga Ketua Aptisi Jawa Timur, Suko Wiyono menjelaskan, pertemuan itu inisiatif Kemenko Polhukam.

Baca juga: Menkopolhukam Mahfud MD Ungkap Kasus yang Jerat Gubernur Papua Lukas Enembe

"Beliau minta PTN dan PTS di Surabaya dan Malang. Yang hadir ada 30 rektor," jelasnya pada Tribun Jatim Network.

Ia melanjutkan, pertemuan tersebur membahas beragam hal sesuai dengan bidang kementerian Mahfud MD.

"Ada soal korupsi, politik dan lain-lain. Pertemuan idenya dari beliau," jawab Suko Wiyono.

Untuk mengundang para rektor, ia mendapat bagian mengundang rektor PTS. Sedangkan rektor PTN, ia meminta bantuan Rektor Universitas Negeri Malang (UM).

"Tidak menyinggung soal pilpres. Hanya minta masukan saja. Solusi bagaimana terkait politik hukum dan keamanan. Ya minta masukan yang belum pernah beliau dengar," tambah Suko Wiyono.

Sementara itu, Rektor Universitas Islam Malang (Unisma), Maskuri menambahkan, pertemuan malam itu membicarakan soal masa depan bangsa.

"Bagaimana ke depannya tentang revolusi mental jadi bagian yang tidak terpisahkan. Moderasi beragama di tengah pesaingan global. Pemerintah sangat terbuka mendapat masukan," kata Maskuri.

Dikatakannya, berbagai hal didiskusikan, seperti soal korupsi, dan perundungan.

Baca juga: Respons Menkopolhukam Mahfud MD Saat Hacker Bjorka Bocorkan Data Pribadinya

Ia menambahkan, terkait persoalan korupsi, bermuara dari mentalitas yang harus didandani pada pendidikan.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved