Usia 23 Tahun Kabupaten Karimun, Ini Capaian di Masa Kepemimpinan Bupati Aunur Rafiq

Bupati Karimun Aunur Rafiq ungkap pencapaian Karimun di usianya 23 tahun, dari pulau hingga jadi kabupaten

Penulis: Yeni Hartati | Editor: Dewi Haryati
tribunbatam.id/Yeni Hartati
Pimpinan Redaksi Tribun Batam Musyafi saat wawancara dengan Bupati Karimun Aunur Rafiq, Selasa (11/10/2022) 

Saat itu APBD Karimun masih Rp 400 sampai Rp 600 Miliar, namun pada saat itu ada kegiatan penambangan dua sampai tiga tahun dari itulah yang akhirnya bisa membangun dari Pendapatan Asli Daerah (PAD).

Setelah masa kepemimpinan Pak Sani, dilanjutkan di masa kepemimpinan Pak Nurdin Basirun dan saat itu saya sebagai wakil.

Dan kita dapat melihat adanya Coastal Area dan pada saat itu kita mulai merintis untuk meningkatkan PAD.

Di awal masa kepemimpinan Kabupaten Karimun pada saat itu yang paling di rasa yakni angka kemiskinan yakni 13 persen dari tahun 2000 sampai 2006.

Kemudian dari masa 2006 sampai hari ini telah terjadi penurunan hampir setengah yakni 7,68 persen. Kemudian di masa pandemi Alhamdulillah tidak terjadi peningkatan hanya 0,2 akibat kembalinya saudara kita dari imigrasi. Hampir 6 ribu masyarakat kita yang bekerja di luar kembali ke Karimun.

Kemudian aktivitas lain di pelabuhan seperti taksi, oplet, ojek, rumah makan, restoran, dan hotel. Tapi Alhamdulillah kawasan industri tidak terdampak.

Pada saat itu memang di seluruh kecamatan perlu kerja keras di masa pemerintahan awal Bupati pak Nurdin Basirun dan saya sebagai wakil bupati.

Sampailah hari ini, bagaimana kita mencoba pembangunan-pembangunan dan pemerataan pembangunan dengan regulasi yang ada.

Tapi Alhamdulillah dengan peningkatan dan pembangunan telah dirasakan masyarakat, namun saya yakin masyarakat memang kepuasan itu relatif pasti ada yang merasa kurang.

Kemudian pemerataan dan pembangunan di bidang kesehatan, pendidikan, pertanian, perikanan, kelautan dan SDM. Walaupun peningkatan itu tidak terjadi secara signifikan akibat pandemi Covid-19.

TB: Dengan angka kemiskinan yang turun dan indeks pembangunan manusia yang meningkat. Di awal saya menyebut ada peran 90 persen peran dari Pak Rafiq, karena selama 23 tahun Pak Rafiq berada di pucuk kepemimpinan. Di awal-awal membangun Karimun yang paling susah itu apa ?

AR: Pertama adalah pemerataan pembangunan, karena kita harus membangun ikon Karimun yang ada di Coastal Area.

TB: Kiat atau meyakinkan masyarakat dalam pemerataan pembangunan yang saat itu masih di Pulau Karimun besar ?

AR: Salah satunya telah masuknya perusahaan Oil Tanking dan Saipem, buah hasil kerja keras kita di tahun 2008 itu muncul hingga keluar. Sehingga pada saat itu masuklah perusahaan lainnya dan Karimun dijuliki kawasan FTZ.

Inilah dengan kawasan FTZ yang menyerap tenaga kerja yang besar tapi menimbulkan multiefek yang tidak kecil sehingga dapat dirasakan masyarakat.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Batam
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved