Usia 23 Tahun Kabupaten Karimun, Ini Capaian di Masa Kepemimpinan Bupati Aunur Rafiq

Bupati Karimun Aunur Rafiq ungkap pencapaian Karimun di usianya 23 tahun, dari pulau hingga jadi kabupaten

Penulis: Yeni Hartati | Editor: Dewi Haryati
tribunbatam.id/Yeni Hartati
Pimpinan Redaksi Tribun Batam Musyafi saat wawancara dengan Bupati Karimun Aunur Rafiq, Selasa (11/10/2022) 

TB: Salah satu yang mendongkrak peningkatan pendapatan masyarakat yakni di sektor pertanian, perkebunan dan perikanan. Sebagai Kabupaten yang di kelilingi pulau-pulau, dan dikelilingi laut hampir 80 persen, apa yang dilakukan Pak Rafiq dari periode pertama maupun kedua dalam menyejahterakan nelayan tangkap maupun nelayan budidaya ?

AR: Dalam peningkatan ini merupakan program kelanjutan, dimana pada masa Pak Sani, Pak Nurdin dan saya sendiri telah menetapkan karakteristik antar wilayah.

Pulau Karimun yang di tetapkan sebagai kawasan Industri dan pariwisata.

Pulau Kundur yang di tetapkan sebagai kawasan pertanian secara luas ada karet, gambir, jagung, kelapa, sawit. Kemudian kami juga kembangkan durian, pisang, nanad dan cabai dan adanya bantuan dari bibit dan pupuk yang dibantu dari BI.

Pulau Ungar, Durai dan Moro itu dijadikan prioritas pengembangan perikanan. Ada pembibitan, budidaya dari ikan kakap putih, rumput laut, serta bantuan alat tangkap ikan dan bantuan kapal mulai dari satu sampai lima ton.

Baca juga: Bupati Karimun Aunur Rafiq Ajak Warga Meriahkan Rangkaian HUT Karimun

Sampai hari ini komitmen saya masih terus kami lakukan untuk meningkatkan pendapatan. Hingga pada masa pandemi yang paling berdampak yakni nelayan.

Akibatnya daya beli masyarakat menurun budidaya kakap putih tidak dapat ekspor ke Batam karna restoran, rumah makan tutup.

Sehingga pengembang dari budidaya sempat terhenti akibat rendahnya daya beli masyarakat.
Kemudian seiringnya waktu produk UMKN Karimun juga tembus pasar luar negeri ke Malaysia, Singapura, dan Filipina.

TB: Selama ini orang tahu bahwa Durian Musang King hanya ada di Malaysia namun ternyata di Tanjungbatu ada. Mungkin ada upaya brand sehingga orang tidak berpikir bahwa musang king tidak hanya di Malaysia tapi ada di Karimun ?

AR: Memang awal bibit musang king dari Malaysia tidak bisa dipungkiri, karena untuk pertanian durian di Kundur ini hanya durian kampung yang dikenal dengan durian tembaga.

Kemudian kami melakukan impor hingga berkembang di sini, durian musang king yang ada di sini merupakan durian musang king hasil perkawinan dari bibit yang ada di Malaysia dan di Karimun.

Dan hari ini telah muncul durian duri hitam yang harganya jauh lebih mahal dari durian musang king.

TB: Apa yang dilakukan untuk dilakukan peningkatan sumber daya manusia di level masyarakat pada umumnya atau di pegawai di pemerintahan ?

AR: Peningkatan pada umumnya tidak terlepas dari visi yang kita bicarakan dari awal bahwa visi Karimun, untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang berlandaskan iman dan taqwa. Dengan lima misinya salah satu misinya adalah, pengembangan peningkatan kualitas sumber daya manusia.

Baca juga: HUT Karimun, Bupati Aunur Rafiq Siapkan Empat Kegiatan Besar Buat Warga

Peningkatan kualitas sumber daya manusia kita adakan pelatihan untuk 3000 tenaga kerja kita yang telah masuk ke tahun kedua hingga masa jabatan saya berakhir, seperti welder, scafolding, helper.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Batam
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved