BERITA VIRAL
Geger Pengakuan eks Polisi Ismail Bolong, Mahfud MD Koordinasi dengan KPK
Mahfud MD tetap menjadikan pernyataan Ismail Bolong atensi meski mantan polisi itu telah menarik pernyataannya serta meminta maaf.
SAMARINDA, TRIBUNBATAM.id - Nama Ismail Bolong mantan polisi yang pernah berdinas di Polres Samarinda buat geger hingga menjadi atensi Menkopolhukam, Mahfud MD.
Dalam sebuah video yang beredar di media sosial, mantan polisi Ismail Bolong mengaku menjadi pengepul batubara ilegal di Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur.
Saat itu, ia menjabat sebagai Satuan Intelijen dan keamanan (Sat Intelkam) Kepolisian Resor atau Polres Samarinda.
Ismail Bolong mantan polisi yang pernah berdinas di Satintelkam Polres Samarinda mengaku menyetor uang Rp 6 miliar dalam tiga tahap, yakni September, Oktober, dan November 2021.
Uang itu bersumber dari penjualan batubara yang dikumpulkan sekitar Rp 5-10 miliar per bulan.
Baca juga: Ismail Bolang Dipaksa Buat Video Testimoti Oleh Hendra Kurniawan Untuk Kabareskrim
Rinciannya bulan September 2021 sebesar Rp 2 miliar, bulan Oktober sebesar Rp 2 miliar, dan November 2021 sebesar Rp 2 miliar.
Tak main-main nama Kabareskrim Komjen Pol Agus Andrianto disebut Ismail Bolong.
Uang itu menurutnya ia setor ke Kabareskrim Mabes Polri.
Dalam video yang beredar, Ismail Bolong yang mengklaim anggota kepolisian di wilayah hukum Polda Kaltim itu menyatakan dirinya bekerja sebagai pengepul batu bara dari konsesi tanpa izin.
Kegiatan ilegal itu disebut berada di daerah Santan Ulu, Kecamatan Marangkayu, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kaltim yang masuk wilayah hukum Polres Bontang, sejak bulan Juli tahun 2020 sampai November 2021.
Baca juga: Hendra Kurniawan Paksa Mantan Polisi Ini Bilang Kabareskrim Terima Setoran Batu Bara Ilegal
Belakangan, Ismail Bolong menarik kembali pernyataannya soal adanya setoran uang tambang ilegal ke Kepala Badan Reserse dan Kriminal (Kabareskrim) Mabes Polri Komjen Pol Agus Andrianto.
Ismail mengaku video testimoni dirinya soal setoran uang ke Kabareskrim dibuat karena berada di bawah tekanan Brigjen Hendra Kurniawan yang kini dipecat sebagai anggota Polri.
Dalam video klarifikasinya, Ismail menyampaikan permintaan maaf kepada Kabareskrim.
"Perkenankan saya mohon maaf kepada Kabareskrim atas berita viral saat ini yang beredar. Saya klarifikasi bahwa berita itu tidak benar dan saya pastikan berita itu, saya tidak pernah komunikasi sama Pak Kabareskrim, apalagi memberikan uang dan saya tidak kenal," kata Ismail, seperti dilansir dari YouTube Tribunnews.com, Senin (7/11/2022).
Ismail mengaku kaget video tersebut viral saat ini.