MOTOR LISTRIK
Luhut Binsar Pandjaitan Ungkap Rencana Beri Subsidi Pembelian Motor Listrik
Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan mengungkap rencana pemerintah memberi subsidi harga motor listrik hingga jutaan Rupiah.
Selain itu, penggunaan kendaraan listrik juga meminimalisir kualitas udara akibat polusi dari kendaraan berbahan fosil atau BBM.
"Juga air quality di Jakarta pasti akan membaik karena tidak ada lagi asap-asap dari mobil transportasi, dari sepeda motor, dari mobil itu pasti berkurang. Buat kita akan lebih sehat. Kalau Anda punya asma itu akan lebih sehat. Jadi gunakanlah itu (kendaraan listrik)," saran Luhut Binsar Pandjaitan.
Baca juga: Inovasi Gojek di 2021, Kembangkan Fitur GoCorp, GoTransit Hingga Uji Coba Kendaraan Listrik
Mantan Kepala Staf Kepresidenan ini bilang, sampai saat ini para produsen kendaraan mulai kewalahan karena banyaknya pemesanan pembelian kendaraan listrik tersebut.
Sementara, untuk motor listrik masih harus menunggu tahun depan.
"Belilah nanti mobil-mobil EV, walaupun sekarang kita kewalahan. List-nya (daftar antri beli kendaraan listrik) itu sudah enam bulan antre karena masalah chip. Kalau sepeda motor, nanti kalau sudah tiba nanti tahun depan, mulai ganti saja dengan motor listrik nanti akan dapat subsidi," pungkas Luhut.
KLAIM Menhub
Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengatakan, penggunaan motor listrik tidak hanya ramah lingkungan, tetapi lebih irit dibandingkan kendaraan berbahan bakar minyak (BBM).
"Secara keseharian, (motor listrik) bisa lebih irit 75 persen dalam sehari dibandingkan dengan motor BBM. Kalau biasanya mengeluarkan uang Rp 100 ribu sehari, ini Rp 25 ribu saja sudah cukup," kata Budi dalam keterangannya di acara Electric Vehicle Funday, Minggu (20/11/2022).
Menhub Budi mengatakan, berdasarkan hitungan Ditjen Perhubungan Darat, satu liter BBM setara dengan 1,2 Kwh listrik.
Baca juga: Plat Nomor Kendaraan Listrik Pakai Baterei Bakal Berwarna, Kapan Berlaku di Kepri?
Menurut dia, dengan harga listrik per kWh Rp 1.444 atau dibulatkan Rp 1.500, berarti 1,2 kWh listrik harganya sekitar Rp 1.700.
Budi mengatakan, data tersebut menunjukkan bahwa motor listrik jauh lebih hemat apabila dibandingkan dengan satu liter BBM yang saat ini seharga Rp 10.000-21.000.
"Pada mobil listrik, setiap 1 kilowatt hour (kWh) bisa menjalankan mobil listrik sejauh 5-7 kilometer, sementara dengan kapasitas penuh mobil listrik rata-rata sebesar 45 kWh, kendaraan listrik bisa melaju hingga 300 kilometer," ujarnya.
Budi mengatakan, pemerintah akan terus mendorong semakin banyaknya fasilitas pengisian daya kendaraan listrik.
Selain itu, ia mengatakan, insentif untuk kendaraan listrik terus dibahas antar Kementerian/Lembaga.
"Insentif seperti keringanan pajak, bebas ganjil genap, diskon daya listrik rumahan, bebas parkir, dan sejumlah benefit lainnya. Serta, lebih ramah lingkungan sehingga lebih bebas dari polusi udara, dan kita tidak tergantung pada bahan bakar fosil yang sudah mulai langka," ucap dia seperti diberitakan Kompas.com.(TribunBatam.id) (Kompas.com/Ade Miranti Karunia/Haryanti Puspa Sari)
Sumber: Kompas.com