KESEHATAN
Ini 6 Bahaya Makanan Manis Selain Merusak Gigi, Ternyata Bisa Picu Kematian
Makanan manis seperti kue dan permen memang punya rasa yang lezat, tapi jika terlalu banyak dikonsumsi mengintai kesehatan.
TRIBUNBATAM.id - Mulai dari orang dewasa hingga anak-anak suka makanan manis.
Makanan manis seperti kue dan permen memang punya rasa yang lezat.
Tapi, jika terlalu banyak dikonsumsi, bahaya makan manis pun mengintai.
Gula pada dasarnya ada secara alami di hampir semua makanan, terutama yang mengandung karbohidrat.
Gula bahkan ada di buah, sayuran, biji-bijian, dan susu.
Mengonsumsi makanan utuh yang mengandung gula alami sebenarnya tidak masalah.
Tapi jika terlalu berlebihan, terutama dibarengi dengan gaya hidup tidak sehat, tentu akan berisiko untuk Anda.
Bahaya makan manis
Gula atau makanan manis yang dikonsumsi berlebihan bisa merusak berbagai organ penting di tubuh Anda. Salah satunya jantung.
Baca juga: 7 Rekomendasi Makanan Sehat untuk Menaikkan Badan dengan Cepat
Baca juga: Bukan Hanya Makanan Manis, 8 Camilan Ini Juga Bisa Bikin Berat Badan Naik, Apa Saja?
Menulik laman Harvard Health, sebuah penelitian yang diterbitkan pada 2014 di JAMA Internal Medicine menemukan bahaya makanan manis.
Diet tinggi gula dikaitkan dengan risiko kematian akibat penyakit jantung yang lebih besar.
Studi ini dilakukan selama 15 tahun. Mereka menemukan orang yang mendapat 17-21 persen kalori dari gula tambahan memiliki risiko kematian akibat penyakit kardiovaskular 38 persen lebih tinggi dibandingkan dengan mereka yang mengonsumsi 8 persen kalori sebagai tambahan gula.
"Pada dasarnya, semakin tinggi asupan gula tambahan, semakin tinggi risiko penyakit jantung," kata peneliti yang juga profesor di Harvard T.H. Public Medical School, Frank Hu.
Berikut ini beberapa bahaya lain dari makanan manis yang harus diwaspadai.
1. Memicu jerawat
Jerawat bisa muncul jika Anda terlalu banyak mendapatkan asupan makanan dan minuman manis.
Makanan dengan indeks glikemik tinggi, seperti permen, meningkatkan gula darah.
Efeknya, gula darah dan kadar insulin melonjak.
Hal ini bisa meningkatkan sekresi androgen, produksi minyak, dan pembengkakan, yang semuanya berperan dalam perkembangan jerawat.
2. Meningkatkan risiko diabetes tipe 2
Diabetes adalah penyebab utama kematian dan berkurangnya harapan hidup.
Baca juga: Jangan Berlebihan, Ini 5 Bahaya Makanan Pedas yang Harus Diwaspadai
Baca juga: WASPADALAH! Makanan Manis Ternyata Bikin Kecanduan, Kenapa Bisa Begitu?
Konsumsi gula yang berlebihan dikaitkan dengan peningkatan risiko diabetes.
Meski tidak ada penelitian yang membuktikan bahwa konsumsi gula menyebabkan diabetes, tapi keduanya memang memiliki hubungan yang kuat.
Makan gula dalam jumlah besar secara tidak langsung dapat meningkatkan risiko diabetes.
Hal ini karena ada penambahan berat badan dan peningkatan lemak tubuh. Keduanya merupakan risiko terkena diabetes.
3. Energi menurun
Konsumsi gula berlebihan ternyata bisa merusak otak.
Anda akan kesulitan berkonsentrasi dan berujung pada munculnya 'brain fog'.
Selain itu, kelebihan gula juga bisa membuat energi tubuh menurun.
4. Mood swing
Selain kelelahan, kelebihan gula juga bisa membuat Anda cepat marah, suasana hati terasa tak karuan.
Beberapa penelitian telah menemukan bahwa asupan gula yang lebih rendah dapat dikaitkan dengan kesehatan psikologis yang lebih baik.
5. Bikin gemuk
Tambahan gula, salah satunya dari minuman manis, bisa bikin berat badan bertambah.
Minuman manis seperti soda, jus, dan teh manis sarat dengan fruktosa.
Baca juga: Enak Tapi Berbahaya, Ini 7 Makanan Pemicu Usus Buntu yang Perlu Dihindari
Baca juga: 6 Makanan Berbahaya untuk Otak, Ada Kentang Goreng hingga Donat
Fruktosa merupakan sejenis gula sederhana.
Mengutip Healthline, penelitian pada hewan menunjukkan bahwa konsumsi fruktosa yang berlebihan dapat menyebabkan resistensi terhadap leptin.
Leptin adalah hormon penting yang mengatur rasa lapar dan memberi tahu tubuh untuk berhenti makan.
Dengan kata lain, minuman manis tidak mengurangi rasa lapar.
6. Kerusakan gigi
Saat Anda mengonsumsi makanan manis, bakteri alami di mulut mengubahnya menjadi zat asam.
Asam ini merusak apa yang ada di sekitarnya, yang dalam hal ini enamel gigi.
Akibatnya, gigi jadi lebih lemah dan membuatnya lebih rentan terhadap berlubang.
(TRIBUNBATAM.id/LIA SISVITA DINATRI)