KARIMUN TERKINI

Data HIV AIDS Karimun Terbaru, Waria, PSK dan Warga Binaan Masuk Hitung

Dinkes Karimun mengumumkan data penderita HIV/AIDS terbaru. Waria, PSK dan warga binaan masuk di dalamnya. Berikut rinciannya.

Penulis: Yeni Hartati | Editor: Septyan Mulia Rohman
TribunBatam.id/Yeni Hartati
Kepala Dinas Kesehatan Karimun atau Kadinkes Karimun, Rachmadi mengungkap data terbaru penderita HIV/AIDS. 

KARIMUN, TRIBUNBATAM.id - Dinas Kesehatan atau Dinkes Karimun mengungkap jumlah penderita HIV/AIDS.

Data HIV/AIDS yang dihimpun Dinkes Karimun terdata sejak 2019 hingga Oktober 2022.

Pada tahun 2019, Dinkes Karimun mendata 77 kasus HIV dan 38 kasus AIDS.

Sementara tahun 2020, Dinkes Karimun mendata 66 kasus HIV dan 19 AIDS.

Kemudian pada tahun 2021, jumlah HIV/AIDS yang tercatat oleh Dinkes Karimun sebanyak 73 kasus HIV dan 5 kasus AIDS.

Sedangkan di tahun 2022 periode Januari hingga Oktober ditemukan kasus HIV sebanyak 55 orang.

Baca juga: Tujuh PNS di NTT Menderita HIV AIDS, Oktober 2022 Tambah 29 Kasus

Empat di antaranya merupakan ibu hamil.

Kasus HIV pada tahun 2022 ini juga ditemukan di kelompok Waria satu orang.

Kemudian Wanita Pekerja Seks (WPS) sebanyak tiga orang, Warga Binaan Permasyarakatan (WBP) tiga orang.

Lalu Pasangan Resiko Tinggi (Risti) empat orang, pasien TB sebanyak satu orang orang dan kelompok lainnya 19 orang.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Karimun, Rachmadi, menjelaskan kasus HIV dan AIDS itu secara mendasar dibedakan oleh penanganannya.

HIV merupakan sebutan untuk virus yang termasuk dalam kelompok retrovirus.

Umumnya HIV menyerang sel darah putih di dalam sistem kekebalan tubuh manusia.

Baca juga: 38 Warga Natuna Terjangkit HIV, Dinkes Bagi Tips Cegah Penyakit Menular Seksual

Sel-sel yang menyebabkan terinfeksi selama sisa hidup penderita, sehingga saat penderita terinfeksi HIV dan tidak mendapat pengobatan serta perawatan yang tepat, kondisi yang kemudian disebut AIDS.

Sementara AIDS disebut tahap akhir atau penyakit HIV lanjut dan merupakan istilah umum untuk penyakit yang terjadi karena infeksi HIV yang tidak diobati selama beberapa tahun.

"Kondisi ini telah menyebabkan sistem imun tubuh mengalami kerusakan parah dan tak bisa lagi melawan infeksi yang menyerang tubuh," ujar Rachmadi.

Menurutnya, puluhan kasus HIV itu menyerang sejumlah kategori kelompok rentan, antara lain ibu hamil, Lelaki Seks dengan Lelaki (LSL), Waria, Wanita Pekerja Seks (WPS), Pria Penjaja Seks (PPS), Warga Binaan Permasyarakatan (WBP), Pasangan Resiko Tinggi (Risti), Pelanggan Pekerja Seks (PS), Pasien TB dan lainnya.

"Jumlah terbanyak itu kami temukan di kelompok LSL dengan 12 kasus, Pelanggan PS ada 8 kasus dan ada juga ibu hamil sebanyak 4 kasus," ujarnya.

Rachmadi juga menyebut dalam kurun waktu tiga tahun belakangan angka kematian akibat HIV/AIDS nihil.

"Kasus meninggal dunia akibat HIV/Aids nihil tahun ini. Sudah tiga tahun nihil kasus," ujarnya.(TRIBUNBATAM.id/Yeni Hartati)

Sumber: Tribun Batam
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved