BERITA KRIMINAL
Oknum Polisi Dapat Pengurangan Demosi Jadi Atensi IPW, Singgung Wakapolri
IPW menyoroti pengurangan demosi oknum polisi dalam kasus jam tangan Richard Mille serta menyinggung peran Wakapolri, Komjen Pol Gatot Eddy Pramono.
JAKARTA, TRIBUNBATAM.id - Pengurangan sanksi demosi oknum polisi yang diduga memeras korban penipuan kasus jam tangan Richard Mille jadi sorotan Indonesia Police Watch.
Oknum polisi yang diduga memeras korban penipuan kasus jam tangan Richard Mille hingga menjadi atensi IPW itu bernama Kombes Rizal Irawan.
Kombes Pol Rizal Irawan mendapat pengurangan sanksi demosi dari lima tahun menjadi satu tahun dalam sidang banding kode etik Polri oleh Wakpolri, Komjen Pol Gatot Eddy Pramono.
Kasus ini bermula saat Tony Sutrisno hendak membeli jam tangan mewah Black Sapphire seharga Rp 28 miliar dan Blue Sapphire seharga Rp 49 miliar yang dikeluarkan secara eksklusif oleh brand Richard Mille.
Tony memesan kedua jam itu pada 2019 dengan sistem pre-order serta dibayarkan lunas dan seharusnya sudah diterima pada 2021 lalu.
Baca juga: Banyak Dikoleksi Pejabat, Ini Deretan Model Jam Tangan Mewah Richard Mille, Ada Seharga Rp 70 Miliar
Namun hingga kini, pihak Tony belum mendapatkan dua arloji tersebut bahkan tidak ada itikad baik dari pihak Richard Mille. Tony bahkan menbayar lebih untuk mendapat jam tangan tersebut.
Kasus dugaan penipuan dan penggelapan arloji Richard Mille yang bernilai miliaran Rupiah pun terus bergulir.
Ada kabar oknum polisi disebut melakukan pemerasan kepada korban.
Selanjutnya, ada pula diagram yang menunjukkan terkait skema pemerasan yang dituding menyeret perwira tinggi Polri.
Mereka adalah Kabareskrim Polri Komjen Pol Agus Andrianto dan Irjen Pol Andi Rian yang kini sebagai Kapolda Kalimantan Selatan (Kalsel).
Menanggapi hal itu, Tony Sutrisno membenarkan adanya pemerasan terhadap dirinya.
Menurutnya, ada oknum anggota yang diduya melakukan pemerasan dengan menjanjikan kasus tersebut bisa diselesaikan dengan cepat.
Baca juga: Oknum Polisi Polres Morotai Terlibat Narkoba Segera Disidang
Tony lantas menjawab terkait nama-nama yang disebut dalam diagram yang berada di media sosial.
Tony sendiri membenarkan, para oknum tersebut memang melakukan pemerasan untuk kasusnya.