BERITA SINGAPURA
Warga Singapura Sembunyi di Batam Coba Mangkir dari Wajib Militer
Warga Singpura yang sempat tinggal di Batam ini mendapat vonis penjara karena mencoba mangkir dari program wajib militer Negeri Singa.
Akan tetapi pada Januari 2010, Novriandy meninggalkan Singapura menuju Batam tanpa izin keluar yang sah.
Ia tinggal bersama orang tuanya di Batam dan membantu bisnis ayahnya yang bergerak di bidang sistem komunikasi dan navigasi.
Pada Februari 2010, Lasalle memberitahu Central Manpower Base bahwa Novriandy telah mengundurkan diri dari studinya sebulan sebelumnya.
Baca juga: Kebakaran di Singapura, Penyebab Pasti Api Hanguskan Bengkel Masih Diselidiki
Kantor militer itu pun mengirimkan perintah pelaporan lebih lanjut ke alamat Novriandy yang meminta dia melapor untuk pemeriksaan medis.
Surat peringatan polisi kemudian diajukan terhadapnya ketika dia tidak muncul.
Pada April 2015, Novriandy kembali ke Singapura untuk memperbaharui paspornya untuk mendapatkan tempat tinggal tetap di Indonesia.
Dia telah mencoba melakukannya di misi diplomatik Singapura di Batam tetapi tidak berhasil.
Selama di Singapura, Novriandy melapor ke Central Manpower Base dan diberitahu bahwa dia telah meninggalkan Singapura tanpa izin keluar yang sah.
Baca juga: Kurir di Singapura Tempuh Cara Ekstrem Demi Turunkan Berat Badan
Dia juga diingatkan untuk mematuhi pemberitahuan NS yang dikirimkan kepadanya dan untuk tetap dapat dihubungi setiap saat.
Pria itu menjalani pemeriksaan medis, namun kembali ke Batam lagi setelah mengambil paspornya yang telah diperbarui dari Otoritas Imigrasi dan Pos Pemeriksaan (ICA).
Singapura akhirnya mengeluarkan surat peringatan polisi dan “daftar penghentian” imigrasi terhadapnya setelah kembali mangkir dari tugas negara.
Baru pada 4 tahun kemudian atau pada Desember 2019, pria Singapura itu ditangkap di pos pemeriksaan imigrasi setelah menghadapi deportasi dari Indonesia karena tidak memiliki paspor Singapura yang sah.
Central Manpower Base mengakui permohonan penundaan Novriandy dan mengirimkan pemberitahuan penundaan.
Penugasan wajib militer pria Singapura itu pun ditunda hingga pemberitahuan lebih lanjut, sambil menunggu penyerahan bukti dokumenter tentang program studinya.
Baca juga: Telkom Group Bangun Data Center di Kabil Batam, Bidik Pasar Singapura
Tapi dia tidak menyerahkan dokumen yang diperlukan, sementara orang tuanya sudah pindah ke Indonesia.