IMLEK

8 Takhayul Saat Imlek yang Bisa Membawa Nasib Buruk

Di tengah semua kegembiraan saat merayakan Imlek 2023, penting untuk mengingat takhayul atau hal tabu yang diyakini membawa kesialan sepanjang tahun

TRIBUN BATAM/ARGIANTO DA NUGROHO
SEMBAHYANG IMLEK - Warga keturunan Tionghoa bersembahyang menghormati leluhur mereka menjelang pergantian tahun baru imlek di Vihara Budhi Bhakti, Nagoya, Batam, Selasa (1/2/2022). 

Jadi saat Anda merayakan Tahun Baru Imlek 2023, ingatlah kebiasaan dan takhayul ini, dan Anda akan tertawa sampai ke bank.

  1. Mengenakan pakaian hitam atau putih, karena warna ini diasosiasikan dengan berkabung dan kematian
  2. Membersihkan rumah sebelum Tahun Baru Imlek, karena diyakini membersihkan keberuntungan
  3. Menggunakan kata-kata atau ekspresi negatif, karena diyakini menarik kesialan dan kemalangan
  4. Memberi atau menerima hadiah dalam jumlah ganjil, karena angka genap dianggap lebih menguntungkan
  5. Menunjukkan rasa tidak hormat kepada orang tua atau leluhur akan membawa kesialan dan keterasingan
  6. Tidak menyelesaikan utang atau konflik sebelum Imlek 2023 akan membawa kesialan dan masalah keuangan
  7. Tidak mendekorasi rumah dengan dekorasi tahun baru akan membawa kesialan dan kurang sejahtera
  8. Tidak mengunjungi atau menjamu tamu tiga hari pertama Imlek akan membawa kesialan dan keterasingan

Baca juga: Perayaan Imlek di Natuna, Kelenteng Pu Tek Chi Suguhkan Penampilan Barongsai 

Baca juga: Jumlah Kunjungan Wisman ke Batam Meningkat 50 Persen Jelang Perayaan Imlek 2023

Apa yang harus dilakukan pada Malam Tahun Baru Imlek 2023 untuk Keberuntungan?

Ada banyak cara untuk membawa keberuntungan selama Tahun Baru Imlek, dan berikut beberapa contohnya:

  • Merah adalah warna keberuntungan dalam budaya Tionghoa dan mendekorasi rumah dengan barang-barang berwarna merah, seperti lampion, potongan kertas dan amplop merah, diyakini membawa keberuntungan.
  • Karakter Tionghoa "fu", yang berarti nasib baik atau kebahagiaan, sering ditampilkan selama Tahun Baru Imlek untuk membawa keberuntungan.
  • Emas juga dianggap sebagai warna keberuntungan dalam budaya Tionghoa, dan memajang ornamen emas, seperti koin emas atau hewan emas, diyakini membawa keberuntungan.
  • Jeruk mandarin melambangkan keberuntungan dan sering menjadi hadiah selama Tahun Baru Imlek.
  • Mengenakan baju baru di tahun baru dipercaya membawa keberuntungan di tahun yang akan datang.
  • Beberapa makanan dianggap beruntung selama Tahun Baru Imlek karena nama atau simbolismenya. Misalnya, ikan dianggap beruntung karena kata China untuk "ikan" terdengar seperti kata "kelimpahan". Mi panjang juga dianggap membawa keberuntungan karena melambangkan umur panjang.

Secara keseluruhan, tema utama membawa keberuntungan selama Tahun Baru Imlek adalah fokus pada kepositifan dan kelimpahan serta mengelilingi diri dengan simbol keberuntungan.

Baca juga: Kembang Api hingga Barongsai Meriahkan Imlek di Kampung Kangkung Karimun

Baca juga: Jadi Hongkongnya Lingga, Ribuan Lampion Hiasi Kelurahan Pancur Sambut Imlek 2023

Adaptasi Modern

Saat kita melihat dunia saat ini, jelas bahwa banyak yang telah berubah sejak asal mula takhayul dan tabu saat Imlek.

Banyak dari kita sekarang hidup dalam masyarakat modern yang serba cepat di mana kepercayaan dan praktik tradisional tampak tidak pada tempatnya atau bahkan tidak relevan.

Jadi bagaimana takhayul dan tabu ini berlaku di dunia modern?

Salah satu cara untuk melihatnya adalah melalui lensa pelestarian budaya.

Bagi banyak orang, terutama mereka yang memiliki ikatan kuat dengan warisan budayanya, takhayul dan tabu ini merupakan bagian penting dalam menjaga tradisi dan melestarikan identitas mereka.

Mereka mungkin memilih untuk terus mempraktekkan kepercayaan dan kebiasaan ini sebagai cara untuk berhubungan dengan nenek moyang mereka dan menghormati warisan budaya mereka.

Di sisi lain, orang lain mungkin melihat takhayul dan tabu ini dengan lebih fleksibel dan menyesuaikannya agar sesuai dengan gaya hidup dan kepercayaan kontemporer mereka.

Misalnya, beberapa orang mungkin merayakan Tahun Baru dengan sentuhan modern, seperti mengadakan pesta Malam Tahun Baru Imlek bersama teman daripada mengunjungi kerabat.

Atau, mereka mungkin memilih untuk mendekorasi rumahnya dengan dekorasi modern daripada dekorasi tradisional.

Pada akhirnya, penting untuk diingat bahwa takhayul dan tabu ini tidak kaku dan dapat diadaptasi agar sesuai dengan kehidupan modern kita.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved